Mengurus Paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Pati, Dimanjakan Dengan Mendapatkan Layanan Kopi dan Senek Gratis

PATI, JAWA TENGAH- Pagi itu, di ruang tunggu antrean Poto pasport, awak media dibuat tercengang melihat pelayanan berbeda dengan kantor yang lain, Kamis, 18/04/23.


Di ruang tersebut terdapat dua orang OB yang ramah melayani para pengunjung Kantor ini.


Adalah Septi (22) asal Juwana dan Imam (26) asal Semarang. Keduanya adalah OB (Office Boy) atau petugas cleaning service di Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Pati. Dengan penuh dedikasi, keduanya melayani para pengunjung, baik yang mengurus paspor maupun yang datang hanya sekedar mengantar keluarga yang berkepentingan urus paspor.


Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Pati ini terletak di Jl. Raya Pati-Kudus Km.7 No.1 Kec. Margorejo, Lumpur, Bumirejo, Kec. Pati, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Lokasi ini sangat mudah dijangkau, baik pakai kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Hanya 882 meter sebelah barat Patung Tugu Bandeng Lingkar selatan Pati, kanan jalan dari arah timur.

Imigrasi Kelas I Non TPI adalah kantor pelayanan pasport yang berada di wilayah Karesidenan, dalam hal ini adalah Karesidenan Pati. Namun demikian, bukan berarti bahwa kantor ini hanya melayani pengurusan paspor masyarakat yang berdomisili di wilayah tersebut, tetapi memberikan pelayanan untuk seluruh warga negara Indonesia.

Kedua OB laki dan perempuan tersebut mendorong rak terbuat dari baja berisikan kopi dan senek (makanan ringan berupa roti atau kue. Red), yang kemudian dibagikan kepada para pengunjung yang duduk di ruang tunggu, menanti antrian dipanggil juru Poto paspor.

"Kopi apa teh Bu?", tanya Septi sambil melepas senyum, dibarengi mengulurkan segelas kopi dan kue.

Diriku hanya bisa menelan ludah tanpa berani meminta kopi dan kue tersebut, sebab kebetulan gak bawa uang, takut bayar.

Penasaran, awak media pertapakendeng.com kemudian mencari tahu perihal kopi dan senek yang dibagikan oleh dua orang petugas cleaning service tersebut. 

Dua hari kemudian, awak media berkesempatan ngobrol bareng dengan Kakan Imigrasi kelas I Non TPI Pati ini.

Di ruang tunggu depan dimana biasanya para pemilik pasport hilang dilakukan BAP, Erwin Hariyadi TG Uban, orang nomor satu di kantor ini blak-blakan mengungkapkan hal tersebut kepada pertapakendeng.com.

Menurut Erwin, bahwa kopi dan senek tersebut mengadopsi dari pelayanan pesawat.

"Oh iya pak, memang pelayanan ini kami sajikan mengadopsi dari pelayanan pesawat pak, di pesawat itu ada model sorong-tarik yang dilakukan oleh para pramugari, mereka mendatangi satu persatu penumpang pesawat untuk membagikan kopi dan senek", tutur Erwin Hariyadi mengawali perbincangan.

"Saya fikir, wah ini bagus kalau diterapkan di kantor saya (imigrasi Pati. red), maka kemudian kami ajukan proposal anggaran ke kementerian untuk ini, dan disetujui", tutur Kakanim lebih lanjut.

Dia menambahkan, "Pertama diajukan tahun 2020, cair tahun 2021, waktu pertama, kopi cuma disediakan di pojok pintu masuk bagian selatan, pengunjung kita persilahkan ambil dewe-dewe, tapi untuk tahun 2022, diterapkan cara seperti di pesawat, yaitu sorong-tarik, sehingga Office Boy kami yang antar", beber Erwin.

"Nah!!! Seperti itu pak kami berikan layanan, mungkin kalau bapak ada ide atau kritik untuk kantor kami, silahkan sampaikan pak, biar kami bisa perbaiki!", Lanjut Erwin.

Awak media kemudian menyoroti beberapa sudut pelayanan di kantor tersebut dengan seksama. Lagi-lagi kantor ini memang beda. Di pintu masuk kita disapa dengan senyum familier oleh Scurity sembari membukakan pintu. Di ruang pendaftaran pertama terdapat Poto chopy gratis, di sebelah kiri Poto chopy terdapat tiga kotak kaca mata baca. Masing-masing kotak berisi 4 kaca mata dengan ukuran berbeda. Antara lain, ukuran plus 75, 100, 150, 200, dan 225.

Eeeh ...!! Ternyata masih ada lagi! Di sebelah kiri kacamata terdapat pula stopkontak charger, satu kotak tersusun ke atas berisi 10 stopkontak.

Begitu awak media masuk ruang tunggu antrean Poto, memang bener, ada angkringan kopi gratis, rak buku bacaan dan tempat bermain anak-anak.

Glodaaak!!!! Waduchh!!! Jantungku hampir copot.

Apaan nich! Tanyaku. Eeeh ternyata anak-anak balita pada main.

Aduuuuh! 

Kaget aku!

"Eh pak!! Ada satu yang perlu diperbaiki pak! Toiletnya Pesing pak!", Kataku.

"Oooh itu? Ini memang agak susah pak, tamu kita dari latar belakang yang berbeda, yaaach!! Kadang ada yang kencingnya gak di kloset pak, tapi biar petugas kami nanti bekerja lebih baik, Terima kasih kritiknya", tutup Erwin mengakhiri perbincangan.

Tak mau kalah, awak media kemudian coba menyisir sudut yang lain, barang kali masih ada yang perlu dikritisi. 

(Sumadi)

0 Komentar

bumdes
Redaksi https://www.pertapakendeng.com/2023/02/redaksi.html