Organisasi Pers Jepara Kecam Tindakan Pelecehan Terhadap Wartawan di Acara Pengukuhan Kepala Desa

JEPARA- 30 Mei 2024 – Insiden pelecehan terhadap wartawan yang "Badi" terjadi pada acara pengukuhan perpanjangan masa jabatan Kepala Desa di Pendopo Kabupaten Jepara pada Rabu (29/5) mendapat respon keras dari sejumlah organisasi pers di Jepara. Salah satunya adalah Humas DPW Sekber Wartawan Indonesia (SWI) Jawa Tengah, Petrus Paranto.


Petrus Paranto menyesalkan insiden tersebut dan berpesan kepada semua instansi pemerintah agar menjaga hubungan harmonis yang sudah terjalin dengan media. "Kami sangat menyesalkan kejadian ini. Hubungan yang baik antara media dan pemerintah harus tetap terjaga demi kepentingan bersama," ujarnya.


Pihaknya mengutuk keras tindakan pelecehan verbal yang dilakukan oleh oknum Kepala Desa berinisial S terhadap wartawan yang sedang meliput acara tersebut. Petrus mendesak agar perbuatan oknum Kepala Desa segera disikapi oleh pihak berwajib, agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa depan.


"Tindakan pelecehan seperti ini tidak bisa dibiarkan. Kami meminta agar kasus ini segera ditindaklanjuti oleh pihak berwajib," tegas Petrus. Ia berharap, kasus ini dapat menjadi perhatian semua pihak untuk lebih menghargai peran penting media dalam menjalankan tugasnya.


Insiden ini menambah daftar panjang kasus kekerasan terhadap jurnalis di Indonesia, dan menjadi pengingat bahwa perlindungan terhadap wartawan masih perlu diperkuat. Para jurnalis yang tergabung dalam berbagai organisasi pers di Jepara juga menyatakan solidaritasnya kepada korban dan mendesak adanya tindakan tegas terhadap pelaku.



Dalam penuturannya, Badi, wartawan korban pelecehan tersebut, mengungkapkan bahwa ia diludahi oleh oknum Kepala Desa berinisial S saat sedang meliput kegiatan tersebut. "Juh!!! Wartawan tai," umpat S dengan kasar sambil meludah, kata Badi menirukan oknum kepala desa.


Kejadian tersebut sontak menjadi pusat perhatian semua orang yang hadir dalam acara pengukuhan itu. Insiden ini menimbulkan kehebohan dan mengganggu jalannya acara yang seharusnya menjadi momen penting bagi para kepala desa yang masa jabatannya diperpanjang.


Atas perlakuan yang diterimanya, Badi berencana melaporkan oknum Kepala Desa S ke Polres Jepara. Ia berharap dengan pelaporannya nanti, kasus ini mendapat perhatian serius dan menjadi pelajaran bagi para kepala desa agar tidak bertindak sewenang-wenang terhadap profesi wartawan.


"Tindakan pelecehan dan premanisme seperti ini tidak bisa dibiarkan. Oknum Kades ini harus diberi sanksi tegas," tegas Badi.


Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak oknum kepala desa maupun dari pihak Pemerintah Kabupaten Jepara terkait insiden ini. Para wartawan yang tergabung dalam organisasi jurnalis setempat juga menyuarakan keprihatinannya dan mendesak agar kasus ini segera ditangani dengan serius.

Suprapto

0 Komentar

bumdes
Redaksi https://www.pertapakendeng.com/2023/02/redaksi.html