Puncak Acara Sedekah Bumi Dusun Conge Ngembalrejo Adakan Kirab Budaya dan Pengajian Umum
Jayadi ketua panitia mengatakan, bahwa kirab budaya yang diselenggarakan pada siang ini, merupakan puncak acara dari peringatan sedekah bumi.
Kegiatan ini dilakukan pada bulan Apit pada penanggalan Jawa, dengan mengarak hasil bumi yang mereka tanam selama satu tahun. Saat ini lah mereka melakukan bersedekah kepada warga dengan membagi-bagikan rejeki berupa hasil bumi tersebut.
Lebih lanjut Jayadi menambahkan, agenda kirab budaya di antaranya yaitu ritual do'a bersama seperti khotmil Qur’an dan pembacaan manakib.
“Terus siang hari ini, mulai pukul 13.00 WIB sampai 16.00 WIB ada kirab budaya. Terakhir nanti, habis Isya' ada pengajian umum di punden Mbah Rabiyah bersama KRT Ki Hendro Suryo Kartiko, S.Sn.," imbuhnya.
Ia juga mengatakan, bahwa antusiasme masyarakat sangat baik. Masyarakat yang turut serta meramaikan agenda tersebut kurang kebih 1.500 orang. Pasalnya kegiatan ini tidak hanya warga Dusun Conge, tetapi juga ada dari dusun lain.
“Untuk anggaran semua elemen masyarakat turut serta berkontribusi hingga diperkirakan sampai menyentuh angka Rp. 50 juta," ujarnya.
Dengan adanya agenda ini, lanjut Jayadi, diharapkan mampu menjalin silaturahim khususnya Desa Ngembalrejo.
“Kedepan menjadi lebih baik dan lebih meriah dari tahun ini. Untuk para generasi muda untuk nantinya meneruskan dan lebih bersemangat serta bisa lebih nguri-nguri kearifan budaya lokal yang syarat dengan makna,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Ngembalrejo Moh. Zakaria, menerangkan, bahwa sedekah bumi yang sering disebut apitan merupakan kegiatan yang setiap tahunnya dilaksanakan di Dusun Conge Desa Ngemblrejo.
Kegiatan sedekah bumi dilaksanakan sebagai rasa syukur masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rezeki berupa hasil bumi.
Kirab budaya hasil bumi mengelilingi Desa setempat yang dimulai dari punden Mbah Mursodo dan diakhiri di punden Mbah Rabiyah. Setelah dikirab gunungan hasil bumi diperebutkan warga.
Zakaria juga mengucapkan banyak terima kasih kepada segenap panitia, Pengurus RT, RW, dan semua organisasi kemasyarakatan, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan semuanya yang terlibat dalam kegiatan ini.
"Kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua panitia pelaksana, pengurus RT dan RW dan segenap tokoh masyarakat dan warga Dusun Conge terutama warga RW 02 serta semua yang terlibat mengikuti kegiatan kirab budaya ini," katanya.
Sedekah bumi merupakan tradisi tahunan dusun Conge Desa Ngembalrejo. Menurutnya, tradisi ini perlu di uri-uri dan lestarikan. Tahun depan kegiatan ini dilaksanakan dengan lebih meriah dan sekaligus peringatan hari jadi Ngembalrejo.
"Tahun 2026 kegiatan kirab ini dilaksanakan lebih meriah dan sekaligus peringatan hari jadi Desa Ngembalrejo," ujarnya.
Zakariya juga menjelaskan, ada ribuan warga yang mengikuti kirab sedekah bumi. Acara ini untuk Nguri-uri budaya, rasa bersyukur kita atas rezeki yang telah diberikan Allah SWT kepada warga masyarakat, setiap tahun selalu di adakan, supaya budaya dan tradisi ini tidak punah.
Nguri-uri budaya adalah Mikul Duwur Mendem Jero artinya, cerminan dari etika sosial dalam budaya Jawa, yang berarti menjunjung tinggi kehormatan keluarga, harga diri, dalam penguatan jati diri seseorang serta menggambarkan rasa hormat atau patuh kepada orang lain.
"Kita harus melestarikan adat istiadat dan budaya yang telah diwariskan oleh Mbah Mursodo dan Mbah Rabiyah sebagai sesepuh dan cikal bakal Desa Ngembalrejo," jelasnya.
"Kami berharap para generasi muda atau generasi Z untuk nantinya meneruskan dan lebih bersemangat untuk nguri-nguri kearifan budaya lokal, melestarikan budaya ini agar tidak tergerus oleh zaman,” pungkasnya.
(Luq)
0 Komentar