Toko Elektronik Kudus Diserbu Warga, Karena TV Analog di Kudus Mulai 3 Desember Resmi Dimatikan

KUDUS - Pertapakendebg.com., Mulai hari ini, Sabtu 3 Desember 2022, Sinyal TV analog di Kabupaten Kudus akan dimatikan. Hal ini sesuai dengan pengumuman yang disampaikan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Jawa Tengah melalui akun Twitter resminya di @KPIDJateng.

KPID Jateng mengumumkan, bahwa siaran TV analog untuk wilayah Kabupaten Kudus resmi dihentikan mulai pukul 24.00 WIB (tadi malam -red).

 Daerah lain yang masuk Jateng 1 akan dilakukan penghentian siaran TV analog adalah Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sragen, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Demak, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, dan Kota Semarang.

Kabupaten/kota yang termasuk penghentian siaran televisi analog juga akan dilakukan di Kabupaten Klaten, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Karanganyar, dan Kota Surakarta.

Disamping itu juga, KPID Jateng ikut memberikan nomor layanan aduan bila ada masyarakat di wilayah-wilayah tersebut yang kebingungan dengan kebijakan ini. Adapun nomor aduan tersebut ada di nomor 0811-3104-040.

Pada tahun 2022 menjadi sejarah dunia pertelevisian di tanah air, melalui progam Analog Switch Off (ASO).

Progam ini merupakan progam pemerintah yang nantinya akan menghentikan siaran TV analog dan berganti kesiaran TV digital.

Bagi masyarakat yang sudah punya TV tabung tidak perlu mengganti TV baru, karena adanya Set Top Box (STB) yang dapat mengubah TV analog ke TV digital.

Tampak dalam pantuan awak media, salah satu toko elektronik di Jl. Dr. 112 E Kudus, ramai diserbu para pencari Set Top Box (STB). 

Nafsiyah (34), warga Desa Loram Kulon Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, jauh-jauh pergi ke kota untuk membeli STB ke toko elektronik tersebut.

"Sudah satu jam lebih saya antri untuk membeli STB, hal ini saya lakukan guna untuk dapat melihat TV sebagai hiburan di rumah beserta keluarga", terang Nafsiyah.

"Saya rela berdesakan dan antri menunggu hanya untuk mendapatkan STB, karana TV di rumah mulai tadi malam jam 24.00 WIB Sudah tidak dapat digunakan", katanya lagi.

Namun Dia juga bersyukur karena masih mendapatkan STB, walaupun harganya cukup mahal, mulai Rp 300 ribu hingga Rp 350 ribu.

"Syukur Al-Hamdulillah masih dapat STB walaupun harga cukup mahal, namun demikian tetep saya beli guna untuk dapat menonton TV di rumah sebagai hiburan sekeluarga", tambahnya.

Sementara itu, Saiful warga Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, merasa kecewa karena sudah jauh-jauh datang ke kota untuk membeli STB namun beberapa toko yang Dia datangi sudah habis semua.

"Saya sudah muter-muter keliling kota cari STB ke beberapa toko, namun sayang belum dapat juga", katanya, saya bingung mas, kalo beli online maka saya harus nunggu beberapa hari untuk datang pesanan. Wadauhh pusing nich... harus ke mana lagi toko yang masih ada stok, karena nanti malam ada piala dunia, masak saya harus nonton bola di rumah tetangga?, tutur Saiful pada pertapakendeng.com dengan nada gelisah.

(Luq)

0 Komentar

bumdes
Redaksi https://www.pertapakendeng.com/2023/02/redaksi.html