Desa Guci dan Tradisi Ruwatan, Sebuah Refleksi Budaya dan Masyarakat
KABUPATEN TEGAL- Desa Guci Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal, menggelar tradisi tahunan Ruwat Bumi sebagai wujud syukur atas panen raya dan hasil bumi yang melimpah serta untuk menjaga kelestarian alam. Tradisi ini juga merupakan bentuk penghormatan kepada para leluhur cikal bakal desa guci serta memperkuat solidaritas sosial masyarakat, Rabu, 006/07/25.
Ruwat Bumi di Desa Guci dan Desa Rembul dimeriahkan dengan berbagai rangkaian acara, termasuk istighotsah doa bersama, ritual memandikan wedus kendit di Pancuran 13, dan penyembelihan wedus kendit. Masyarakat juga melakukan Kirab Gunungan membawa gunungan hasil bumi dan tumpeng dari berbagai penjuru desa menuju lokasi acara.
Tradisi ini telah berlangsung lama dan digelar setiap tahun sebelum tanggal 10 Muharram. Juru kunci Desa Guci, Dakot, menekankan pentingnya Sinergitas masyarakat dalam melestarikan tradisi Ruwatan, dan berharap bahwa generasi muda dapat meneruskan tradisi ini dan membuatnya lebih baik.
Dengan semangat kebersamaan dan gotong royong, masyarakat Desa Guci bersama-sama menggelar tradisi Ruwat Bumi sebagai bagian dari pelestarian budaya dan tradisi lokal.
Dalam wawancara dengan awak media, Bupati Tegal H. Ishack Maulana Rohman, S.H, menyampaikan rasa bangga terhadap wisata desa Guci ini. Dia mengungkapkan bahwa di sana terdapat wisata air panas dan bau belerang.
"Kita bangga ya!, karena, kabupaten kita ini memiliki desa yang merupakan wisata air panas dengan aroma belerang yang kuat, untuk itu, saya harapkan ke depan kita bersama-sama bisa melestarikan tradisi ruwatan ini!", ujar Bupati Ishack.
Disinggung mengenai infrastruktur jalan menuju lokasi wisata air panas desa Guci yang masih banyak berlobang, Bupati Tegal Maulana Ishack membeberkan, bahwa dengan keterbatasan anggaran daerah, pihaknya sudah mencoba mengajukan anggaran untuk akses jalan menuju lokasi ke kementerian PU Rp 50 Milyar.
"Ya, sebagai anak dari pada pemerintah pusat, kami sudah mencoba minta anggaran kepada bapaknya, sejumlah 50 Milyar, sedangkan total untuk keseluruhan kabupaten, kita ajukan proposal sebesar Rp 470 Milyar", ujar Maulana Ishack lebih lanjut.
"Kalau cuma mengandalkan anggaran daerah kan nggak cukup, makanya kita minta ke pusat ", Pungkasnya.
(Jiwan Tegal)
0 Komentar