LP Ma'arif dan MWC NU Kaliwungu Gelar Kemah Santri, 900 Peserta Meriahkan Peringatan HSN 2025

KUDUS- Sebanyak 900 santri mengikuti kegiatan kemah santri dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2025 yang diselenggarkan Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif dan Majlis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kaliwungu Kudus, yang digelar dilapangan Desa Garung Lor, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus pada Sabtu-Ahad 18-19 Oktober 2025.





Ketua MWC NU Kaliwungu Kyai Noor Kholis, S.Pd.I., mengatakan, bahwa peserta kemah tersebut berasal dari berbagai lembaga pendidikan di bawah naungan LP Ma'arif NU Kaliwungu. Peserta mulai dari MI/MTs/MA/SMK yang berada di wilayah Kecamatan Kaliwungu.

"Peserta dari MI ada 18 dan 49 Tenda, dari MTs ada 5 dan 13 tenda, serta dari MA/SMK ada 3 dengan 6 tenda," kata Noor Kholis pada Sabtu pagi, 18 Oktober 2025.

Alhamdulillah, kegiatan Kemah Hari Santri Nasional 2025 berjalan dengan sangat meriah dan penuh makna. Kegiatan ini bukan hanya menjadi ajang kebersamaan antara-santri dan guru, tetapi juga menjadi wadah pembentukan karakter, kedisiplinan, dan semangat kebangsaan. 

"Kami merasa bangga bisa menjadi bagian dari acara yang menanamkan nilai-nilai cinta tanah air dan ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah," ujarnya.

Ia juga menjelaskan, bahwa kemah peringatan HSN 2025 kali ini benar-benar memberikan pengalaman berharga. Melalui kegiatan ini, kami belajar arti kemandirian, kerja sama, dan kepemimpinan.

Selain itu, semangat Hari Santri membuat kami semakin cinta kepada Nahdlatul Ulama dan siap berkontribusi untuk negeri.

"Semangat para peserta sangat luar biasa!! ditengah terik mentari dengan suhu udara 35 derajat celsius dalam suasana dan bingkai ukhuwah yang kuat," jelasnya.


Kemah Santri ini juga digelar dengan beragam kegiatan keagamaan, kebangsaan, dan ketrampilan hidup yang dirancang untuk membentuk karakter santri yang tangguh dan berakhlak mulia. Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan solidaritas dan kekompakan antar-santri serta menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan keislaman.


"Ada lomba Phionering, Hafalan Nadhom Aqidatul Awwam, Peta lapangan, Karaoke Religi, SMS (Sandi, Morse, Symaphore)," pungkasnya.


Sementara itu, Moh. Zainur Rokhim kakak Pembina dari MI NU Tarbiyatul Shibyan dan Naila Noor Aini kakak Pembina MI NU Tarbiyatul Banat menyampaikan, bahwa kegiatan ini merupakan bentuk implementasi dari semangat Hari Santri Nasional untuk terus menjaga dan merawat tradisi keislaman yang moderat serta menjunjung tinggi semangat nasionalisme.


“Kemah ini untuk memperingati Hari Santri Nasional 2024. Tujuannya untuk menanamkan kecintaan kepada bangsa dan negara serta membentuk karakter santri yang berakhlak karimah,” ujarnya.


Sementara itu, diantara ratusan peserta kemah Yusuf Khoirul Pratama 6a (MI NU Tarbiyatul Shibyan) dan Yasmin Ufairah Azzahra 5b (MI NU Tarbiyatul Banat) mengatakan, senang mengikuti kemah santri dan ikut lomba.


"Kami senang bisa ikut kemah santri dan juga mengikuti lomba. Soal menang dan kalah tidak menjadi soal yang penting bisa tampil secara maksimal dan tentunya akan mendapatkan hasil yang terbaik pula Amin," katanya.


Untuk sekolah kami mengirimkan peserta dari MI NU Tarbiyatul Banat ada 2 tenda 12 peserta dan 3 pembina. Sedangkan untuk dan MI NU Tarbiyatus Syibyan ada ada 2 tenda dengan 12 peserta dan 3 pembina.


Sementara itu, Falichatul Ibriza Kakak pembina MTs NU Mafatihul Ulum, menjelaskan, bahwa kami dari pembina butuh waktu satu pekan untuk mempersiapkan para peserta kemah santri ini. Kami juga melatih peserta sebaik mungkin dalam mengikuti perlombaan yang disenggarakan panitia.


"Ada tiga lomba yang kami ikut sertakan yakni Pionering, Semaphore, dan Karaoke Religi, namun sayangnya siswa tersebut saat ini sedang sakit jadi untuk lomba tersebut kami batalkan," jelasnya.


Untuk peserta dari MI NU Islamiyah Riska Ayu Widiya (6) dan Muhammad Ashfal Maula (6) mengungkapkan, senang sekali bisa mengikuti kemah santri dan ikut lomba yang diselenggarakan oleh panitia.


"Kami bersyukur bisa ikut kemah santri dan juga mengikuti lomba. Soal menang dan kalah tidak menjadi soal yang penting bisa tampil maksimal dan untuk memeriahkan kegiatan ini," katanya.


Sementara itu, Solikah pembina MI NU Islamiyah mengatakan, bahwa para peserta kami latih terlebih dahulu selama satu pekan sebelum mengikuti kegiatan kemah santri. Ada 3 beberapa lomba yang kami ikutkan dalam perlombaan Kali ini yakni; SMS (Morse, Sandi, Simaphore), Phionering, dan Hafalan Nadhom Aqidatul Awam.


"Sebelum mengikuti kemah ini para peserta kami latih selama dua pekan. Peserta kemah santri ada 24, yang terdiri dari dua kemah. Satu kemah putra dan satu kemah Putri. Kakak Pembina ada 6," katanya.

(Luq)

0 Komentar

bumdes
Redaksi https://www.pertapakendeng.com/2023/02/redaksi.html