Destinasi Cantik, Pengelolaan Buruk: Pariwisata Jepara Gagal Total

JEPARA- pertapakendeng.com.   Kabupaten Jepara boleh berbangga atas pencapaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2024 yang berhasil melampaui target. 

Dengan realisasi sebesar Rp 497 miliar atau 105,1 persen dari target Rp 473 miliar, pencapaian ini menjadi sorotan positif. 

Namun, di tengah kabar baik ini, sektor pariwisata justru menjadi catatan negatif yang perlu mendapat perhatian serius.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Jepara, Florentina Budi Kurniawati, mengungkapkan bahwa realisasi retribusi sektor pariwisata hanya mencapai 82,9 persen atau Rp 4,9 miliar dari target Rp 5,9 miliar. 

Angka ini menunjukkan bahwa pariwisata Jepara, yang memiliki potensi besar, belum mampu memberikan kontribusi maksimal terhadap PAD.

“Secara umum untuk retribusi tercapai. Tapi kalau dikhususkan, yang belum memenuhi target itu dari retribusi bidang pariwisata,” jelas Florentina pada Kamis, 23 Januari 2025.

Realitas ini menampar harapan masyarakat Jepara yang menginginkan sektor pariwisata menjadi motor penggerak ekonomi daerah. 

Hal ini sangat ironis mengingat Jepara potensi besar yang dimiliki, mulai dari keindahan Karimunjawa, sejarah Benteng Portugis, hingga ikon budaya lokal lainnya, kegagalan mencapai target ini menunjukkan adanya masalah mendalam dalam pengelolaan destinasi wisata.

Kegagalan sektor pariwisata mencapai target mengindikasikan adanya masalah mendasar, mulai dari pengelolaan destinasi, kurangnya promosi, hingga minimnya inovasi dalam menarik wisatawan lokal maupun mancanegara dan juga lainnya.

Sementara itu, sektor lain seperti mineral bukan logam dan batuan (MBLB) justru mencatat pencapaian luar biasa dengan realisasi 107,2 persen. Pajak PBB P2 dan PBCT juga berhasil melampaui target, masing-masing mencapai 101,4 persen dan 110,1 persen.

Namun, keberhasilan ini tidak dapat menutupi fakta bahwa pariwisata, yang seharusnya menjadi tulang punggung ekonomi daerah, justru tertinggal, aduucch kenapa ya.

Padahal, pengembangan pariwisata tidak hanya berpotensi meningkatkan PAD tetapi juga membuka peluang kerja dan memberdayakan masyarakat lokal.

Florentina menambahkan bahwa Pemkab Jepara sudah menyerahkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) 2025 ke semua organisasi perangkat daerah (OPD) untuk diselaraskan dengan visi-misi bupati terpilih. 

“Jadi kegiatan kita yang sudah jadi akan kita sinkronkan dengan visi-misi bupati terpilih,” ujarnya.

Meskipun demikian, sinkronisasi ini perlu dibarengi dengan strategi konkret untuk menggenjot sektor pariwisata. 

Tanpa langkah serius dan inovasi yang signifikan, potensi besar pariwisata Jepara hanya akan menjadi angka di atas kertas, tanpa dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat.

Jepara membutuhkan komitmen yang lebih kuat dalam mengelola dan mempromosikan sektor pariwisata. 

Tanpa itu, pencapaian PAD yang membanggakan akan tetap terasa hambar karena salah satu sektor andalan gagal memenuhi ekspektasi.

Petrus.

0 Komentar

bumdes
Redaksi https://www.pertapakendeng.com/2023/02/redaksi.html