Tim Korte Hartopo-Mawahib Kecamatan Gebog Session III, Pemimpin Itu Harus Adil dan Jujur
Momentum tersebut sekaligus dimanfaatkan untuk pembentukan tim koordinator rukun tetangga (Korte) dalam pemenangan calon bupati dan wakil bupati Kudus Hartopo-Mawahib. Apabila dirasa masih kurang tim Korte di bentuk kembali hingga Session yang ke III yang bertempat di Rumah Puri H. Umar Ali Gondosari, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus pada Jum'at, 18 Oktober 2024 malam.
Tampak hadir, ketua Demokrat Mardijanto, ketua Golkar Erna, ketua Gerindra Sulistyo Utomo, dan sejumlah partai pengusung partai Perindo KRT Susanto, partai Buruh Yopi Priambudi, PBB Purna Irawan, partai Gelora Bintang, Eni Kusrini (Gerindra), Valery Yudistira (Gerindra), Kholid (Golkar), dan ratusan tokoh, agama, tokoh masyarakat serta tamu undangan yang lain.
H. Umar tuan rumah sekaligus tim pemenangan pasangan nomor urut 02 Hartopo-Mawahib mengatakan, kenapa saya harus membantu pasangan 02 Hartopo-Mawahib, alasan yang pertama seorang pemimpin itu harus adil dan jujur, dan selama 3 tahun saya bersama dengan pak Hartopo, beliau itu orangnya adil dan jujur, maka disini saya membuat slogan "Memilih Yang Asli atau Yang Bertopeng Ideologi"
Tidak boleh ideologi untuk elektabilitas hanya pada saat ketika kampanye, mereka mengaku NU mereka mengaku santri tidak boleh, karena ideologi itu dari dalam hati bapak-ibu sekalian. Kalau tidak NU Ya jangan bilang NU, kalau tidak santri ya jangan bilang santri. Seperti saya ini gak santri, ya jangan ngaku santri.
Kemudian pak H. Mawahib orangnya gak eman jor- joran gak pernah hitung-hitungan jika memberi sesuatu kepada orang yang membutuhkan.
Umar menegaskan, alasan yang ke 2 kenapa saya mau membantu pasangan nomor 02 Hartopo-Mawahib karena Hartopo itu, sendiko dawuhi terhadap KH. Ulil Albab Arwani. Maka jika yang lain bilang didukung KH. Ulil Albab, maka saya bertanya-tanya.
"Pak Hartopo itu Sami'na Wa'atokna dawuhi Romo KH. Ulil Albab Arwani untuk maju Bupati Kudus dan saya saksinya, padahal beliau sudah bilang jangan saya pak Kyai hingga diulang berulang kali, yang lain masih banyak, namun Pak Kyai tetep pilih Pak Hartopo untuk maju Bupati Kudus," tegasnya.
Sementara itu, Hartopo dalam sambutan mengatakan, bahwa dirinya habis deklarasi ijo royo-royo yang bertempat di Gedung Serbaguna Arwaniyyah Timur Perempatan Jember Kudus. Dalam acara tersebut dihadiri oleh poro romo kyai, ada KH. Ulil Albab Arwani, PC NU KH. Asyrofi, ada Ibu Hj Chumaidah dan masih banyak romo kyai dan ibu nyai yang hadir
Hartopo menegaskan pada intinya beliau-beliau cetho mendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati Kudus pasangan calon nomor urut 02 Hartopo-Mawahib.
"Kata KH Ulil Albab NU itu lembaga yang netral gak dukung sana, gak boleh dukung sini, NU itu khittoh gak kemana-mana tapi isinya, orangnya punya pilihan, ibaratnya NU Itu gerbong dan isinya mendukung 02," tegasnya.
Lebih lanjut Hartopo menambahkan, bahwa dirinya akan melanjutkan program Tunjangan Kesejahteraan Guru Swasta (TKGS) atau sekarang disebut Honorarium Kesejahteraan Guru Swasta (HKGS) di wilayah Kabupaten Kudus dengan nominal Rp 1 juta untuk setiap bulan.
Besaran tunjangan itu pun sempat berkurang saat Kabupaten Kudus dihantam pandemi covid-19 yang menyebabkan banyak anggaran direfokuskan untuk penangan pandemi covid -19.
Karena Kudus saat itu ngeri, dinyatakan zona hitam, banyak orang yang meninggal dunia setiap hari. Bupati Hartopo ketika itu berupaya keras untuk bisa menyelamatkan nyawa warga agar bisa selamat dan Kudus bisa terbebas dari Pandemi.
"Alhamdulillah berkat kerja keras Bupati Hartopo beserta tim kesehatan dan pihak-pihak terkait akhirnya Kudus terbebas dari Pandemi covid-19 dan jadi pilot project percontohan se-Indonesia cara menangani pandemi covid -19 terbaik se-Indonesia," imbuhnya.
Progam kami juga ada BLT untuk buruh, bantuan UMKM, Pemberdayaan Petani dan Bantuan alat pertanian. Kemudian ada seragam gratis untuk siswa baru SD/MI/SMP/MTs.
Bantuan mobil ambulans berbasis Masjid/Rumah ibadah/Pemerintah Desa. Ada juga tunjangan Kesejahteraan Marbot, Imam dan Ta'mir Masjid.
Sementara itu, Mawahib Afkar menambahkan, bahwa kami pasangan Hartopo-Mawahib juga berkomitmen untuk merealisasikan dana berdaya bagi RT/RW sebesar Rp. 16 juta pertahun.
Mawahib merinci, dari Rp. 16 juta itu, Rp. 5 juta untuk honorarium pengurus dan Rp. 11 juta untuk operasional dan kebutuhan insidentil. Misal untuk kegiatan Agustusan dan mempercantik lingkungan RT maupun RW.
Mawahib (Adik Nusron Wahid) ini juga akan memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi Pemerintah Desa (Pemdes) dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
Bantuan Fasilitas dan Pembinaan Pesantren, Majelis taklim, Lembaga Adat, Jamiyyah Tahlil, Punden dan Belik.
"Untuk bagian yang seperti ini serahkan wakil jenengan gak usah khawatir pak Hartopo tak atasane," ujar Wahib.
Semua Visi-Misi dan progam unggulan yang akan kami laksanakan pasangan nomor urut 02 Hartopo-Mawahib sudah kami perhitungkan di APBD Kudus, namun untuk jumlah nominal THR akan kita sesuaikan dengan APBD yang tersedia.
"Kami pasangan nomor 02 telah memperhitungkan dengan seksama APBD Kudus, karena pak Hartopo jadi Bupati Kudus (2018-2023) dan saya jadi DPRD Jateng (2019-2024) jadi Tahu anggaran APBD Kudus," terangnya.
"Kami selalu berpesan kepada tim Pemenang tim Korte meskipun beda pilihan, tetap jaga kerukunan dan kondusifitas jelang Pilkada 2024," pungkasnya.
(Luq)
0 Komentar