Ratusan Guru PAUD Jateng, Adu Kreativitas di Ajang Jambore Merdeka Bermain di Kudus

KUDUS - Sebanyak 135 guru pendidikan anak usia dini (PAUD) mengikuti Jambore Merdeka Bermain di Kabupaten Kudus. Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Griptha Jl. AKBP Agil Kusumdya No. 100 Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus Jawa Tengah. Jum'at, 3 Mei 2024.



Pada kegiatan ini terdapat empat lomba, yaitu lomba cerdas cermat, lomba mendongeng, lomba konten kreatif, dan lomba alat permainan edukatif (APE). 


Di Jambore Merdeka Bermain, para pendidik PAUD se-Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menampilkan inovasi pelaksanaan Kurikulum Merdeka, saling berbagi pengalaman dan pengetahuan, serta membangun kolaborasi komunitas belajar antarsekolah atau antardaerah.

Peserta Jambore Merdeka Bermain tergabung dalam Kombel PAUD dan Asosiasi Profesi Gugus HIMPAUDI atau IGTKI. 

Sebanyak 90 orang merupakan peserta lomba cerdas cermat, 18 orang sebagai peserta lomba mendongeng, dan 9 orang sebagai perseta kontren kreatif (content creator), dan 18 orang sebagai peserta lomba APE.

Aulia Nurul Huda, S.Psi., M.P.Si., penanggungjawab kegiatan Jambore Merdeka Bermain pendidik PAUD Kabupaten Kudus mengatakan, Jambore Merdeka Bermain di Provinsi Jateng merupakan pelaksanaan yang pertama kali di Jateng, dan diharapkan dapat diselenggarakan juga di semua Kabupaten/Kota se-Provinsi Jateng.

"Ini sebenarnya kita memberikan apresiasi pada guru PAUD, mendorong mereka agar bisa lebih kreatif, dan mengembangkan komunitas belajar juga", katanya.

Lebih lanjut Aulia menambahkan, bahwa kegiatan ini diselenggarakan sebagai salah satu acara dalam rangkaian peringatan Hari Guru Nasional 2024 dan sebagai wadah saling berbagi praktik baik implementasi Kurikulum Merdeka antar guru PAUD.

“Kemendikbudristek melalui Direktorat Guru PAUD dan Dikmas memberikan ruang apresiasi pada guru PAUD untuk mengekspresikan atau menyebarkan praktik baik yang selama ini dilakukan melalui berbagai macam kegiatan. Nah, salah satu bentuknya, mereka diberi kesempatan untuk unjuk kebolehan, misalnya mendongeng, Dimana mendongeng merupakan salah satu cara media pembelajaran yang digunakan dalam Kurikulum Merdeka", imbuhnya.

Alasan kegiatan Jambore Merdeka Bermain ditempatkan di Kudus, karena Kabupaten Kudus dianggap oleh Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jateng menganggap kegiatan PAUD Kudus itu maju dalam pendidikan, dan kegiatan ini nantinya di ikuti perwakilan guru di kecamatan Se-Kabupaten Kudus.

"Kegiatan PAUD di Kudus itu maju dalam pendidikan, Jambore PAUD di ikuti oleh perwakilan guru PAUD perwakilan Kecamatan se-Kabupaten Kudus", terangnya.

Pembelajaran di jenjang PAUD merupakan hal yang sangat penting sebagai fondasi mendidik anak-anak untuk menjadi generasi yang memiliki profil pelajar Pancasila. Karena itu ia mendorong para guru PAUD agar memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar (PMM) dengan sebaik-baiknya.

“Platform Merdeka Mengajar bisa menjadi bekal guru PAUD untuk mengajar anak-anak PAUD, selain itu, semua aktivitas di PMM bisa menjadi kredibilitas bagi guru PAUD, bahkan ke depannya bisa menjadi salah satu syarat untuk mendapatkan sertifikat pendidik", pungkasnya.

Sementara itu, Uswatun Hasanah (TK Pertiwi Kedungduwo) dan Isnawati (TK Pertiwi Mijen 1), salah satu peserta lomba Jambore Merdeka Bermain Alat Permainan Edukatif (APE) perwakilan guru Kecamatan Kaliwungu, mereka mengatakan, kami senang dapat menjadi bagian dalam kegiatan ini, tema yang kami ambil dalam loma APE "Kota Cerita".

"Perwakilan lomba APE ada dua lembaga yakni dari TK Pertiwi Kedungduwo dan TK Pertiwi Mijen 1, kami mengambil tema Kota Ceria" dalam suasana takbir keliling kota Kudus", katanya.

Uswatun menambahkan, bahwa APE yang kami buat dari bahan sampah dari kardus, yang kami buat sebuah menjadi miniatur menara Kudus, mobil, bedug beserta tabuhnya, juga suasana kota Kudus yang asri dan mempesona.

Tujuan APE kali ini, untuk melestarikan kearifan budaya lokal yakni takbir keliling di Kudus dan sekitarnya.

Isnawati berharap bahwa APE ini dibuat dari bahan kardus bekas ini dapat memberikan pembelajaran anak, karena dirinya melihat masih banyak anak bermain sendiri, maka dengan adanya permainan APE yang kita buat ini, bisa sebagai sarana meningkatkan kerjasama anak dan dapat menumbuhkan kepercayaan diri anak dan juga segi perkembangannya.

"Semoga Jambore Merdeka Bermain di Kudus ini, merupakan Kurikulum Merdeka pada jenjang PAUD dengan kegiatan pembelajaran yang dipilih dan harus memberikan pengalaman yang menyenangkan dan mampu meningkatkan capaian anak", harapnya.

Sementara itu, Lomba APE yang diwakili oleh Suciharti, (TK Pertiwi Kuwukan), Mu'alimah (KB Al Ma'wa) dan Irma Hestin Pribadi (TK Pertiwi Japan 02) sekaligus Koordinator Kecamatan Dawe mengatakan, Kecamatan Dawe merupakan salah satu Kecamatan yang berada di lereng gunung Muria, makanya tim APE kami namakan Tim Sewu Kupat.  

Dalam mengikuti lomba APE kami mengambil Tema "Waduk Sedasria" Waduk Sedasria artinya adalah Wahana Edukasi Sehat Cerdas dan Ceria.

"Tim kami adalah Tim Sewu Kupat, dimana adat dan budaya kearifan lokal kami merupakan daya tarik wisatawan, karena di lereng gunung Muria banyak waduk, maka kami juga turut mempromosikan waduk yang menjadi salah satu destinasi wisata andalan agar para wisatawan Kudus dan sekitarnya untuk datang ke Kudus", ungkapnya.

Kurikulum Merdeka pada jenjang PAUD dengan kegiatan pembelajaran yang dipilih dan harus memberikan pengalaman yang menyenangkan dan mampu meningkatkan capaian anak.

(Luq)

0 Komentar

bumdes
Redaksi https://www.pertapakendeng.com/2023/02/redaksi.html