Sadis!! Perkelahian Berdarah Di Bendanpete, Popon Meregang Nyawa Karena Amuk Massa

JEPARA, JAWA TENGAH-pertapakendeng.com, Akibat pengeryokan di Bendanpete, Kecamatan Nalumsari Kabupaten Jepara, Popon (30) meregang nyawa, Minggu 15 Mei 2022.




Sore itu, sekira pukul 17.30 WIB di depan Pasar gandu Desa Bendanpete, terjadi perkelahian yang menyebabkan satu orang meninggal dunia. 

  Adalah MR alias popon (30) asal Desa Muryolobo Rt. 01/ RW 06 Kec. Nalumsari Kabupaten Jepara, korban meninggal karena pengeroyokan. Dimungkinkan peristiwa tersebut dampak dari menonton hiburan dangdut disertai konsumsi miras.

 Berawal ketika korban pulang menonton hiburan dangdut, mengendarai sepeda motor Honda Vario warna putih, nopol K-5809-PQ. Sepulang menonton, Dia berboncengan dengan 2 orang temannya dari Resto Bambu Wulung desa Ngembal kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus.

  Dari arah selatan, korban yang berboncengan tiga orang dikejar oleh masa sekitar 25 orang.

Sesampainya di depan Warung Makan Melati Pasar Gandu Bendanpete, korban terjatuh, sementara massa  masih terus mengejar yang sebagian dengan membawa parang atau pedang.

 Di tempat itulah korban dikeroyok dan dipukul dengan menggunakan batu beramai-ramai. Sabetan pedang pada bagian leher, menyebabkan korban meregang nyawa.

Mendapat laporan peristiwa tersebut, Kapolres Jepara segera menerjunkan tim Inavis yang tiba di lokasi kejadian pukul 20.00 WIB, melaksanakan identifikasi.  Jenasah korban dibawa ke RSUD Kartini untuk dilaksanakan autopsi.

 Petugas mengamankan barang bukti  Berupa 3 pasang sandal Jepit swalow, 2 unit  warna putih dan 1 unit warna hitam, dan 3 bongkah batu yang diduga untuk menganiaya korban.

Pada pukul 20.40 WIB, Kapolres Jepara, AKBP Warsono beserta jajaran dan Danramil 05/Mayong mengadakan pertemuan dengan warga desa Muryolobo, yang melibatkan sekitar 100 orang.


Hadir dalam kegiatan tersebut, Kapolres Jepara beserta jajaran, Danramil 05/Mayong beserta anggota, Personil Unit Intel Kodim 0719/Jepara, Ketua DPRD Kabupaten Jepara guna menenangkan warga dan jangan main hakim sendiri.

Kapolres Jepara menegaskan bahwa akan menuntaskan kasus ini.

"Pada bulan Ramadhan kemarin saya sudah mengingatkan, agar kejadian seperti ini tidak terjadi, permasalahan ini akan menjadi atensi saya sampai manapun akan saya kejar, Tim saya sudah saya turunkan, saya akan menempatkan anggota saya setingkat pleton berada di balai desa Muryolobo", tandas Kapolres.

Masih kata Kapolres, "saya harap tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan masyarakat dapat menahan diri, apabila ada informasi yang mengerucut, tolong sampaikan kepada kita agar kita bisa menindaklanjuti", imbuhnya.

Hadir pula Petinggi Desa Ngetuk, Petinggi Desa Karangnongko, Petinggu desa Bungu, Tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan masyarakat desa Muryolobo.

Dalam kesempatan tersebut  Petinggi Desa Muryolobo menyampaikan bahwa hal tersebut sudah sering terjadi.

 "Kejadian seperti ini sering terjadi  dan warga muryolobo sering menjadi korban, saya harap warga tidak melakukan tindakan pembalasan sehingga menimbulkan permasalahan baru, saya harap kejadian ini yang terakhir, jangan terulang kembali", tuturnya sambil berharap.

Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Jepara, Haizul Ma'arif mengatakan, "kita tentu mencintai kedamaian, mudah-mudahan kejadian ini tidak terjadi lagi, saya akan mengawal permasalahan ini hingga selesai, kita percayakan kepada Polres Jepara menangani permasalahan ini dengan tuntas.

Sedangkan Danramil 05/Mayong dalam kesempatan tersebut menyarankan agar hiburan di kecamatan Nalumsari dihentikan untuk sementara waktu dan tidak diberikan ijin guna meminimalisir kejadian serupa.

Sampai dengan berita ini diturunkan, warga desa Muryolobo masih berkumpul di sekitaran Balai Desa Muryolobo, dan untuk situasi dapat dikendalikan.

Petugas masih terus melakukan pendalaman terkait beredarnya vidio pelaku pengeroyokan yang sedang melakukan pengrusakan sepeda motor korban.

(Sumadi)

0 Komentar

bumdes
Redaksi https://www.pertapakendeng.com/2023/02/redaksi.html