Bambang Sugiarto Sekretaris GJL DPD Blora Nilai Mentri Yandri Susanto Rendahkan Profesi LSM & Wartawan
Menurutnya, ucapan yang dilontarkan oleh Yandri tersebut berpotensi keras menyakiti hati para anggota LSM dan Wartawan di seluruh penjuru tanah air Republik Indonesia, karena dengan lantang menyebutkan, bahwa “Yang Paling Banyak Mengganggu Kepala Desa Itu LSM dan Wartawan Bodrek” sebut Yandri Susanto dalam postingan video berdurasi 42 detik itu.
“Beginikah sikap dan adab seorang menteri, baru saja dilantik sudah bicara ngawur sampai menyinggung perasaan,” kecam Kaperwil Media Pertapakendeng.com, Rabu, (04/2/2025).
Dikatakannya lagi, dalam cuplikan video yang sudah tersebar luas terdengar jelas Menteri Desa PDT menyebut kalimat seperti disebutkan diatas, bahkan LSM dan Wartawan pun dituduh sebagai penguras Kepala Desa dan mengklaim bahwa gaji LSM dan Wartawan melebihi dari gaji menteri, padahal tugas wartawan dan LSM adalah merupakan tugas mulia tanpa digaji oleh Negara.
“Mereka mutar itu, hari ini ke kepala desa ini minta satu juta, jadi kalau tiga ratus desa, berarti tiga ratus juta juga itu, kalah tuh gaji Kemendes, gaji menteri,” ujar Yandri Susanto sambil tertawa dalam video viral di tiktok tersebut.
Padahal diketahui tugas dan fungsi LSM dan Wartawan merupakan
sosial kontrol dilapangan yang menjadi pilar ke 4 dalam Negeri yang rela dengan ikhlas bekerja siang dan malam meskipun terkadang perhatian terhadap mereka kurang bahkan cibiran sudah menjadi hal biasa baginya dalam mencari sebuah berita untuk dipublikasikan.Jelasnya.
Bambang berharap dengan adanya statement tersebut segera bapak Presiden Prabowo mengambil tindakan kalau perlu dicopot dari Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal karena telah sengaja atau tidak sengaja merendahkan profesi LSM dan Wartawan.
Haruslah menjadi contoh apa yang pernah diucapkan
Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Polri ‘Irjen Pol Dr. Mohammad Fadil Imran., SIK, M.Si baru-baru ini melalui postingan video akun Tiktok rawas.newstv. mengatakan bahwa wartawan harus selalu sehat karena jika sakit maka negara akan ikut sakit. Ungkap Kaperwil Jawa Tengah Media Pertapakendeng.
“Wartawan harus sehat karena kerjaannya seperti buser, siang malam keluar masuk kampung bertemu dengan siapa saja, jadi wartawan tidak boleh sakit, karena saya kira kalau wartawan sehat negara akan ikut sehat, tapi kalau wartawan sakit negara ini akan bahaya,” sebut Irjen Pol Dr. Mohammad Fadil Imran.
(Wito/Susilo)
0 Komentar