Berkunjung ke Obyek Wisata, Bentuk Pembelajaran Dalam Mensukseskan Kurikulum Merdeka
GROBOGAN- pertapakendeng.com, Kurikulum merdeka sebagai opsi satuan Pendidikan dalam rangka pemulihan pembelajaran tahun 2022 hingga 2024.
Dengan demikian Kurikulum Merdeka sebagai opsi pemulihan pembelajaran
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek) dalam mengeluarkan kebijakan pengembangan Kurikulum Merdeka yang diberikan kepada satuan pendidikan sebagai opsi tambahan dalam rangka melakukan pemulihan pembelajaran.
Demikian keterangan yang disampaikan oleh Kustomo S. Pd M. Pd selaku Koordinator Wilayah Dinas Pendidikan Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan.Rabu (19 /11/2022) kepada awak MPK.
Di ruang kerjanya, Kustomo menyampaikan bahwa kedepan Kemendikburistek terkait kurikulum nasional akan dikaji ulang pada 2024 nantinya berdasarkan evaluasi selama masa pemulihan pembelajaran.
Merujuk pada kondisi dimana pandemi COVID-19 yang menyebabkan banyaknya kendala dalam proses pembelajaran di satuan Pendidikan yang memberikan dampak yang cukup signifikan.
Termasuk didalamnya ada program yang dikenalkan kepada anak didik berupa pemahaman kearifan lokal.
Termasuk didalamnya budaya, seni serta wisata yang ada didaerah masing - masing.
Kustomo juga menyampaikan di Grobogan banyak sekali potensi wisata yang perlu dikenalkan kepada anak didik seperti wisata Cindelaras, Candi Joglo, Widuri, Geopark, Jowo Nduwor. Dan yang baru viral kemarin festival jerami di Banjarejo Gabus.
" Itu bagus sekali untuk dikenalkan ke anak didik. Siapa lagi kalau bukan kita - kita yang memperkenalkan. Siapa lagi kalau bukan putra daerah yang meraimakannya. " Jelas Kustomo.
Pendidikan itu tidak cukup dikelas saja, dengan melihat, mendengar dan menganalisa anak akan lebih cepat bisa berkarya sesuai potensi yang dimiliki anak. Imbuh Kustomo yang juga ketua PGRI kecamatan Toroh.
Hal sama juga disampaikan oleh Cahyaning Ardiarti S. Pd selaku Kepala Sekolah SDN1 Boloh Kecamatan Toroh.
Bahwa untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila salah satunya juga dikenalkan soal kearifan lokal.
Termasuk didalamnya mengunjungi tempat wisata yang ada di daerah Grobogan.
Kebetulan saat itu ada festival jerami di desa Banjarejo Gabus.
Meskipun ada ataupun tidak ada anjuran dari dinas, Kami selaku Kepala Sekolah memang sudah ada program buat anak untuk bisa melihat festival jerami. Terang Cahyaning.
Ditambahkannya sebelum adanya pandemi festival jerami juga pernah diadakan, Kami bersama anak didik juga menyaksikannya.
Karena itu cukup bagus buat anak. Dari limbah pakan ternak yang tidak terpakai bisa dibuat karya sebagus itu. Jelas Kepala Sekolah SD Penggerak di Toroh.
Kurikulum 2013 yang digunakan pada masa sebelum pandemi menjadi satu satuanya kurikulum yang digunakan satuan pendidikan dalam pembelajaran. Masa pandemi 2020 hingga 2021 Kemendikburistek mengeluarkan kebijakan penggunaan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Darurat yang disederhanakan menjadi rujukan kurikulum bagi satuan pendidikan. Masa pandemi 2021sampai 2022.
Kemendikburistek mengeluarkan kebijakan penggunaan Kurikulum 2013, Kurikulum Darurat, dan Kurikulum Merdeka di Sekolah Penggerak. Imbuhnya
( Imam).
0 Komentar