Warga Berharap Pemkab Jepara Atasi Segera Abrasi di Desa Surodadi

JEPARA-JATENG- Jateng, pertapakendeng.com, Zainul Ikhsan Petinggi Desa Surodadi, yang didampingi Sunarto Kamituwo 4, berkesempatan melihat langsung lokasi desa yang terdampak abrasi. Terlihat beberapa proyek pembangunan yang didanai oleh Kementerian KKP, Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Bankab Jepara berupa waterbreak atau pemecah gelombang, namun tidak berfungsi maksimal. 

Abrasi di wilayah pesisir desa Surodadi sudah menenggelamkan tambak sejauh 200-300 M di tiga RT (satu RW) dari total panjang pantai sejauh hampir 1KM (seluas puluhan hektare) yang terletak di Desa Surodadi, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.


Tambak ikan dan garam tersebut, sudah tenggelam akibat abrasi dan terlihat secara kasat mata sudah hilang dari peta desa. 


Bahkan, kalau tidak segera diambil tindakan dan diantisipasi, dikuatirkan puluhan hektar tambak dan permukiman warga desa Surodadi, khususnya di wilayah RW 06 (terdiri dari 3 RT), terancam hilang atau tenggelam akibat abrasi yang menerjang dalam beberapa tahun mendatang. 


Warga pemilik lahan tambak dan warga nelayan dari ketiga RT yang terdampak abrasi, sudah mengalami kehilangan tambak sebagai mata pencahariannya. Bahkan, beberapa rumah warga juga sudah mengalami banjir rob setiap tahun akibat  pengaruh abrasi. 


"Proses pembangunan jetty atau waterbreak yang tidak berfungsi secara maksimal tersebut, secara teknis tidak melibatkan unsur warga masyarakat desa (rembug desa). Nelayan dan warga terdampak abrasi adalah pihak yang lebih memahami kontur pantai, topografi, kondisi geografis pantai, muara sungai tempat keluar masuk nelayan, tempat sandaran perahu, kebutuhan atas reklamasi pantai dan pengerukan sendimen sungai," ungkap Zainul Ikhsan Petinggi Desa Surodadi. 


Zainul Ikhsan Petinggi Desa Surodadi yang didampingi oleh Sunarto Kamituwo 4, menjelaskan kepada beberapa awak media saat berada di Rt. 18 / Rw. 06 tentang pembangunan 2 jetty sekitar tahun 2017-2018, yang difungsikan untuk membantu 

mengurangi pendangkalan alur yang disebabkan oleh sedimen pantai.


Zainul Ikhsan mengharapkan Kementerian KKP atau PUPR Kabupaten Jepara bisa membantu untuk mengatasi problem abrasi yang terjadi di desanya. 


"Abrasi di pantai desa Surodadi, sudah menjadi ancaman nyata, kalau tidak segera diambil tindakan. Ancaman yang paling nyata adalah hilangnya lagi lahan tambak dan pemukiman warga khususnya di satu wilayah RW 06," ujarnya. 


"Sudah terbukti tenggelamnya puluhan hektar tambak di pesisir. Harapan kami segera di buatkan waterbreak atau jetty, sebelum desa kami tenggelam oleh air laut," ucapnya. 


"Untuk mengantisipasi bencana abrasi, kami berharap segera, baik Pemkab Jepara, Pemprov dan Pemerintah Pusat, membantu menangkal abrasi yang akan menerjang pantai desa Surodadi, agar tambak dan pemukiman tidak musnah, seperti kasus di Desa Bulak," harapnya. 


Tambak di desa Surodadi perlu diselamatkan dari ancaman abrasi dan hal ini harus segera ditindaklanjuti oleh Pemkab Jepara. 


"Mohon Pj. Bupati Jepara bisa mendatangi objek pantai di wilayah desa yang terdampak abrasi, sehingga bisa diambil tindakan penyelamatan, sebelum bencana abrasi memusnahkan tambak dan pemukiman," pesan Petinggi Desa Surodadi. 


Mohon keterlibatan dan masukan dari warga Desa di perhatikan, sebelum memutuskan pembangunan proyek, terkait dengan penyelamatan tambak dan pemukiman, karena banyak warga yang menggantungkan hidupnya dari potensi tambak ikan, tambak garam dan hasil laut. 


"Abrasi ini kalau tidak segera diatasi, akan berdampak langsung di sektor perekonomian dan dampak sosial bagi warga desa Surodadi," pungkasnya.

Eko / Red.

0 Komentar

bumdes
Redaksi https://www.pertapakendeng.com/2023/02/redaksi.html