Lewat Aspirasi Komisi C DPRD Kudus Puluhan Desa di Kudus Dapat Becak Motor dan Ribuan Tempat Sampah

KUDUS – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kudus komisi C yang menyoroti sejumlah isu lingkungan hidup termasuk mendesak penutupan aktivitas galian C ilegal dekat Bendungan Logung karena berpotensi merusak ekosistem.


Komisi C juga mendesak penanganan darurat sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tanjungrejo yang berdampak pada pencemaran lingkungan, seperti bau menyengat dan lindi yang meluber.

Wakil ketua Komisi C DPRD Kudus, Pranoto, SE., mengatakan, bahwa dirinya telah berkomunikasi dengan pihak terkait mengenai penanganan sampah yang ada di Kudus.

"Lewat aspirasi komisi C bantuan becak motor (Bentor) dan tempat sampah kepada Pemerintah Desa/Kelurahan untuk membantu mengatasi permasalahan sampah di Desa/Kelurahan tersebut," kata Pranoto seusai penyerahan bantuan di halaman Dinas PKPLH Kudus pada Jum'at, 24 Oktober 2025.

Lebih lanjut Pranoto menambahkan, bahwa penyerahan bantuan Bentor dan ribuan tempat sampah kepada 19 Desa/Kelurahan.

"Ini merupakan wujud nyata dari pemerintah daerah dalam mencari solusi dengan memberi bantuan yang diberikan kepada 18 Desa dan 1 Kelurahan," imbuhnya.

Pranoto berharap kepada masyarakat akan pentingnya membudayakan perilaku bersih dan sehat di lingkungan sekitarnya. Ia menyebut perlunya membangun persepsi yang sama dalam perilaku berbudaya lingkungan hidup sebagai upaya perubahan karakter yang peduli terhadap lingkungan.

"Kami berharap akan terjadi perubahan pola pikir dan karakter masyarakat dalam mencintai lingkungan sekitar. Ini sejalan dengan visi Kudus Sehat yaitu Sejahtera, Harmoni, dan Takwa,” ujarnya.

Disamping pemberian bantuan Bentor dan tempat sampah, kegiatan tadi juga dimanfaatkan untuk memberikan sertifikat penghargaan kepada Sekolah/Madrasah yang mendapat Adiwiyata dari Provinsi Jawa Tengah tahun 2025.

"Ada delapan Sekolah/Madrasah yang mendapat penghargaan tersebut. Tiga Madrasah Ibtidaiyyah, Satu MTs, satu SD, dan tiga SMP," terangnya.

Politisi muda Fraksi PDI Perjuangan, Pranoto juga menjelaskan, bahwa penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi atas komitmen membangun budaya cinta lingkungan di lingkungan pendidikan. Penghargaan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat semangat menjaga lingkungan hidup melalui dunia pendidikan. Terutama dalam membiasakan peserta didik memilah sampah dan menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat.

“Selamat kepada seluruh Sekolah/Madrasah penerima penghargaan. Semangat terus untuk mengelola lingkungan sekolah dengan baik. Budaya pilah sampah perlu ditanamkan sejak dini sebagai bagian dari karakter hidup sehat,” jelasnya.

Program Adiwiyata, merupakan wujud nyata kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan para pemangku kepentingan dalam mendukung pendidikan lingkungan yang konsisten dan berkelanjutan. Melalui penghargaan ini, diharapkan semangat mencintai lingkungan terus tumbuh di kalangan generasi muda.

(Luq)

0 Komentar

bumdes
Redaksi https://www.pertapakendeng.com/2023/02/redaksi.html