Medhar Mushaf Menara Kudus, Akan Segera Dicetak Secara Umum, Setelah Tahap Akhir Produksi dan Tashih

KUDUS - Prosesi Medhar atau melaunching mushaf pusaka Masjid Al-Aqsha Menara Kudus resmi diluncurkan pada Ahad malam Senin, 17 Ramdhan 1446 Hijroyyah / 16 Maret 2025 Miladiyah. 



Acara yang digelar dalam kegiatan rutin pitulasan (17) setiap bulan Ramdhan yang diselenggarakan oleh Yayasan Makam Masjid Menara Sunan Kudus (YM3SK). Pada malam Nuzulul Qur'an diselenggarakan acara Medhar Mushaf Menara di Gedung Menara Kudus.


Dalam halaqoh tersebut disampaikan oleh Dr. Abdul Jalil., M.E.i menyampaikan, bahwa mushaf ini merupakan hasil kerja keras selama 1.600 hari sejak pertama kali ditulis pada 12 Rabiul Awal 1442 H atau 28 Oktober 2020 M oleh beliau Romo KH. Muhammad Syaroni Ahmadi.


Jalil menjelaskan, bahwa dalam proses penyelesaian Mushaf Menara mencakup berbagai tahap, mulai dari penulisan, penelitian, hingga tashih.


”Mushaf ini bukan hanya sekadar Al-Qur’an biasa, tetapi sebuah pusaka yang dirancang sedemikian rupa yang identik dengan Masjid Al-Aqsha Menara Kudus,” jelasnya.


Mushaf Pusaka Menara Kudus memiliki spesifikasi yang unik. Panjangnya 105 sentimeter, lebar 76 sentimeter, dan tebal 10 sentimeter. Beratnya 114 kilogram, sesuai jumlah surat dalam Al-Qur’an.


Jenis kertas yang digunakan adalah Sun Art Paper 210 gram, dengan tinta khusus dari Jepang. Bagian sampulnya dibuat dari kayu jati dan dihiasi dengan ilustrasi ornamen Gebyok Kudusan, mencerminkan kearifan lokal khas Kudus.


Yang menjadi daya tarik dan keistimewaan Mushaf Menara adalah format Al-Qur'an Pojok Bahriya, di mana setiap pojok halaman selalu diakhiri dengan akhir ayat. Hal ini dikandung maksud untuk memudahkan para penghafal dalam mengingat posisi ayat.


Angka 105 cm jika dibagi 7, angka 7 ini merupakan bulan ke-7 menghasilkan angka 15, sedangkan lebarnya 76 cm jika dibagi 19 menghasilkan angka 4. Jika kedua hasil tersebut dijumlahkan, muncul angka 19, yang merupakan tanggal berdirinya Masjid Menara Kudus pada 19 Rajab,” terangnya.


Dalam proses penulisan Mushaf Menara Kudus melibatkan para penulis ahli dari berbagai daerah, termasuk Kudus, Jepara, Pati, hingga Aceh. Mereka menggunakan metode tulisan Khat Naskhi Syauqi, yang sangat khas dan serupa dengan Quran Pojok. Para penulis menyalin ayat suci dari rumah masing-masing, kemudian menyerahkan hasilnya secara bertahap hingga lengkap 30 juz.


Mushaf Menara akan dicetak secara umum setelah melalui tahapan akhir produksi dan tashih. Termasuk yang mentashih beliau KH Baha'uddin Nur Salim (Gus Baha').

(Luq)

0 Komentar

bumdes
Redaksi https://www.pertapakendeng.com/2023/02/redaksi.html