Tradisi Tabuh Bedug Dandang Menara Kudus, Tandai Awal Bulan Ramadhan

KUDUS - Tradisi budaya tabuh bedug dandang ditabuh bertalu-talu yang terdengar dengan bunyi "dang dang dang". Suara bedug ini menjadi tanda khusus permulaan awal Ramadhan, sekaligus puncak dari tradisi Dandangan.

Sambut Ramadhan di kawasan Menara Kudus tahun 1445 H yang bertepatan dengan tahun 2024 M ini, dibuka dengan pelaksanaan Kirab Dandangan. Senin, 11 Maret 2024 sore.




Ratusan warga mengikuti pelaksanaan kirab yang dimeriahkan dengan terbang papat mulai dari Alun-alun Kulon (Taman Menara) menuju komplek Menara Kudus. 

Perasaan suka cita tersirat dari wajah peserta kirab dalam menyambut datangnya Ramadhan tahun ini yang jatuh pada Selasa (12/3/2024).

Peserta Kirab Terbang Papat dilepas PJ Bupati Kudus, HM Hasan Chabibie, bertolak menyusuri Jalan Menara untuk mengikuti serangkaian tradisi Dandangan di kawasan komplek Menara Kudus.

Meliputi, nyadran dan ziarah makam Sunan Kudus, pengumuman awal Ramadan oleh Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus (YM3SK) dan Tabuh Bedug Dandang.

Pj Bupati Kudus saat menutup rangkaian Dandangan yang digelar selama 10 hari menjelang Ramadan itu mengatakan, "Alhamdulillah, Dandangan berlangsung lancar dan sukses, ada sekitar 5 hingga 7 ribuan masyarakat per hari yang berkunjung di Dandangan", tutur PJ Bupati.

Awalnya Dandangan merupakan kegiatan menabuh bedug di Menara Masjid Sunan Kudus sebagai media mengumumkan masuknya bulan Ramadhan. Namun saat ini, Dandangan dimeriahkan dengan adanya produk UMKM lokal.

Lebih lanjut Hasan menambahkan bahwa, meningkatnya perekonomian masyarakat jadi bukti sepeninggal Sunan Kudus tetap menghadirkan manfaat. Tentu hal ini menjadi pengingat dan teladan bagi masyarakat untuk terus memberi manfaat bagi sesama.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus Hj. Mutrikah mengatakan, kirab Dandangan ini bagian dari upaya melestarikan tradisi budaya yang ada di Kabupaten Kudus.

Membangun komitmen dan mendorong peran aktif masyarakat dalam menjaga budaya bangsa yang adiluhung, agar tidak tergerus oleh budaya-budaya asing.

Lebih lanjut Tika panggilan akrab Mutrikah menambahkan, bahwa pelestarian tradisi Dandangan, dari upaya mencetak generasi muda yang unggul dengan memiliki jati diri bangsa yang kuat.

Kirab Dandangan ini bagian dari nguri-uri budaya di Kabupaten Kudus yang dilaksanakan setiap tahunnya dalam rangka menyambut datang bulan Ramadhan.

Pada tahun 2024 ini, tradisi Dandangan di Kudus juga dimeriahkan pameran ratusan produk UMKM yang dipusatkan di sepanjang Jalan Sunan Kudus. Berbagai macam produk mulai dari kuliner, kerajinan, fesyen, hingga wahana permainan tersaji setiap harinya sejak awal Maret kemarin.

Puncak dari festival produk UMKM bakal tersaji malam ini bertepatan dengan masuknya awal Ramadhan. 

"Meriahnya pelaksanaan Tradisi Dandangan dengan hadirnya pameran ekonomi kreatif, puncaknya adalah kirab Dandangan 2024 dan Tabuh Bedug di Menara Kudus sebagai tanda penyambutan datangnya Ramadan", ujarnya.

Menurutnya kirab bertujuan sebagai pelestarian budaya dari generasi ke generasi agar tetap terpelihara dari tahun ke tahun khususnya tradisi Dandangan di kabupaten Kudus

"Kontingen kirab melibatkan berbagai kelompok masyarakat, diharapkan memupuk rasa cinta dalam melestarikan tradisi Dandangan", pungkasnya.

(Luq)

0 Komentar

bumdes
Redaksi https://www.pertapakendeng.com/2023/02/redaksi.html