Media Online Pertapakendeng Akan Selenggarakan Diklat Jurnalis 'Menuju Wartawan Yang Handal Dan Profesional' Di Pati

PATI, JATENG- Beberapa hari terakhir, Media online Pertapakendeng.com, menggelar rapat melalui group WhatsApp, membahas rencana Diklat dalam rangka memberikan pelatihan dan pembekalan terhadap para wartawan yang tergabung di dalamnya.


Acara yang dikemas dalam 'Diklat Dan Pembekalan Jurnalis Yang Handal Dan Profesional' itu, rencana digelar pada Hari Rabo, tanggal 25/01/2023. Acara akan dimulai pukul 09.00 hingga pukul 14.00 WIB. 

Sedangkan untuk tempat Diklat disepakati di Kabupaten Pati. Hal ini berdasarkan kesepakatan rapat umum di WAG media online pertapakendeng selama dua hari terakhir.

Adapun kesepakatan tersebut diputuskan atas dasar mengingat dan menimbang, bahwa Pati adalah merupakan Markas Pusat media tersebut. Pertimbangan lain juga berdasarkan letak geografis Pati yang berada di tengah bila dibandingkan dengan kota lain.

Sementara itu, dalam pembahasan di grup WhatsApp, Sumadi, S.Ag sebagai Pimpred media tersebut akhirnya menentukan tempatnya di Pati, sedangkan anggotanya secara mayoritas juga menyetujuinya.

Joko Santoso, wartawan asal Blora yang juga mantan seorang Kades, Dia mengusulkan agar mengambil tempat di Pati, dengan alasan bahwa Pati merupakan kantor pusat media online pertapakendeng. 

"Sangat setuju Ndan, Pati dijadikan markas komando pertapakendeng, suatu saat kita pindah di daerah atau wilayah temen, Anjang sana, dengan niat silaturahmi dan tolabul 'ilmi", saran Mbah Joko asal Blora

Acara yang diperkirakan menelan biaya mencapai puluhan juta rupiah itu, para calon peserta Diklat mencoba mengusulkan iuran guna menopang terselenggaranya Diklat tersebut, namun, sang Pimred menolaknya. 

Mury, Sekretaris pertapakendeng mengatakan, 

"Kudune sekolah Ki mbayar kok malah dibayar Ki piye?", tanya Muryanto heran.

Sumadi pun menjawab singkat, "Cah edan Yo ngene iki", jawab sumadi dengan gaya khasnya.

Di tempat terpisah, Sumadi membeberkan alasan kenapa anggotanya tidak dipungut biaya. 

"Begini mas, wartawan itu kan bukan pengusaha, tidak punya pekerjaan tetap, hanya bertugas memberi hak masyarakat untuk mengetahui, mereka nggak punya duit, kasihan kalau dipungut biaya, namun yang pasti, saya prihatin ketika mereka menyandang predikat wartawan kopi paste, makanya saya terpanggil untuk bantu mereka memberikan pelatihan untuk menjadi wartawan yang handal, profesional dan berintegritas ", papar Sumadi.

Diklat yang rencana digelar di Pendopo Kabupaten Pati tersebut, akan dibuka Henggar PJ Bupati Pati dan disambut oleh Anggota DPR-RI Komisi II, Riyanta, S.H. Acara ini juga diikuti oleh sekitar 50 wartawan pertapakendeng yang berasal dari Blora, Purwodadi, Rembang, Pati, Kudus, Jepara, Demak, Semarang, Kendal, Pekalongan, Pemalang, Boyolali, Salatiga, dan Magetan.

(Sumadi)

0 Komentar

bumdes
Redaksi https://www.pertapakendeng.com/2023/02/redaksi.html