Tanggapi Arahan Menteri PMK, Pj. Wali Kota: Target Penahanan Stunting Sudah Jelas

SEMARANG - Penjabat (Pj.) Wali Kota Tegal, Dadang Somantri mengatakan penanganan stunting di Kota Tegal, target-targetnya sudah jelas. Pengukuran sudah dilakukan melalui aplikasi elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) dan data sudah terinput 100 persen.



"Kita tinggal menghitung saja, menganalisis datanya berapa yang sebenarnya stunting dari hasil pengukuran yang 100 persen dari e-PPGBM ini," ujar Dadang yang didampingi Sekretaris Daerah Kota Tegal, Agus Dwi Sulistyantono beserta Pj. Ketua Tim Penggerak PKK Kota Tegal, Dwi Karyanti menghadiri puncak peringatan Hari Keluarga Nasional ke-31 yang berlangsung di Lapangan Simpang Lima Kota Semarang, Sabtu (29/6/2024) pagi.


Dadang menyebut selanjutnya dari hasil analisis tersebut pihaknya akan melakukan treatment.


"Sebenarnya kan enam bulan dilakukan. Yang terakhir ini akan dibandingkan hasil di bulan Februari dan dengan yang bulan juni," ujar Dadang.


Pada kesempatan tersebut Dadang juga menyampaikan selamat kepada Pj Gubernur Jawa Tengah atas capaian kinerja dan penghargaan yang telah diraih pada hari keluarga nasional.


Seperti diketahui pada Puncak Peringatan Harganas ke-31 di Semarang, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy dalam arahannya memaparkan tentang siklus pembangunan manusia Indonesia yang dimulai dari masa prenatal, kemudian masa usia dini, kemudian masa usia remaja (SD, SMP), kemudian usia persiapan masuk dunia kerja yang sebagian juga usia masuk perguruan tinggi dan berakhir pada usia lanjut.


"Itu semua sudah kita hitung, sudah kita data, ternyata kita telah mengalami puncak bonus demografi yang belum waktunya. Karena perhitungan kita sebetulnya baru akan terjadi tahun 2030. Tahun 2035 kita akan mengalami aging population. Tetapi berdasarkan data yang ada kita telah memasuki era bonus demografi," ujar Menko PMK.


Menurut Menko PMK apa yang telah dilakukannya belum cukup maksimal untuk menyiapkan generasi Z maupun generasi Alfa untuk memasuki tahun 2045 Indonesia Emas.


"Maka dari itu kerja keras masih perlu dilakukan untuk menyiapkan keluarga yang betul-betul berkualitas yang memiliki daya saing, memiliki ketahanan yang kokoh dan keluarga yang sakinah. Maka itu menjadi tanggung jawab kita bersama," ujar Menko PMK.


Sementara itu, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia, Hasto Wardoyo, menyampaikan ukuran kualitas keluarga ditentukan oleh tiga hal yaitu tentram, mandiri dan bahagia.


"Kami izin melaporkan kepada Pak Menko dan Bapak/Ibu sekalian yang paling tercapai adalah kebahagiaan angkanya adalah 71,86. Ini menunjukkan keluarga-keluarga di Indonesia meskipun belum mempunyai kemandirian yang baik tapi alhamdulillah bahagia," ujarnya.


Pj. Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana dalam sambutannya menyampaikan bahwa tema Harganas tahun ini adalah keluarga berkualitas menuju indonesia Emas. Menurutnya ini merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam merevitalisasi peran keluarga dalam mengatasi persoalan-persoalan yang menghambat pencapaian daripada cita-cita pembangunan.


"Tentunya momen ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk menjadi daya ungkit dalam pencapaian program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting di indonesia," ujar Nana Sudjana.

(Yati)

0 Komentar

bumdes
Redaksi https://www.pertapakendeng.com/2023/02/redaksi.html