Ribuan Peserta Kirab Merah Putih di Kudus, Wujud Akulturasi Budaya Kudus Yang Kompak

KUDUS - Pertapakendeng.com., Ribuan peserta kirab merah putih mulai berjalan, diiringi lantunan sholawat dan semangat kebangsaan, kirab merah putih se-Kecamatan Jati membawa bendera merah putih sepanjang 80 meter.



Kirab merah putih dimulai dari titik start di Balai Jagong, Wergu Wetan, Kecamatan Kota Kudus. Kemudian finish di Griya Transit, Desa Jepangpakis, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus. Ahad, 7 Mei 2023.

Rutenya dari Balai Jagong kearah selatan. Kemudian menuju lapangan Loram Wetan, Balai Desa Loram Wetan, dan finish di Griya Transit. Rute kirab sepanjang 2,5 kilometer.

Kontingen kirab terdiri dari beragam elemen masyarakat. Perpaduan budaya Jawa, Tionghoa dan Islam tergabung jadi satu dalam kegiatan Kirab Merah Putih.

Kirab merah putih ini menjadi bentuk rasa syukur dan semangat atas kerukunan masyarakat se-Kecamatan Jati Kudus. Kirab ini juga sebagai upaya menjaga Islam Rahmatan Lil Alamin dan kesatuan masyarakat Indonesia.

Mahrus ketua panitia mengatakan, pelaksanaan kirab kebangsaan dan maulid Nabi ini berangkat dari tokoh kebangsaan Maulana Habib Luthfi bin Ali bin Yahya Pekalongan.

"Rangkaian kegiatan kirab merah putih kebangsaan, bakal digelar malam pasian alias gambusan dan pada hari Senin, 8 Mei 2023 ada pengajian akbar bersama Habib Luthfi bin Ali bin Yahya Pekalongan", katanya.

Lebih lanjut Mahrus menambahkan, bahwa kegiatan ini ada perpaduan budaya dalam kirab yang digelar ini menunjukkan semangat kesatuan masyarakat Indonesia dalam Bhinneka tunggal Ika. Meskipun budaya dari setiap kelompok berbeda, tidak menjadi alasan untuk saling memecah belah.

"Seperti tadi Marching band, Anshor, barongsai, reog, pemangku punden dan belik se-Kecamatan Jati, ini menunjukkan akulturasi budaya di Kudus, ternyata semua bisa kompak dalam satu agenda", imbuhnya.

Agenda yang diinisiasi oleh Kanzus Sholawat Angudi Barokahe Gusti Kudus ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran dan teladan bagi masyarakat, sekaligus sebagai hiburan bagi masyarakat Kudus.

“Kita patut bersyukur atas kenikmatan yang diberikan Tuhan, oleh sebab itu kita harus bisa menjaga persatuan, kerukunan, dan ke-Bhinekaan di setiap tempat", ujar Mahrus.

Sementara itu, Muhamad Sarmanto Hasyim mengatakan, penyelenggara kirab merah putih kebangsaan berasal dari dari dua unsur yakni; Majlis Zikir dan Sholawat serta MWC NU Jati.

"Peserta kirab berasal dari berbagai unsur, mulai dari Majlis Shalawat dari Kecmaatan Undaan dan MWC NU Jati sampai unsur yang lain", katanya.

Kegiatan Kirab merah putih kebangsaan pada siang ini, sebagai momentum halal bi halal, sebab pada saat ini masih bulan Syawwal 1444 H.

"Petunjuk dari Habib Luthfi Bin Yahya memang keinginannya agar momentum kirab merah putih dilaksanakan pada bulan Syawwal, untuk momen hahal bi halal dan sekaligus menjalin kerukunan", tegasnya.

(Luq)

0 Komentar

bumdes
Redaksi https://www.pertapakendeng.com/2023/02/redaksi.html