Kemiskinan di Jawa Tengah Menurun, 3,4 Juta Jiwa di Bawah Garis Kemiskinan
SEMARANG- pertapakendeng.com. 15 Januari 2025 – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah, Ir. Endang Tri Wahyuningsih, M.M., menyampaikan bahwa jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah pada September 2024 tercatat sebanyak 3,4 juta jiwa, turun dari 3,7 juta jiwa pada Maret 2024.
Hal ini disampaikan dalam acara Rilis Indikator Strategis Jawa Tengah yang diadakan di Kantor BPS Provinsi Jawa Tengah, dihadiri Plh. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah dan sejumlah Kepala OPD terkait.
Angka Kemiskinan Masuk Satu Digit
Dengan angka 3,4 juta jiwa penduduk miskin, maka persentase penduduk miskin di Jawa Tengah adalah 9,58 persen dari total penduduk Jawa Tengah. Angka ini menurun dari sebelumnya yang berada di atas 10 persen. Endang menjelaskan bahwa angka ini didasarkan pada konsep kemiskinan BPS, yang mengukur kemampuan penduduk dalam memenuhi kebutuhan minimum, yaitu kebutuhan energi sebesar 2.100 kalori per kapita per hari ditambah kebutuhan pokok non-makanan seperti sandang dan perumahan.
Garis kemiskinan Jawa Tengah pada September 2024 ditetapkan sebesar Rp 521.093 per bulan per kapita. Artinya, seseorang yang pengeluarannya kurang dari angka tersebut dikategorikan sebagai penduduk miskin.
Kemajuan dalam Pengentasan Kemiskinan
Selain penurunan angka kemiskinan, rata-rata pengeluaran penduduk miskin meningkat mendekati garis kemiskinan. Hal ini tercermin dari indikator Kedalaman Kemiskinan (P1) yang turun dari 1,640 menjadi 1,601 poin, ini menunjukkan adanya perbaikan kemampuan masyarakat miskin dalam memenuhi kebutuhan dasar.
Sementara itu, Indeks Ketimpangan Kemiskinan (P2) yang mengukur kesenjangan pengeluaran antar penduduk miskin juga menurun sebesar 0,009 poin, mencerminkan distribusi pengeluaran yang semakin merata diantara penduduk miskin.
Endang menyatakan, “Penurunan angka kemiskinan ini menunjukkan keberhasilan program pengentasan kemiskinan yang berjalan baik. Diperlukan konsistensi dari pemerintah daerah untuk menjaga tren positif ini.”
Perbaikan indikator kemiskinan di Jawa Tengah menandakan peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin. Dengan komitmen berkelanjutan dari pemerintah daerah, tren penurunan kemiskinan diharapkan dapat terus dipertahankan demi mewujudkan kesejahteraan yang lebih merata.
Sumber : jumpa pers kepala BPS provinsi Jawa Tengah.
Petrus
0 Komentar