Wartawan Pertapakendeng se-Jawa Tengah, Akan Ikuti Diklat Menuju Wartawan Yang Handal Dan Profesional Di Pendopo Kabupaten Pati
PATI, JATENG- Sekitar 70 Wartawan media online Pertapakendeng se-Jawa Tengah, Akan Ikuti Diklat dalam pembekalan tuk Menuju Wartawan Yang Handal Dan Profesional Di Pendopo Kabupaten Pati, pada Rabo, 25/01/23.
Joko Santoso, wartawan asal Blora yang juga mantan seorang Kades, Dia mengusulkan agar mengambil tempat di Pati, dengan alasan bahwa Pati merupakan kantor pusat media online pertapakendeng.
"Sangat setuju Ndan, Pati dijadikan markas komando pertapakendeng, suatu saat kita pindah di daerah atau wilayah temen, Anjang sana, dengan niat silaturahmi dan tolabul 'ilmi", saran Mbah Joko asal Blora
Acara yang diperkirakan menelan biaya mencapai puluhan juta rupiah itu, para calon peserta Diklat mencoba mengusulkan iuran guna menopang terselenggaranya Diklat tersebut, namun, sang Pimred menolaknya.
Mury, Sekretaris pertapakendeng mengatakan,
"Kudune sekolah Ki mbayar kok malah dibayar Ki piye?", tanya Muryanto heran.
Sumadi pun menjawab singkat, "Cah edan Yo ngene iki", jawab Sumadi dengan gaya khasnya.
Di tempat terpisah, Sumadi membeberkan alasan kenapa anggotanya tidak dipungut biaya.
"Begini mas, wartawan itu kan bukan pengusaha, tidak punya pekerjaan tetap, hanya bertugas memberi hak masyarakat untuk mengetahui, mereka nggak punya duit, kasihan kalau dipungut biaya, namun yang pasti, saya prihatin ketika mereka menyandang predikat wartawan kopi paste, makanya saya terpanggil untuk bantu mereka memberikan pelatihan untuk menjadi wartawan yang handal, profesional dan berintegritas ", papar Sumadi.
Acara ini juga diikuti oleh sekitar 70 wartawan pertapakendeng yang berasal dari Blora, Purwodadi, Rembang, Pati, Kudus, Jepara, Demak, Semarang, Kendal, Pekalongan, Pemalang, Boyolali, Salatiga, dan Magetan.
(Ahsin Sayuti)
0 Komentar