Dinilai Pemborosan Anggaran, Pengadaan Foto Mantan Pj Bupati Kudus Jadi Pembicaraan Hangat

KUDUS - Santernya kabar pengadaan dan pendistribusian foto mantan Pj Bupati Kudus yang sampai di desa-desa menjadi pertanyaan besar di kalangan masyarakat Kudus. Tersebarnya foto mantan Pj Bupati Kudus hingga di kantor-kantor desa diduga menggunakan anggaran yang cukup fantastis. Lalu pertanyaannya dari manakah sumber dana pengadaan tersebut. Sabtu, 13 Januari 2024.


Hal itu yang kini santer dan hangat jadi bahan gunjingan masyarakat.

Berdasarkan pantauan awak media, bahwa digantinya Pj. Bupati Kudus Bergas Catursasi Penanggungan dengan Pj Bupati Kudus yang baru itu mendapat tanggapan beragam dari kalangan masyarakat. Salahsatunya adalah berdasar evaluasi kinerja kepala daerah per tiga bulan.




Dinas Kominfo Kabupaten Kudus yang dikepalai oleh isteri mantan Pj Bupati tersebut disinyalir sudah menggelontorkan biaya untuk pencetakan foto suaminya.


Diketahui Bergas menjabat Pj Bupati Kudus baru berjalan tiga bulan dan upacara pemberhentiannya dihelat pada hari Rabu (10/1/2024).


Ahmad Triswadi, aktivis Kudus yang juga berprofesi sebagai pengacara turut bersuara. Dikatakan bahwa seolah-olah anggaran yang begitu besar digunakan semaunya tidak mempertimbangkan azas manfaat sama sekali.


Seharusnya tidak perlu mencetak foto dulu, Pj Bupati waktunya hanya sebentar, dengan begini khan menghamburkan uang negara tanpa ada Azas manfaat.


"Prinsip anggaran negara itu harus ada unsur kelayakan, kepatutan, efektif, dan efesien, jika hal tersebut tidak dilakukan ada dugaan penyalah gunaan wewenang dinas yang mengeluarkan anggaran tersebut", katanya.


Lebih lanjut Treswadi menambahkan, Harusnya Bergas Catursasi Penanggungan ber estimasi tentang berapa lama dia akan duduk sebagai Pj Bupati Kudus. Misalkan saja bisa mulus hingga masa jabatannya berakhir sesuai ketentuan yang berlaku. Maka saya kira kurang perlu pula belanja barang-barang yang tidak jelas semacam itu, lalu bagaimana pula dengan situasi jika dia dicopot secepat ini.


"Jadi tidak perlu mencetak foto dulu, Pj Bupati waktunya hanya sebentar, dengan begini tentu uang negara bisa terhambur tanpa ada misi pemanfaatan yang jelas", imbuhnya.


Treswadi yang juga sebagai Koordinator LSM Jateng Good Governance & Society Empowerment (Jateng GGSE) tersebut juga memberikan warning kepada pihak-pihak yang diduga terlibat dalam proses realisasi dana. Yaitu untuk pengadaan foto berikut media sosialisasi di tempat-tempat dengan gambar diri mantan Pj Bupati Kudus tersebut untuk berhati-hati, karena biar bagaimanapun unsur dugaan tindakan korupsi bisa saja terbuka dari pintu tersebut.


Saya berharap Pj Bupati Kudus yang sekarang Muhammad Hasan Habibie juga tidak perlu melakukan hal sama seperti yang dilakukan oleh Pj. Sebelumnya.

(Luq)

0 Komentar

bumdes
Redaksi https://www.pertapakendeng.com/2023/02/redaksi.html