Anak 15 Tahun Dilaporkan Atas Dugaan Rudapaksa Pada Seorang Nenek 72 tahun
DEMAK- Seorang anak berusia 15 tahun warga desa Jatirogo, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak diduga telah melakukan Rudapaksa terhadap seorang nenek berusia berusia 72 tahun.
"Saya tidak pernah melakukan pemerkosaan terhadap nenek itu, dan saya juga tidak kenal dengan nenek itu, dan tempat kejadian di mana saya juga tidak tau", ucap MH
Kemudian MH menambahkan, "Pada hari yang dituduhkan itu saya tidur di rumah", jelasnya.
Menurut orang tua korban bahwa anaknya waktu itu sedang tidur di rumah.
"Pada hari Minggu tanggal 17 November 2024, anak saya tidur di rumah Sampai pagi, dan pada malam itu juga anak saya tidak kemana-mana, sebelum tidur dia mengeluh badannya sakit semua karena habis olah raga", jelasnya
Ketika awak media menghubungi Kanit Polsek Bonang Edy Purwanto, bahwa kasus ini sudah dilimpahkan ke Polres Demak.
"Kasus ini sudah kami limpahkan ke Polres Demak pada hari ini Senin 16 Desember 2024, dan masih dalam taraf kesaksian", kata Edy via telpon Whatsaap.
Menurut keterangan bahwa lokasi kejadian itu di samping selep (penggilingan padi) di desa Tridonorejo RW 4, Bonang, Demak, sekira 03.30 wib hari Minggu pagi, tanggal 17 November 2024.
Kronologi kejadian bahwa nenek itu akan melakukan buang air besar ke sungai dan akan pulang dari rumah cucunya desa gebang, kemudian di tengah jalan ketemu anak yang tidak dikenal, anak tersebut menawarkan boncengan, kemudian nenek itu menuruti kemauan anak itu, lalu dalam perjalanan tidak diantar ke tempat tujuan malah dibelokkan ke tempat penggilingan padi.
Di tempat itulah terjadi penganiayaan dan pemerkosaan. Setelah melakukan perbuatan tidak terpuji anak tersebut bilang sama si nenek kalau dia anaknya Pak Subur warga desa Jatirogo, Bonang.
Menurut keterangan Pujiono, BE Ketua LPBH PC NU Demak yang akan mengawal kasus anak tersebut mengatakan, bahwa seseorang melakukan kejahatan lalu meninggalkan identitas dinilai tidak masuk akal.
"Kalau anak itu setelah melakukan hal yang tidak terpuji kemudian meninggalkan identitas itu hal yang tidak masuk akal, ini pasti ada yang tidak beres", tegas Pujiono.
"Akan saya kawal kasus ini sampai tuntas, karena ini demi keadilan dan kemanusiaan", tukas Pujiono.
(Sutarso)
0 Komentar