Film 'Menanti Fajar' Sebuah Pesan Moral Bagi Manusia, Jangan Pandang Kami Sebelah Mata

KUDUS - Adalah merupakan maha karya film Pendek garapan Donny Firmansyah sang Sutradara asal Surabaya ini telah membuahkan karya 4 Film. Dalam film pendek buah karya Donny Firmansyah "Menanti Fajar" kali ini dibintangi oleh Pujisih Rekso Anjangsari sebagai Mira ibu dari Bagas, sementara itu Bagas diperankan oleh Dino Pratama Putra.


Dalam film pendek karya Donny Firmansyah "Menanti Fajar" ini diperankan oleh Pujisih Rekso Anjangsari, Salsabila, Dino Pratama Putra, dan kawan-kawan, Editor Film Ivan Indra A. Caneramen 2 Aditya Yuda, Produser ustadz Moh. Faiq Afthoni yang juga sekaligus Pimpinan Ponpes Al-Achsaniyyah Kudus. Kamis, 28 Desember 2023.



Pujisih Rekso Anjangsari, mengatakan, dalam film "Fajar Menanti" dirinya dapat peran sebagai "Mira" asal dari Jombang Jawa Timur. Mira ibunya Bagas dan adik perempuan Bagas yang bernama Della. Mira sebagai single parent yang harus bekerja keras dan sekaligus mengurus kedua anaknya. Bagas adalah anak pertama yang mengalami Autisme sedangkan Della adik perempuan Bagas anak yang normal


Sekuat dan setegar apapun Mira adalah seorang perempuan yang tentu punya keterbatasan ketika melihat putranya di bully teman dan tetangganya, ketika ada tetangga yang ulang tahun dirinya ketika datang selalu dihina, dicemooh, dan tidak ada temen yang mengajaknya berbicara, sehingga dirinya bermaksud untuk Bagas di masukkan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Achsaniyyah yang berada di Desa Pedawang RT 04 RW 03 Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus.


Dimana Ponpes Al- Achsaniyyah adalah Ponpes khusus Autisme Islamic Boarding Schol. Setelah dipikir kemudian Mira punya tekad yang bulat untuk Bagas di masukkan ke Ponpes tersebut, karena dalam pemikirannya murid atau santrinya juga sama yang berkebutuhan khusus (Autisme).


Akhirnya Mira dan Della adiknya Bagas bersama-sana mengantar Bagas ke Ponpes Al-Achsaniyyah yang berada di Kudus. Setelah masuk ruangan, betapa terkejutnya Mira ketika melihat putranya juga di bully oleh teman-teman di Ponpes tersebut. Namun para guru atau ustadz dan ustadzah meyakinkan kalau hal tersebut hanya bersifat sementara.


Setelah beberapa bulan kemudian Mira menjenguk Bagas ternyata benar apa yang dikatakan oleh guru atau ustadz dan ustadzah Bagas bisa berkomunikasi dengan baik dengan temanya. Bagas juga sudah banyak perkembangan kemampuan yang dimiliknya. Akhirnya Mira sudah lega dan yakin kalau Ponpes ini mampu merubah Bagas yang lebih baik dari sebelumnya.


Sementara itu, Donny Firmansyah sang sutradara mengatakan, bahwa pertemuannya dengan Ustadz Moh. Faiq Afthoni tidak disengaja ketika berkunjung di Cafe Seribu merpati yang ada di Pedawang, Kecamatan Bae Kudus.


Singkat cerita dirinya diajak membuat film tentang profil Ponpes Al-Achsaniyyah, kemudian sang ustadz Moh. Faiq Afthoni menceritakan awal mula mendirikan Ponpes tersebut hingga sampai saat ini. 


Dimana film pendek ini menceritakan pesan moral kepada kita semua, jangan merendahkan manusia, jangan mem-bully orang, jangan meremehkan harkat, martabat manusia karena pada dasarnya manusia itu sama dihadapan Tuhan.


Film pendek "Menanti Fajar" ini merupakan kisah nyata dalam sebuah kehidupan di masyarakat. Yuk kita tonton bersama film tersebut di Cafe Merpati yang berada di Desa Pedawang RT 04 RW 03 Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus pada tanggal 28,29 dan 30 Desember 2023 pada pukul 12.00 WIB, 13.00 WIB, 14.00 WIB, dan 16.00 WIB.


Ustadz Moh. Faiq Afthoni sang produser yang sekaligus Pimpinan Ponpes Al-Achsaniyyah mengatakan, bahwa film pendek "Menanti Fajar" ini merupakan pesan moral kepada kita semua untuk peduli sesama manusia. Kepada para pemangku kebijakan di pemerintahan harus peduli kepada kepada yatim dan piatu, terutama kepada yatim dan piatu yang berkebutuhan khusus seperti mereka yang autisme.


"Dari Pemerintah Kabupaten Kudus mulai dari Departemen Agama (Depag), Dinas Pendidikan tidak ada kepedulian terhadap Ponpes Al-Achsaniyyah, kalau Dinas Sosial agak mending terkadang memberi bantuan sembako itupun tidak setiap bulan memeri bantuan kepada Ponpes ini", ungkapnya 


Ponpes Al-Achsaniyyah ini berdiri di tanah wakaf Bapak H. Kusmin dengan lebar kurang lebih 4.000 M2. Ponpes ini berdiri sejak tahun 2007 hingga sekarang berarti kurang lebih sudah 16 tahun, dan ini merupakan Ponpes khusus Autisme yang pertama dan satu-satunya di Dunia. Sebenarnya Ponpes kami itu sudah terkenal di dunia, murid di sini ada yang dari negara Malaysia, bahkan yang dari Singapura dan Iraq kita tolak karena sumber daya manusia (SDM) kita yang belum memenuhi dalam berbahasa.


Murid atau Santri kami sejumlah 125 putra dan putri, yang terdiri dari 40 persen Yatin piatu dan 60 persen punya orang tua. Untuk yang yatim dan piatu Geratis dan yang punya orang tua membayar.


Untuk guru atau ustadz dan ustadzah ada 135 dan semuanya kami gaji UMR Kudus. Setiap tahun para guru kami umroh kan satu, terhitung sejak tahun 2018 hingga sekarang. Untuk per semester atau 6 bulan sekali kami adakan door prize. Bagi guru yang beruntung bisa dapat, TV, Kulkas, Kompor gas, dll.


Untuk kritikan dan masukan para penonton kami harapkan demi perbaikan kita bersama. Jangan lupa nonton film episode selanjutnya dari film "Menanti Fajar" Episode yang ke dua. Untuk mengakhiri kata kami bahwa, emas walaupun di kubangan yang berbau pasti akan dicari orang. 


Tanggapan penonton Film "Menanti Fajar" asal Kudus Pernai Kecamatan Kaliwungu Kudus mengatakan Film tersebut sangat bagus, pesan moralnya dapat, namun patut disayangkan film tersebut tidak menampilkan proses belajar mengajar dalam Ponpesnya.


Dirinya juga memberikan masukan kalau dalam film tersebut kalau masuk Ponpes seyogyanya bagi perempuan memakai Kerudung karena masuk wilayah Ponpes Islamic.


Sementara itu, Erwin asal Desa Garung Lor RT 03 RW 04 mengungkapkan, bahwa Ponpes Islamic itu identik dengan agama Islam tapi kalau Ponpes tersebut nantinya jadi rujukan untuk anak belajar dari berbagai macam agama, tentunya dari pihak Ponpes seyogyanya mempersiapkan gurunya juga dari lintas agama.


Sekedar informasi saat ini Donny Firmansyah juga dalam proses pembuatan Film panjang yang berjudul "Tragis" yang juga diproduseri oleh H. Moh. Faiq Afthoni, dan menurut rencana kami juga akan membuat film "Menanti Fajar" sesi ke 2 dengan film panjang. Ditunggu rilisnya ya...


(Luq)

0 Komentar

bumdes
Redaksi https://www.pertapakendeng.com/2023/02/redaksi.html