PD DMI Kabupaten Kudus Adakan Pembinaan Khotib Untuk Selaraskan Persepsi Dan Tingkatkan SDM

 KUDUS - Pimpinan Daerah (PD) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Kudus Jawa Tengah (Jateng) gencar mengadakan Pembinaan Khotib masjid yang ada di Kabupaten Kudus.




Tampak hadir dalam acara Pembinaan Khotib diselenggarakan oleh PD DMI Kabupaten Kudus perwakilan 40 orang Khotib dari 4 kecamatan. Acara tersebut berlangsung pada pukul 08.00-12.30 WIB. Kegiatan ini bertempat di Aula Mubarokfood Jl. Sunan Muria No. 33 Kudus. Ahad, 5 November 2023.


H. Fajar Nugroho selaku ketua panitia mengatakan, ucapan terimakasih kepada semua pihak telah membantu kami, khususnya Bapak H. Moh. Hilmy yang telah memberikan Tempat, fasilitas dan lainya demi lancar dan suksesnya kegiatan pada hari ini.


Dalam kesempatan ini, menjadi kesempatan untuk PD DMI Kabupaten Kudus agar dapat mengoptimalkan peran dan fungsi masjid yang tidak hanya sebagai tempat ibadah, namun masjid juga bisa menjadi pusat untuk membahas kemaslahatan umat. Termasuk soal pengembangan syiar dakwah Islam yang Rahmatan Lil 'Alamin.


Dalam kegiatan Pembinaan Khotib yang kita undang ada perwakilan 10 orang Khotib dari 4 kecamatan, yakni Kecamatan Kota, Jati, Undaan, dan Kaliwungu. Jadi ada 40 orang sedang untuk Kecamatan Gebog, Dawe, Bae, Jekulo, dan Mejobo akan kita selenggarakan besuk pada hari Ahad (12/11/2023).


Sementara itu H. Noor Badi ketua PD DMI Kabupaten Kudus mengatakan, Pembinaan umat berbasis masjid yang dilakukan melalui berbagai kegiatan, sebagai bentuk mengoptimalkan visi memakmurkan dan dimakmurkan tempat ibadah umat Islam itu.


Setelah adanya kegiatan ini, dirinya berharap para peserta bisa semakin pintar dan cerdas dalam menyampaikan khutbahnya bisa selaras dan sesuai dengan syariat dan ajaran agama islam.


Lebih lanjut Noor Badi menambahkan, kegiatan ini kita mengundang dua Narasumber yang sudah kompeten dalam bidang agama Islam yakni; Drs. KH. Em Nadjib Hassan dan Dr., KH., Sholihul Hadi, MA. 


"KH. Em Nadjib Hassan menyampaikan tentang "Shalat Jumu'ah dan Khotbah" sedangkan KH. Sholihul Hadi menyampaikan materi "Teknik Penyusunan Materi Khutbah Dan Penyampaiannya", 


Pembinaan Khotib ini merupakan progam dari PD DMI Kabupaten Kudus, dimana Khotib sumber daya manusia (SDM) harus meningkat dan dalam menyampaikan khutbahnya harus sesuai dan selaras dengan apa yang telah diatur oleh pemerintah, jangan sampai apa yang disampaikan para Khotib, justeru menimbulkan masalah baru. 


Kedepan para imam dan Khotib masjid bisa semakin sejahtera dan makmur, melalui berbagai pembinaan di masjid-masjid besar di tiap kecamatan Se-kabupaten Kudus.


Disamping itu juga para Marbot masjid yang berjumlah 729 masjid se-Kabupaten Kudus juga bisa ikut semua progam BPJS Ketenagakerjaan, karena 729 masjid hanya sebagian Marbot masjid yang ikut progam tersebut. Padahal progam BPJS Ketenagakerjaan (BPJS TK) tersebut dapat membantu bagi para Marbot jika ada kecelakaan kerja, dapat santunan kematian jika dikemudian hari Marbot tersebut meninggal dunia. Walaupun hal ini tentunya tidak kita harapkan.


Sementara itu Drs. KH., Em Nadjib Hassan dalam menyampaikan materi didahului dengan pengertian Sholat Jumu'ah ialah Sholat dua rakaat yang dilakukan secara berjama'ah pada waktu Dhuhur di hari Jumu'ah dan di dahului dua khotbah.


Kemudian materi dilanjut membahas tentang Syarat Wajib, Syarat Sah Sholat Jumu'ah. Lalu membahas tentang Syarat Khotbah Jumu'ah, Rukun Khotbah Jumu'ah Pertama, Khotbah Kedua.


Catatan penting;

1. Makruh hukumnya khotbah dari Khotib yang tidak sekaligus menjadi imam

2. Sunnah hukumnya khotbah diatas mimbar atau tempat yang tinggi, idealnya 3 trap.

3. Khotib naik mimbar dengan memegang tongkat di iringi sholawat setiap trap-nya, lalu mengamini Do'a muroqqi, terus berbalik untuk mengucapkan salam, lalu duduk mendengarkan Adzan.

4. Sunnah hukumnya Khotib memegang sejenis tongkat dengan tangan kiri, sedangkan tangan kanan memegang pinggiran mimbar atau naskah.


Sedangkan Dr. KH., Sholihul Hadi., MA., menyampaikan materi "Tekhinik Penyusunan Materi Khutbah dan Penyampaiannya" dalam hal ini perlu diperhatikan terkait dengan materi khutbah;

1. Di usahakan yang Up To date.

2. Diusahakan ada Novelty (sesuatu yang baru).

3. Tidak masuk ranah politik.

4. Tidak bertentangan dengan kebijakan Umaro' dan ulama yang mengandung kemaslahatan.

5. Tidak menimbulkan kontroversi yang bisa menimbulkan perpecahan.

6. Menciptakan kesejukan di masyarakat.


Dalam membuat materi khutbah seyogyanya harus ada Problem Solving (pemecahan masalah). Ada tematik yang berdasarkan khazanah keislaman, ada pertanyaan dan jawaban, kemudian harus ada kajian ayat dan hadits. 


Untuk bisa tampil berkhutbah tidaklah mudah harus mempunyai tehnik dalam penyampaian khutbah yang baik adalah :

1. Penampilan dengan percaya diri dengan tetap menjaga adab.

2. Berbicara dengan singkat dan padat.

3. Berbicara secara sistematis, tidak berbelit-belit.

4. Berbicara dengan bahasa yang mudah dipahami.

5. Sesuaikan intonasi pembicaraan dengan isi khutbah 

6. Berikan nuansa komunikatif, seolah-olah ini komunikasi dari dua arah.

(Luq)

0 Komentar

bumdes
Redaksi https://www.pertapakendeng.com/2023/02/redaksi.html