AWPI Pati Gelar Halal Bihalal Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriyah di Tengah Sawah


PATI, JATENG- pertapakendeng.com, AWPI (Assosiasi Wartawan Profesional Indonesia) gelar acara halal bihalal sepuluh hari setelah Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriyah di Desa Sundoluhur, Kecamatan Kayen Pati, Rabo, 11/05/22.

Acara ini digelar sesuai anjuran Hengki Ahmad Jazuli, Ketua Umum AWPI Pusat, yang menyarankan agar masing-masing DPC AWPI di seluruh Indonesia menggelar buka bersama pada bulan puasa kemarin. Namun hal tersebut tidak dapat dilaksanakan karena berbagai pertimbangan.

Tak hanya itu, halal bihalal yang dimulai pukul 11.00 WIB  tersebut, juga dimaksudkan untuk mempererat tali silaturahmi dan saling mengenal satu sama lain antar Media yang tergabung dalam AWPI.


Di kantor Zerone Jepan, Jl. Pati-Kayen Km.13, Desa Sundoluhur, Kec. Kayen, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, menjadi pilihan tempat berlangsungnya halal bihalal AWPI Pati yang dinahkodai oleh Sumadi.

Di tempat ini, peserta dimanjakan dengan hamparan luas tanaman padi yang sedang membuahi. Sejauh pandangan mata, tanaman padi yang masih hijau ranau tersebut menawarkan keindahan yang jarang dijumpai oleh para kuli tinta dan wartawan.

Zerone Japan yang dimanageri oleh Mustkim ini adalah merupakan Perusahaan yang bergerak di bidang Otomotif, yang memproduksi berbagai jenis produk perawatan untuk mobil.

Hadir dalam acara tersebut para pengurus struktural AWPI. Antara lain, Sumadi, S. Ag., Ketua AWPI Karesidenan Pati, Ruslan Penasehat AWPI Pati, Tim Advokad AWPI Pati, yakni Yudi Sunaryo, S.H., Bimo, S.H, Wiji Sugeng Purwanto, S.H., Dan juga para jurnalis dan LSM Kabupaten Pati, serta para undangan lain mencapai 45 peserta. Termasuk AWPI dari Kudus, Salatiga, dan Semarang yang turut hadir dalam acara tersebut.

Ketua AWPI Pati dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas terselenggaranya acara tersebut.

"Alhamdulillah acara ini bisa terselenggara dengan baik, selain bahwa ini semua berkat izin Tuhan Yang Maha Esa, bahwa ini juga berkat dukungan dari berbagai pihak, antara lain, pertama kita didukung oleh Bapak Kepala Desa setempat (Boloagung red), Bapak Sutrisno, kemudian tempat dan sneck kita difasilitasi oleh Bapak Mustkim, Owner dari Zerone Japan, sedangkan untuk makan siang, kita ada dukungan donasi dari Ibu Sudarmi asal Gajah Mati Pati", terang Sumadi.

Selebihnya, Sumadi dalam sambutannya membeberkan perihal tugas jurnalis/ wartawan, bahwa ketika wartawan sudah melaksanakan kode etik jurnalistik, maka wartawan mendapat perlindungan hukum.
"Apabila wartawan sudah berjalan sesuai KEJ (Kode Etik Jurnalistik), maka kesalahan wartawan dalam tugasnya, tidak dikenakan undang undang hukum pidana, tapi diberlakukan hukum khusus, alias leg spesialis, derogate legi Generali, jadi bukan kitab undang undang hukum pidana, melainkan undang undang Pers no 40 tahun 1999", ungkapnya.

Sumadi juga menyampaikan secara rinci tentang undang undang Pers tersebut dari pasal demi pasal. Termasuk hak sanggah (hak jawab) yang diatur dalam pasal 1 angka 10, kemudian hak koreksi dan kewajiban koreksi yang dijelaskan dalam pasal 1 angka 11 dan 12, serta pasal 5 ayat (1) dan (2).

Sumadi juga menegaskan, bahwa tugas dan penulisan wartawan yang sudah memenuhi kaedah jurnalistik beda dengan tindakan wartawan yang melanggar hukum.
"Memang wartawan dalam melaksanakan tugasnya yang sudah memenuhi kaedah jurnalistik tidak diberlakukan hukum pidana, namun bila wartawan dalam tindakannya terdapat perbuatan yang malawan hukum, ya tetap diberlakukan hukum pidana, baik penipuan, pengerusakan, penganiayaan, untuk itu, wartawan jangan melanggar hukum!", Tandas Sumadi.

Sementara itu, Mustakim sebagai tuan rumah merasa malu karena belum mampu menyediakan tempat yang layak untuk acara tersebut.
"Saya sebagai tuan rumah tentunya merasa tersanjung karena diberikan kesempatan untuk menerima teman-teman media di acara ini, namun saya merasa malu karena sebenarnya tempat ini belum layak untuk teman-teman semua, namun harus kita aku bahwa tempat ini memang mewah, karena mepet sawah", ujar Mustakim.

Sedangkan Sudarmi yang sudah berusia Kepala enam ini, dengan ramahnya dibarengi senyuman khasnya menawarkan pada para peserta AWPI untuk menikmati hidangan yang disajikan.
"ini kami berempat yang memasak, yaitu Bu Etha, Bu Eny, Arikha dan saya sendiri, monggo dinikmati seadanya", tutur Sudarmi sembari mempersilahkan peserta untuk makan.
(Sumadi/ Nur Kholiq/ Mury)

0 Komentar

bumdes
Redaksi https://www.pertapakendeng.com/2023/02/redaksi.html