Demi Kondusifitas Wilayah Sukolilo, Kapolsek Tak Berhenti Sisir Lokasi Tongkrongan Dan Tempat Pesta Minuman

PATI- Kapolsek Sukolilo, AKP Sahlan, S.H., M.M, menegaskan akan secara intens berperang melawan penggunaan miras di Wilayah hukum dimana Dirinya sedang melaksanakan tugas. Hal ini diungkapkannya selepas menyisir kantong-kantong tongkrongan remaja di desa Wotan dan Baturejo pada Rabo, 15/02/23, mengingat bahwa miras adalah merupakan biang dari segala bentuk tindak kriminal dan kejahatan, terlebih kenakalan remaja.


"Yang memprihatinkan, miras ini justru dikonsumsi anak-anak sekolah tingkat menengah umum, ini terjadi pada pekan kemarin, lalu mereka mempersiapkan untuk tawur antar Sekolah, untungnya, rencana mereka ini tercium oleh Aparat Keamanan, lalu saya tugaskan anggota untuk dibubarkan, alhamdulillah rencana itu berhasil kami gagalkan", beber Sahlan.

Sahlan berjanji akan terus menyisir tempat-tempat dimana ada para remaja cangkruk, atau tongkrongan para remaja yang berpotensi dijadikan tempat pesta miras.

"Kalau ada anak-anak minum minuman keras, tolong telepon saya!, Saya pasti akan segera meluncur dan pelaku akan saya gelandang ke Mapolsek", ujar Sahlan tegas.

Kapolsek ini menuturkan, bahwa barusan Dirinya mendatangi Kali Tus Wotan Jurusan Jongso, di sana ditemukan banyak anak remaja yang sedang cangkruk di tengah jembatan sambil menenggak minuman keras. 

Hal itu berakibat mengganggu lalu-lintas pengguna jalan penghubung Wotan-Jongso tersebut.

"Ternyata benar informasi yang disampaikan warga Wotan, bahwa di Jembatan Kali Tus itu terdapat banyak remaja mengkonsumsi minuman keras, lha ini harus kita bubarkan, sebab kalau dibiarkan, nanti kalau timbul kriminal kami yang disalahkan, meski mereka tidak senang, tapi ini demi kebaikan mereka juga", imbuh Sahlan.

Kapolsek yang berdomisili di Panjunan Pati ini juga menuturkan, bahwa Dia bersama anggota memang memprioritaskan beberapa tempat yang sering dijadikan cangkruk remaja sambil pesta miras. Termasuk salah satunya adalah Prapatan Bombong-Bacem, Desa Baturejo.


"Terjadinya gesekan antara Wotan dan Baturejo, biasanya dimulai para remaja yang cangkruk di sana, makanya, kalo di Prapatan Bombong-Bacem itu sering kami sisir ya karena itu alasannya, begitu ada warga Wotan melintas kemudian dilempar, akhirnya jadi bentrok, tentunya ini harus kami lakukan langkah-langkah agar ini tidak terulang dan terulang", kisah Sahlan.

Kapolsek berpangkat AKP ini juga menuturkan, bahwa demi menjaga kondusifitas Wilayah Sukolilo, pihaknya sempat tidak mengizinkan pementasan Seni Musik Dangdut di Papasan Baleadi, yang rencana akan diselenggarakan pada malam hari. 

"Ini baru dua hari yang lalu", terangnya.

Mengingat ada aroma rencana Tawur antara Dukuh Galiran dengan Dukuh Pasan, maka dangdut dari Rembang, diizinkan pentas asal waktunya jangan malam hari.

"Maka pemuda saya kumpulkan, saya kasih pengertian, ini kalau terjadi bentrok antar Dukuh Siapa yang rugi?, Siapa yang disalahkan? Akhirnya saya berikan pilihan, silahkan waktunya dipindah siang hari, atau kalau terpaksa main malam hari tanpa izin, Musisinya kami tangkap terlebih dahulu!", Ucap Sahlan.

Melihat kondisi yang kurang memungkinkan, pemuda akhirnya memilih pentas musik dangdut dialihkan pada siang hari dan semua berjalan lancar tanpa adanya gesekan berarti.

(Sumadi)

0 Komentar

bumdes
Redaksi https://www.pertapakendeng.com/2023/02/redaksi.html