Kasek SMA N 1 Pati Pembohong....Diduga Alergi Kepada Wartawan

PATI- Dunia pendidikan sudah semestinya dipenuhi oleh orang-orang yang ber-attitude baik dan bisa menghormati tamu. Namun hal tersebut seakan berbanding terbalik dengan di lingkungan SMA N 1 Pati. Pasalnya saat awak media ini berkunjung tidak ada kesan memuliakan tamu, seakan tidak menghargai dak cenderung menerima dengan penuh rasa kurang mengenakan. (08/03/233).


Pada kesempatan pagi itu awak media bertandang ke SMA N 1 Pati dengan tujuan untuk silaturahmi sekaligus mengklarifikasi sebuah kasus. Sesampai di loby sekolah diterima oleh penerima tamu Arief Bachtiar. Terjadi percakapan yang sedikit tegang karena kalau belum konfirmasi tidak bisa bertemu dengan kepala sekolah, sedangkan awak media sedikit memaksa supaya bisa bertemu dengan kepala sekolah.

"Harus ada konfirmasi dulu pak kalau mau ketemu pak kepala sekolah", ujar Arief Bachtiar.

"Kalau memang sudah ada konfirmasi, lewat apa? ,Kalau lewat hp berarti punya no hpnya dong", cerca Arief dengan penuh kalimat interogatif. 

Awak media setengah memaksa dengan meminta bertemu tanpa konfirmasi dahulu. "Bagaimana konfirmasinya kontaknya juga tidak punya, tolong tanyakan, boleh tidak menghadap tanpa konfirmasi", tawar awak media.

Dengan terpaksa Arief menyampaikannya ke kepala sekolah. Beberapa menit kemudian Arief keluar memberi informasi bahwa kepala sekolah sedang di luar, "maaf pak, pak kepala tidak ada di tempat ternyata sedang ke luar".

Awak media tidak percaya karena sempat melihat Kepala sekolah baru saja masuk ke lingkungan sekolah. Awak media terus memaksa dan Arief mempertemukan awak media dengan Humas Retno Widowati.

Saat ditemui humas, awak media menanyakan maksud menutupi keberadaan kepala sekolah, "maaf Bu, kepala sekolah baru saja masuk ke lingkungan sekolah, kenapa penerima tamu di loby bilang Kasek tidak di tempat??, ini apa memang sekolah ini alergi kepada wartawan?".

Humas menjawab dengan ramah, berbeda dengan sikap penerima tamu Arief. "Pak kasek sedang rapat jadi saya selaku humas yang disuruh menemui dan minta maaf atas sikap staf kami, biar kami brifing nanti supaya bisa menghormati tamu", ujar Humas.

Setelah ngobrol dan mengklarifikasi kasus awak media berpamitan. Kembali minta klarifikasi ke Arief yang mengatakan kepala sekolah tidak di tempat, "yang ngendikan kasek tidak di tempat bukan saya tetapi pak kasek sendiri", ungkapnya dengan sikap kurang bersahabat dan cenderung arogan.

Awak media kembali bertanya, "berarti pak kasek menyuruh mengatakan bahwa beliau tidak di tempat padahal berada di tempat??" Jawab Arief , "ya betul".

Dari percakapan tersebut bisa disimpulkan oknum kepala sekolah berbohong dan mempunyai petugas penerima tamu yang kurang baik dalam menerima awak media, ditambah lagi bahasa jawanya tidak bisa sebagai contoh, karena kata ngendikan bukan untuk diri sendiri.

/Mury.

0 Komentar

bumdes
Redaksi https://www.pertapakendeng.com/2023/02/redaksi.html