Ribuan Peserta Kirab Punden Dan Belik, Ramaikan Cikal Bakal Berdirinya Kabupaten Kudus

KUDUS - Ribuan warga Kudus turut meriahkan kirab Punden dan Belik dalam rangka perayaan Ta'sis atau hari ulang tahun ke 489 Masjid Al-Aqsha Menara Kudus. Sebanyak 4.280 orang ikut meramaikan gelaran Kirab Punden dan Belik Ta'sis Menara Kudus, Jawa Tengah (Jateng). Minggu, 28 Januari 2024 siang.




Peserta kirab punden dan belik berasal dari berbagai instansi di Kabupaten Kudus. Mulai dari Pemangku Punden dan Belik, kontingen Kecamatan, OPD dan lainnnya.


Peserta kirab terlebih dahulu menggelar apel pemberangkatan yang dipimpin langsung oleh Pj Bupati Kudus Muhammad Hasan Chabibie.


Tampak dilokasi ribuan para peserta kirab mengenakan baju putih dan sarung serta ikat khas kudusan. Mereka membawa gentong hingga kendi yang berisi air dari masing-masing punden dan belik.


Air atau yang disebut dengan banyu panguripan itu dikirab menuju Menara Kudus. Selanjutnya disatukan menjadi satu dan dibagikan kepada warga.

Panitia Pengarah Ta'sis Masjid Al-Aqsha Menara Kudus, Abdul Jalil mengatakan, peringatan Ta'sis ini adalah acara untuk mengenang pendirian Masjid Al-Aqsha Menara oleh Sunan Kudus penyiar agama Islam di Jawa. Dari pendirian masjid itulah kata dia, cikal bakal berdirinya Kota Kudus sampai sekarang.

"Ta'sis adalah proses pendirian Masjid Al-Aqsha Menara Kudus yang merupakan situs cagar budaya tingkat nasional yang dijadikan dasar mendirikan Kota Kudus. Jadi terhitung hijriyah tahun pendirian Kudus adalah ke-489", katanya.

Lebih lanjut Abdul Jalil menambahkan, bahwa kirab budaya dalam rangka Ta'sis Masjid Al-Aqsha Menara Kudus hanya diikuti 30 persen dari total belik dan punden di Kudus. Peserta kirab budaya ada 172 punden dengan jumlah 4.280 orang.

"Kenapa kita hanya mengarak 30 persen anggota, karena mengingat jarak alun-alun Simpang 7 Kudus dengan Menara Kudus hanya sekitar 1 kilometer, dan 30 persen, kalau di-full-kan semuanya pertimbangan sosial tidak mungkin, maka kita hanya mengerahkan 30 persen dari anggota", imbuhnya.

Adapun jumlah anggota 500 punden dan belik di Kudus. "Kirab budaya dalam rangka Ta'sis ini diikuti 30 persen dari anggota kami. Per tahun 2024 anggota kami 500 punden dan belik dengan rincian 49 belik 451 punden," jelasnya.

Sementara itu, Pj Bupati Kudus Hasan Chabibie mengatakan sosok Kangjeng Sunan Kudus salah satu Walisanga memiliki sejarah panjang untuk membangun fondasi di Kudus. Termasuk menjadi cikal bakal berdirinya Kota Kudus.

"Ini merupakan perjalanan panjang dari Kota Kudus itu sendiri yang secara fondasi diletakan oleh Syeh Ja'far Shodiq atau Kangjeng Sunan Kudus yang mampu secara elegan meletakkan fondasi syariah jadi sebuah tata kota yang hari ini sama-sama hidup di dalamnya, bahkan semua bisa mengambil barokah di dalamnya", katanya.

Menurutnya kirab tersebut sebagai upaya untuk menggali histori Kota Kudus. Napak tilas Kangjeng Sunan Kudus pernah berkeliling menyampaikan dakwahnya dan tentunya sumur dan belik mendapat singgahan akan keberkahan beliau Sunan Kudus.

"Ini merupakan nguri-uri budaya yang harus dirawat, ini setahun sekali berkumpul disini, mudah-mudahan mendapat keberkahan dan kelancaran", ujarnya.


Hasan Chabibie menilai Kangjeng Sunan Kudus mewariskan filosofi tentang Gusjigang, yang berarti baik perilakunya, pintar ngaji, dan pandai berdagang. Filosofi itulah dipegang masyarakat Kudus sampai sekarang.

"Ini mewariskan sebuah filosofi yang luar biasa, yang masyarakat Kudus sudah sangat hafal yaitu Gusjigang, di mana diharapkan para warga di Kudus ini mampu bagus akhlaknya, pintar ngajinya, kemudian dan pandai barokah dagangnya", ujarnya.


Hasan menjelaskan, bahwa dari segi sejarah Kangjeng Sunan Kudus mewariskan toleransi saling menghormati yang terus dilestarikan masyarakat sampai sekarang. 


"Dari sejarah kita juga belajar bagaimana Sunan Kudus meletakkan toleransi beragama yang luar biasa, sehingga saling menghormati satu dengan yang lain selama ini sudah menjadi ciri khas masyarakat Kudus mampu mendunia dan pada akhirnya menjadi contoh ikhtiar-ikhtiar sekali kerukunan beragama di Indonesia bahkan di seluruh dunia", tegasnya.


Ditempat terpisah, Muhammad Kharis, Sekretaris Panitia Ta'sis Menara Kudus mengatakan, kirab berlangsung mulai dari halaman Pendapa Kabupaten Kudus, menuju ke kompleks Menara Kudus. Acara di mulai pada pukul 12.00 - 16.00 WIB.


”Pesertanya ada 4.280 orang yang diikuti 172 punden dan belik di Kabupaten Kudus", katanya.


Rangkaian acara Ta’sis Masjid Al-Aqsha Menara Kudus menghadirkan banyak agenda. Yakni Pasar Kuliner Jadul, Parade Hadrah dan Tembayatan Punden Belik, dan Pembacaan Maulid Al-Barzanji. Kemudian ada Kirab Punden dan Belik, Terbang Kolosal, Muhibah Internasional, Silaturahmi Takmir Masjid se-Kudus, dan Pasamuan Ta'sis Masjid Al-Aqsha Menara Kudus ke-489.

(Luq)

0 Komentar

bumdes
Redaksi https://www.pertapakendeng.com/2023/02/redaksi.html