Ribuan Penonton Penuhi Lapangan Sepak Bola Desa Bakalankrapyak, Dalam Pagelaran Kethoprak

KUDUS - Ribuan warga Desa Bakalankrapyak dan sekitarnya tumpah ruah padati lapangan sepak bola Desa setempat. Pagelaran Kethoprak "Wahyu Manggolo" yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Bakalankrapyak, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, mampu menarik perhatian warga.



Pagelaran kesenian Kethoprak Wahyu Manggolo semalam suntuk dipusatkan dilapangan sepak bola Desa setempat pada Sabtu malam, 11 Oktober 2025.


Kepala Desa (Kades) Bakalankrpayak Susanto mengucapkan, banyak terima kasih kepada segenap panitia, perangkat desa, BPD, TP PKK, RT, RW, Karangtarun, semua lembaga desa, dan semuanya yang telah membantu mensukseskan acara ini.


“Kami ucapkan banyak terima kasih kepada panitia dan semuanya yang telah membantu demi sukses dan lancarnya kegiatan ini” ucapnya.


Kegiatan kesenian kethoprak semalam suntuk merupakan rangkaian acara apitan sedekah bumi, dimana kegiatan ini merupakan bentuk rasa syukur kita kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan limpahan rezeki berupa hasil bumi. Namun kali ini bisa digelar.


"Sebagai bentuk rasa syukur atas limpahan rezeki hasil bumi kita adakan kesenian kethoprak. Kegiatan ini, merupakan kegiatan tahunan Pemdes Bakalankrpayak yang tertunda, dimana upacara syakralnya sudah kami laksanakan pada bulan apit atau bulan Juni 2025," ujarnya.


Pasalnya syukuran Kethoprak, lanjut Susanto baru bisa kami gelar saat ini kerena pada saat itu dihari upacara ritual sedekah bumi, sanggar Kethoprak Wahyu Manggolo sudah penuh oleh desa lainnya, sehingga baru bisa terlaksana malam hari ini.


"Melihat animo warga yang begitu antusias, maka tahun depan insya Allah akan kita selenggarakan yang kembali," imbuhnya.


Susanto juga menjelaskan, bahwa kegiatan ini juga sekaligus memperingati hari sumpah pemuda. Jaga persatuan dan kesatuan, guyub Agawe sentosa demi untuk kesejahteraan kita bersama dan kemajuan desa yang kita cintai.


Sementara itu, Mbah Sulikan (70) yang menyaksikan Kethoprak mengatakan, seneng menyaksikan Kethoprak, karena memang itu merupakan seni kebudayaan asli bangsa kita.


"Senang melihat kethoprak sejak masih muda hingga sekarang masih suka nonton dimana saja," katanya.


Sedangkan, Mbah Katibin (65) asal dari Margorejo Dawe mengungkapkan perasaan senang bisa menyaksikan kethoprak. Saya sering nonton kethoprak dimana saja pasti akan saya tonton.


"Saya sudah hobi nonton kethoprak sejak masih muda, namun karena faktor usia jadi kalau nonton tidak sesering waktu masih muda," ujarnya.


Kami berharap kegiatan pagelaran kesenian kethoprak ataupun wayang kulit akan selalu dilestarikan, karena hal ini merupakan kearifan lokal budaya yang harus di lestarikan kepada generasi muda.


"Semoga tahun yang akan datang setiap desa, akan mengadakan kegiatan seperti ini yang lebih meriah lagi," harapnya.

(Luq)

0 Komentar

bumdes
Redaksi https://www.pertapakendeng.com/2023/02/redaksi.html