Apitan Sedekah Bumi Desa Mijen Kudus, Dengan Kirab Budaya Tandai Pembukaan Mijen Expo 2023

KUDUS - Pertapakendeng.com., Kegiatan Apitan sedekah bumi Desa Mijen Kaliwungu, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah (Jateng) digelar pada hari Kamis, 1 Juni 2023. 


Tampak do'a air suci, dimana air tersebut berasal dari beberapa belik yang ada di Desa Mijen yang kemudian disatukan dalam satu wadah (gentong).


Sebanyak tujuh gunungan hasil bumi yang dikirab. Di mana, ribuan orang memadati sepanjang jalan start dari dukuh Demangan menuju lapangan Gelora Pemuda Desa Mijen untuk menyaksikan kirab.


Kepala Desa (Kades) Mijen Singgih Wahyu Jatmiko mengatakan, kegiatan Mijen Expo 2023 adalah merupakan salah satu peogam kegiatan tahunan.


"Mijen Expo kali ini adalah merupakan kegiatan kali kedua, dimana kegiatan ini akan menjadi progam rutin Pemdes Mijen setiap tahun", katanya.


Untuk kirab budaya sedekah bumi merupakan tradisi tahunan. Kirab budaya tersebut dilaksanakan setiap momen Apitan.


"Dalam kirab tersebut, para peserta membawa berbagai hasil bumi seperti; padi, buah-buahan, dan sayuran", imbuhnya.


H. Singgih berharap kepada warga masyarakat Desa Mijen dan sekitarnya bisa datang dan memeriahkan acara Mijen Expo 2023 selama empat hari berturut-turut.


"Semoga acara kegiatan Mijen Expo 2023 dapat berjalan dengan aman, lancar dan sukses", harapnya.


Sementara itu, Moh. Ulin Nuha ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Mijen mengungkapkan, kegiatan Mijen Expo sudah 2023 adalah merupakan progam tahunan Pemerintah desa (Pemdes) Desa Mijen.


"Ini merupakan progam tahunan dari Pemdes Desa Mijen, kami segenap jajaran pengurus BPD desa Mijen mendukung sepenuhnya kegiatan tersebut", ungkapnya.


Ulin Nuha mengakui, bahwa Desa Mijen Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus tidak termasuk dalam kategori desa wisata. Oleh karena itu dirinya berharap momentun Mijen Expo 2023 dan kirab budaya menjadi alternatif daya tarik wisata.


"Desa Mijen tidak termasuk desa perintisan desa wisata, dengan momentum Apitan ini akan menjadi daya tarik wisatawan untuk datang ke Desa Mijen, dengan demikian masyarakat Desa Mijen secara ekonomi akan ada peningkatan", harapnya.


Mengenai kirab budaya, setiap rukun warga (RW) diminta untuk ikut kirab dan membuat gunungan hasil bumi. Setiap RW disubsidi dari Pemdes sebesar Rp. 1.000.000 yang diambilkan dari APBDes Desa Mijen.


"Desa Mijen ada 7 RW, setiap RW disarankan untuk mengirimkan peserta kirab sebanyak 20 peserta, namun karena banyak antusias peserta dari RT sehingga ada RW yang pesertanya 50-60 orang", ungkapnya.


Sementara itu, ketua RW 4 Ach. Djazeri yang ikut dalam kirab budaya tersebut mengatakan, dirinya beserta ketua dan anggota RT yang ikut kirab merasa senang dan bahagia walaupun berjalan 1 KM.


"Kami merasa bangga dapat ambil bagian bisa ikut kirab budaya yang diadakan oleh Pemdes Mijen", katanya.


Silvia Indriani Kepala Sekolah SD 2 Mijen mengatakan, kami beserta guru dan anak didik SD 2 bangga dapat ikut kegiatan kirab budaya apitan Desa Mijen.


"Kami merasa senang dapat berpartisipasi dalam kegiatan kirab budaya apitan Desa Mijen, apapun yang telah menjadi progam Pemdes kami support karena kita adalah bagian dari Desa Mijen", katanya.


Silvia menambahkan, bahwa peserta yang ikut dalam kirab budaya pada siang hari ini adalah perwakilan anak didik SD 2 Mijen mulai dari kelas 3 hingga kelas 6 beserta bapak dan ibu guru.


"Sejak pukul 10.00 WIB anak-anak sudah berkumpul disekolah untuk kita rias, sebanyak 50 anak dan 15 guru yang ikut dalam kegiatan siang ini", imbuhnya.


Adapun pakaian dan adat yang dipakai oleh anak didik SD 2 Mijen mengambil tema; adat budaya nusantara.


"Pakaian yang dipakai oleh anak didik kami, pada acara kirab budaya siang hari berasal dari sebagian macam corak dan adat yang ada di Indonesia", pungkasnya.

(Luq)

0 Komentar

bumdes
Redaksi https://www.pertapakendeng.com/2023/02/redaksi.html