Desa Karangrowo Kudus Gelar Seni Budaya Dan Festival Olahan Makanan Berbahan Ikan Gabus

KUDUS - Desa Karangrowo Kecamatan Undaan, menggelar Seni Budaya Dan Festival Olahan Makanan Berbahan Ikan Gabus, Selasa, 6 Juni 2023.


Kegiatan disentralkan di halaman Balai Pertemuan dukuh Kaliyoso Desa Karangrowo.

Sebelum festival dibuka, para tamu disuguhi beragam tarian seperti Tari Gambyong, Tari Barong, Tari Merak, dan ditutup dengan Tari Tani, sebuah tari kreasi lokal yang akan mengangkat kearifan lokal desa Karangrowo.

Terdapat 36 stan dalam kegiatan ini. Namun ada beberapa stan yang cukup menarik dan menyita perhatian dalam kreasi olehan yang berbahan dasar ikan kutuk ini, yakni Bergedel Kutuk, sate lilit ikan kutuk, botok kutuk, semur kutuk dengan aneka sayuran. 


Kepala Desa (Kades) Karangrowo Heri Darwanto mengatakan, gelaran acara tersebut bakal diselenggarakan selama 7 hari yang dimulai pada hari Selasa hingga Ahad, yakni tanggal 6-12 Juni 2023.

"Acara gelaran seni budaya dan festival olahan makanan dari kutuk yang kita buka pada hari ini, sebenarnya sudah kita mulai pada hari senin (5/6/2023) dengan kegiatan penanam pohon", katanya.

Lebih lanjut Heri Darwanto menambahkan, macam-macam produk asli dari Desa Karangrowo dihadirkan di sana, saat awak media berkunjung ke sejumlah stan yang ikut meramaikan kegiatan tersebut. Berbagai produk yang dihasilkan masyarakat Desa Karangrowo.

"Ada 36 Rukun Tetangga (RT) yang ikut memeriahkan kegiatan ini", imbuhnya.

Desa Karangrowo merupakan salah satu Desa yang ada di Kudus yang sering kebanjiran. Oleh karena itu kita manfa'atkan potensi yang ada di Desa Karangrowo, agar Desa ini bisa menjadi Desa Wisata.

"Potensi Desa Karangrowo bisa kita manfa'atkan seperti kita buat wisata kali atau sungai, hasil ikan kutuk yang melimpah bisa kita buat olahan dengan berbagai kreasi agar lebih menarik bagi para pembeli", tegasnya.

Dalam acara pembukaan seni budaya dan festival olahan makan berbahan ikan gabus, pada hari ini sekaligus kita melantik pengurus Pokdarwis Desa Karangrowo.

"Dengan adanya kepengurusan Pokdarwis yang kita bentuk dapat menjadikan Desa Karangrowo menjadi desa wisata baru dan maju", pungkasnya.

Sementara itu, Miftahurrohmah warga RT 01 RW 04 bersama dengan tim Rukun Tetangganya membuat kreasi bergedel kutuk.

"Dalam membuat bergedel kutuk 1 Kg bisa dibuat menjadi 20-25 biji, jika dijual perbiji seharga Rp. 3.000", katanya.

Miftahurrohmah menegaskan bahwa, pembuatan bergedel kutuk kita ambil daging kutuk terus kita haluskan, kemudian kita kasih kentang sedikit, karena jika tidak dikasih kentang tidak bisa padat", tegasnya.

"Proses pembuatan bergedel kutuk sama dengan membuat bergedel kentang", tegasnya.

Yuliati warga RT 05 RW 06 yang membuat kreasi sate lilit ikan kutuk atau gabus ini cukup unik dan menarik, karena sekilas seperti sempolan.

"Sate lilit ikan kutuk ini, berbahan dasar daging kutuk yang telah dihaluskan, kemudian dikasih kelapa sedikit", ujarnya.

Dirinya senang dengan adanya kegiatan seperti ini, karena dapat menjadi pariwisata baru yang akan menambah penghasilan warga Desa Karangrowo.

"Saya berharap dari pemerintah desa (Pemdes) Karangrowo sering-seringlah mengadakan kegiatan seperti ini", harapnya.

Sementara itu, Kaswati RT 04 RW 04 mengungkapkan, ada olahan makanan yang bahannya terbuat dari ikan kutuk atau gabus yang di olah dengan berbagai kreasi. Seperti di RT kami buat kreasi botok kutuk. Untuk bahan ikan kutuk 1 Kg dapat kita buat 6-7 botok.

"Untuk mendapatkan olahan makanan tersebut para pengunjung tidak perlu bayar mahal, karena satu porsi hanya di jual seharga Rp. 10.000-15.000", ungkapnya.

(Luq)

0 Komentar

bumdes
Redaksi https://www.pertapakendeng.com/2023/02/redaksi.html