Gerakan Peduli Kemanusian KKMI, KKRA, FPPMS, dan IGRA Kaliwungu Kudus Untuk Korban Banjir
KUDUS - Pertapakendeng.com., Sejumlah elemen masyarakat peduli banjir tak terkecuali Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyyah (KKMI), Kelompok Kerja Raudlotul Athfal, dan Forum Peduli Pendidikan Madrasah Swasta (FPPMS), Kecamatan Kaliwungu Kudus, ikut peduli kemanusiaan. Selasa, 10 Januari 2023.
Ketua FKKMI, FKKRA Kecamatan Kaliwungu H. Noor Yadi mengatakan; kegiatan ini merupakan gabungan KKMI, KKRA, FPPMS, dan IGRA. Aksi simpatik, yang pertama kita namakan gerakan aksi peduli atas musibah bencana banjir.
Maksud dan tujuan yang kedua untuk meringankan sedikit beban bagi para guru dan murid yang madrasah dan RA mereka terdampak banjir.
Yang terakhir tidak lain dan tidak bukan bertujuan untuk sosialisasi tentang keberadaan madrasah dan RA yang hadir dan peduli dimasyarakat terdampak musibah di wilayah Kecamatan Kaliwungu.
"Ratusan Kardus yang terbagi atas Mie instan, air mineral, minyak goreng dan beras juga sejumlah uang yang akan kita bagikan ke guru dan murid yang madrasah dan RA terdampak banjir, maupun madrasah dan RA tidak terdampak tapi murid atau guru rumahnya kebanjira", katanya.
Dia juga menambahkan; kegiatan pada hari ini dananya dari hasil swadaya guru dan pengurus FKKMI, FKKRA, FPPMS, dan IGRA Kecamatan Kaliwungu. Donasi ini terkempul barang dan uang sejumlah Rp. 1.200.000 akan kita berikan 10 Raudlotul Athfal dan 11 Madrasah Ibtidaiyyah.
"Gerakan sosial peduli kemanusiaan ini, dananya kita patungan dari pengurus dan guru yang RA dan MI tidak terdampak. Ada 702 anak didik dan 50 guru dari 10 RA dan 11 MI", terangnya.
Dia menyebut bahwa dalam pemberian bantuan pada hari ini, secara simbolis kita berikan kepada kepala madrasah dan kepala RA di KKM Kecamatan Kaliwungu turut Desa Garung Kidul.
"Gerakan ini, merupakan kegiatan peduli kemanusiaan, gerakan yang mulia dan luar biasa. Bantuan ini kita berikan kepada 21 lembaga pendidikan yang siswa-siswi MI dan RA serta para gurunya yang terdampak banjir, ataupun bagi siswa-siswi yang MI dan RA tidak terdampak banjir tapi anak dididik dan guru yang rumahnya kebanjiran", ungkap Noor Yadi.
Dirinya menyebut setelah nanti bantuan mie instan, air mineral, minyak goreng, beras, dan sejumlah uang kita bagi ke MI dan RA, maka kelebihanya kita berikan ke MWC NU Kaliwungu Kudus.
"Bantuan ini langsung kita bagi dan kita berikan kepada 11 MI dan 10 RA, selebihnya kita bantukan MWC NU Peduli bencana Kaliwungu Kudus", pungkasnya.
Sementara itu, Syarifah Maharani Wahyuningsih kepala RA NU Nahdlatul Athfal mengatakan; RA kami terletak di Desa Blimbing Kidul, dimana Desa kami juga ikut terdampak banjir. Ketinggian air banjir antara 30-110 sentimeter.
"Lembaga pendidikan kami sempat libur satu Minggu, pada hari senin (2/1/2023) masuk belajar, karena terdampak banjir terpaksa kami liburkan dan hari Senin (9/1/2023) baru Masuk belajar", katanya.
Lebih lanjut Yuni panggilan akrab SM Wahyuningsih menambahkan dirinya merasa senang, terharu dan bahagia, kepada para pengurus KKMI, KKRA, FPPMS dan IGRA yang telah peduli dengan memberikan bantuan pada lembaga kami.
"Terharu dan bahagia atas bantuan yang diberikan kepada guru dan anak didiknya, karena ini sedikit meringankan beban bagi kami semua", tambahnya.
H. Ahmad Atiq selaku Pengawas Madrasah Kaliwungu mengatakan; ucapan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini, sehingga dapat berjalan sukses dan luas biasa.
Bahwa tangan diatas lebih baik dari pada tangan dibawah. Oleh karenanya dalam kegiatan ini, para guru tersentuh hatinya untuk menyisihkan sebagian hartanya untuk berbagi beban penderitaan bagi warga yang terdampak banjir.
"Kami ucapkan banyak terima kasih kepada bapak dan ibu guru yang telah berdonasi untuk korban banjir yang ada di Wilayah Kaliwungu, Kabupaten Kudus," katanya.
Dia mengakui bahwa kegiatan pada hari ini yang dikoordinir oleh ketua FKKMI, FKKRA Kaliwungu sungguh luar biasa. Semoga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan lancar.
"Kegiatan dalam gerakan aksi sosial peduli kemanusiaan ini, kita lakukan setiap ada musibah yang terjadi. Seperti halnya tahun 2021 kemarin, yang bencana banjirnya lebih besar namun tidak lama seperti sekarang ini", imbuhnya.
Dalam distribusi bantuan nantinya saya harapkan didata dengan detail dan benar-benar sampai pada orangnya, karena ini amanah yang harus kita jaga, dan laksanakan dengan baik.
"Kita harus mendata guru dan siswa dengan teliti, jangan sampai ada yang ketinggalan. Berikan bantuan ini dengan baik. Semoga amal baik bapak dan ibu menjadi amal baik yang di lipatgandakan Allah SWT Amin.
Dirinya berharap, bagi guru dan anak didik, serta warga yang terdampak bencana banjir tetep diberi kesabaran, kesehatan, dan tawakkal kepada Allah SWT.
Ia juga berharap kondisi cuaca dengan intensitas hujan yang tinggi di Kabupaten Kudus berakhir, sehingga banjir bisa segera surut, agar warga para korban yang terdampak banjir, dan yang mengungsi bisa kembali kerumahnya masing-masing.
"Saya berharap bagi yang kebanjiran bisa menahan diri dan tetep tawakkal kepada Allah SWT. Semoga cepat surut dan masyarakat dapat beraktivitas normal kembali", harapnya.
Ditempat terpisah, Syaikhul Mu'min Kepala Sekolah MI Manafi'ul Ulum mengungkapkan; Madrasah kami tidak terdampak banjir, namun ada beberapa anak didik kami yang rumahnya kebanjiran.
"Lembaga pendidikan kami tidak kebanjiran, namun ada 5 siswa kami yang rumahnya kebanjiran", ungkapnya.
Dirinya merasa senang, bahagia, kepada para pengurus KKMI, KKRA, FPPMS dan IGRA yang telah peduli dengan lembaga pendidikan madrasah dan RA diwilayah Kaliwungu dengan memberikan bantuan baik yang madrasah / RA terkena banjir.
"Dirinya terharu dan bahagia atas bantuan yang diberikan kepada anak didiknya, karena ini sedikit meringankan beban bagi kami, semoga amal baik dibalas Allah SWT dengan balasan yang berlipat ganda Amin", terangnya.
Luq
0 Komentar