Menikmati Indahnya Beberapa Titik Lokasi Wisata di Gunung Muria

KUDUS – Kawasan Gunung Muria, Kabupaten Kudus, tak pernah pudar sebagai destinasi wisata andalan. Di tengah menjamurnya beberapa objek wisata baru dengan beragam daya tarik, wisata di lereng gunung khususnya di Desa Colo, Kecamatan Dawe dan sekitarnya ini, tetap menjadi pilihan para pelancong untuk menghilangkan penatnya.


Selain alasan lokasinya yang tidak terlalu jauh, lokasi wisata ini juga dibarengi dengan fasilitas jalan mulus dan lebar untuk dilintasi armada besar jenis bus. 

Tak hanya itu, lokasi wisata gunung Muria ini jaraknya dari lokasi wisata satu dengan lainnya yang terdapat di kawasan Kudus kota juga relatif berdekatan. Jarak tempuh dari Kudus kota tak lebih dari 18 Km. Dan bila ditempuh dari Kota Pati hanya sekitar 16 Km jaraknya.

Pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus, tak pernah berhenti dalam menjaga dan melestarikan keberadaan destinasi wisata di Colo dan sekitarnya. Antara lain lewat program penyuluhan, pembinaan, dan pelatihan, diberikan kepada para pelaku layanan wisata di dataran tinggi tersebut.

Di samping itu, Disbudpar Kudus juga mendorong dan melakukan pendampingan kepada warga masyarakat sekitar objek wisata di lereng Gunung Muria, untuk berkreasi dan berinovasi dalam hal kaitan produk wisata. Berbagai upaya tersebut ditempuh agar destinasi wisata ini siap menghadapi persaingan, serta selalu menarik bagi para wisatawan.

Keberadaan makam Sunan Muria Raden Umar Said yang merupakan maskot destinasi di Gunung Muria pun ditingkatkan layanannya, sehingga para wisatawan religi merasa nyaman saat datang berziarah. 

Disbudpar Kabupaten Kudus tak hanya melibatkan warga masyarakat pengelola kompleks Makam Sunan Muria saja, namun mereka pula yang terlibat dalam mata rantai destinasi wisata ziarah.

Karena itu, Disbudpar Kudus telah berulang-kali menyelenggarakan pembinaan, khususnya mengenai program Sadar Wisata kepada para pedagang yang ada di kompleks Makam Sunan Muria, maupun pedagang yang berada di sekitar Terminal Wisata Colo. 

Tak ketinggalan, warga masyarakat yang bergerak dalam jasa ojek sepeda motor bagi pengunjung, serta para pengelola tempat penginapan.


Di luar destinasi wisata religi yang terpusat di Colo, Disbudpar Kudus juga memberi perhatian yang tak jauh berbeda pada destinasi wisata ziarah Makam Syeh Syadzali di kawasan Rejenu, Desa Japan. Tidak lebih dari 1,5 Km jauhnya dari Terminal Wisata Colo, para wisatawan bisa leluasa mengunjungi pula Makam Syeh Syadzali yang memiliki daya tarik kuat dengan adanya mata air Tiga Rasa.



Selain Makam Sunan Muria dan Makam Syeh Syadzali, juga terdapat destinasi healing di lereng Gunung Muria. Antara lain panorama alam yang sangat mengesankan, seperti kebun kopi, jeruk pamelo, serta alpukat dan parijotho, Air Terjun Monthel di Desa Colo, serta Air Terjun Gedung Gender di Desa Dukuhwaringin, juga menawarkan sensasi destinasi alam yang natural original.


Sementara, untuk pemenuhan tempat bersantai-ria dan menikmati udara segar di alam terbuka, Taman Ria di Colo merupakan pilihan yang tepat. Bisa sekaligus menggelar acara bersama keluarga, maupun camping para pelajar, atau untuk mengadakan acara di luar ruangan kantor. Tersedia sebuah panggung di dalam Taman Ria.

Berwisata di lereng Gunung Muria tersebut, tidak akan kecewa dalam pemenuhan akan kuliner. Pecel dengan sayur daun pakis, sebagai menu khas, dijajakan oleh hampir semua warung makan, kafe, maupun restauran. Tak ketinggalan oleh-oleh berupa jeruk pamelo, alpukat, parijotho, pisang byar, maupun umbi jangklong.


Terakhir, Kopi asli Muria menjadi oleh-oleh favorit untuk dibawa pulang. Namun yang lebih mengesankan, bila kopi ini dinikmati seraya melihat panorama alam, baik di kedai maupun coffee shop.


Berkat fasilitasi Disbudpar Kudus k pada para petani kopi untuk aktif dalam produk wisata, kini terdapat belasan petani kopi di sekitaran Makam Sunan Muria dan Makam Syeh Syadzali. Mereka telah mahir dalam mengolah produknya hingga tersaji nikmat dalam cangkir hangat. 

Penulis : Sumadi

Editor/Publisher: Sumadi

0 Komentar

bumdes
Redaksi https://www.pertapakendeng.com/2023/02/redaksi.html