Desa Payaman Kudus Kembali Direndam Banjir, BPBD Kudus Mulai Suplai Logistik Pengungsi



KUDUS - Pertapakendeng.com., Hujan deras dengan intensitas tinggi di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah sejak sepekan terakhir menyebabkan banjir di sejumlah wilayah pemukiman warga dan persawahan di Kudus. Rabo, 01 Maret 2023.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus mencatat sedikitnya tiga Kecamatan yang terendam banjir, yakni Kecamatan Jati, Kecamatan Undaan, dan Kecamatan Mejobo.

Sa'at ini dari pihak BPBD Kudus mulai menyuplai kebutuhan logistik bahan makanan untuk para pengungsi di Desa Payaman, Kecamatan Mejobo yang mulai mengungsi menyusul tingginya genangan banjir.

"Suplai logistik bahan makanan untuk distribusi ke Desa Payaman karena terdapat 19 orang yang mengungsi", kata Mundir, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus.

Untuk kebutuhan logistik yang dikirim diantaranya, ada beras, mie instan, dan minyak goreng.

BPBP Kudus juga siap menyiapkan dapur umum di sejumlah tempat pengungsian, namun untuk sementara baru satu tempat di Desa Payaman. Sedangkan di Desa Karangrowo hanya disediakan dapur umum untuk menyediakan kebutuhan makan warga yang terdampak banjir, namun belum mengungsi.

"Untuk suplai logistik bahan makanan di Desa Karangrowo, sudah dipenuhi oleh Kementerian Sosial, Dinas Sosial Provinsi Jateng dan Dinas Sosial Kabupaten Kudus", tambahnya.

Banjir yang terjadi di Desa Payaman, memiliki ketinggian genangan antara 10-70 sentimeter. Bahkan, ketinggian genangan cenderung naik sehingga rumah warga yang terdampak banjir terpaksa mengungsi.

Sementara jumlah rumah warga yang tergenang sebanyak 85 rumah dengan ketinggian bervariasi. Sedangkan lahan sawah mencapai 42 hektare.

Banjir juga terjadi di Kecamatan Jati, yakni di Desa Jati Wetan dan Tanjungkarang dengan ketinggian genangan antara 10-50 cm. Namun, genangannya mulai surut karena pintu pembuang air menuju Sungai Wulan sudah dibuka. Sedangkan rumah warga yang tergenang sekitar 50 rumah.

Sementara itu, banjir di Desa Tanjungkarang Kecamatan Jati,, mengakibatkan 67 rumah warga tergenang, sedangkan areal persawahan mencapai 27 hektare.

Banjir juga terjadi di Kecamatan Undaan, yakni di Desa Ngemplak dan Desa Karangrowo dengan ketinggian genangan antara 10-70 cm.

"Jumlah rumah terdampak di Desa Ngemplak ada 129 rumah, sedangkan di Desa Karangrowo ada 120 rumah. Sedangkan areal sawah masing-masing 388 hektare dan 434 hektare", pungkas Mundir.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Jati Wetan Agus Susanto mengatakan, bahwa banjir yang ada di Desa Jati Wetan masih aman.

"Warga Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati Sampai dengan hari ini, belum ada yang mengungsi", katanya.

Pemerintah Desa Jati Wetan sudah mempersiapkan segala sesuatunya, jika air semakin tinggi, dan ada warga yang mau mengungsi.

"Kami sudah mempersiapkan tempat pengungsian di Balai Desa Jati Wetan", tambahnya.

Sedang menurut Nurhadi Kades Desa Payaman, Kecamatan Mejobo mengatakan, jumlah warganya yang mengungsi ada sembilan Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah jiwa sebanyak sembilan belas orang.

"Mereka mengungsi sejak Selasa (28/2/2023) sore setelah kami edukasi karena rumahnya tergenang sejak sepekan terakhir", katanya.

Lebih lanjut Nurhadi menambahkan, alasan utama mereka enggan mengungsi meskipun pemerintah desa (Pemdes) sudah menyiapkan tempat pengungsian di Balai Desa, kata mereka karena ternaknya tidak ada yang ngurus.

"Warga lebih milih bertahan dirumah karena hewan peliharaan tidak ada yang merawat, disamping itu juga tempat tidurnya masih bisa ditempati", imbuhnya.

Pemdes Desa Payaman sudah mempersiapkan diri dengan menyiapkan tempat pengungsian dan logistik. Dapur umum juga sudah disiapkan sehingga warga tidak perlu khawatir dengan kebutuhan makan sehari-hari.

"Kami sudah mempersiapkan tempat pengungsian di Balai Desa Payaman dengan semua kebutuhan yang diperlukan oleh para pengungsi", pungkasnya.

(Luq)

0 Komentar

bumdes
Redaksi https://www.pertapakendeng.com/2023/02/redaksi.html