Jembatan Kayu Penghubung Antara Sidorekso - Blimbing Kidul Lapuk Dimakan Usia, Pemda Masih Tutup Mata.
KUDUS-Jateng, Jembatan bergelagar kayu sejak tahun (1985), yang ada di Desa Sidorekso Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus, kondisinya kini mulai menghawatirkan.
Jembatan yang menghubungkan Sidorekso-Blimbing Kidul dan masuk jalan Pemerintah Daerah (Pemda) Kudus, yakni Jln Sidorekso-Kedungdowo itu berdiri di atas Sungai Serang Welahan Drain (SWD) 2.
Jembatan yang merupakan jalur transportasi perekonomian vital di wilayah tersebut, kini di sebagian badan jembatan terlihat sudah berlubang dan keropos. Kondisi ini sangat membahayakan bagi pengguna jalan yang melintas setiap harinya. Bahkan ada korban yang jatuh. Rabo, 22 Desember 2021.
Warga Desa Sidorekso Masmin dan Ade Hermawan RT 01 RW 01, keduanya menuturkan, bahwa Jembatan ini merupakan Akses Penghubung antara Desa Sidorekso dan Desa Blimbing Kidul.
"Jembatan ini merupakan Akses Penghubung antara Desa Sidorekso dan Desa Blimbing Kidul, bahkan akses jalan antar kabupaten Kudus dan Kabupaten Jepara, karena banyak warga dari Desa Dorang Tapen, Blimbing Rejo Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara, yang melewati jembatan ini, karena ini adalah jalan pintas dan lebih cepat sampai ke Kudus", tuturnya.
Adhes mengeluhkan tentang jembatan yang merupakan jalur transportasi perekonomian vital di wilayah tersebut. Pasalnya, kondisi berlubang hingga diameter 40 cm, menganga pada sisi timur ada 3 titik, sehingga pengguna jalan dapat melihat dasar sungai pada jembatan yang memiliki panjang 40 meter dan lebar 3 meter itu", katanya.
Lebih lanjut, Adhes, panggilan Ade Hermawan, Dia mengatakan, "kami sebagai warga Desa mengharapkan dari pihak-pihak yang terkait dan pihak yang berwenang, untuk perbaikan, dan syukur lagi bisa dibangun jembatan yang lebih kokoh, karena sudah menghawatirkan bagi warga pengguna jalan", harapan Adhes.
Paiman warga Desa Blimbing Kidul senada dengan Sulikan Warga Sidorekso RT 04 RW 01, mereka mengatakan, "Bahwa jembatan ini sudah 35 tahunan, sejak ada SWD 2 ini ada sekitar tahun 1985, dan kemarin saya pernah melihat ada korban yang jatuh karena terperosok lobang", kisah keduanya.
Jika ada mobil lewat jembatan ini maka terasa bergetar dan goyang-goyang. Motor harus hati-hati karena banyak lobang. Kami dari warga Desa Sidorekso dan warga Desa Blimbing Kidul berharap dari Pemda Kudus untuk dapat memperbaiki jembatan ini, karena sudah amat sangat mengkhawatirkan bagi para penggunanya.
Ditempat terpisah, anggota DPRD Fraksi Golkar Kudus Komisi C yang juga warga Desa Sidorekso, Dedy Prayogo, mengatakan, "Bahwa jembatan Sidorekso-Blimbing Kidul adalah merupakan akses penghubung antar Desa, bahkan antar Kabupaten. Akses jalan tersebut merupakan penghubung antar Desa Sidorekso dan Desa Blimbing Kidul bahkan akses jalan antar Kabupaten Kudus dan Kabupaten Jepara, karena banyak warga dari Desa Dorang Tapen, Desa Blimbing Rejo Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara. Mereka lewat jembatan di atas Sungai SWD 2.
Lebih lanjut Bung Dedy Mantan Ketua Majlis Pimpinan Cabang MPC Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Kudus mengatakan “Memang Setiap hari, jembatan ini ramai dilalui warga karena memang menjadi akses utama bagi warga yang menggunakan kendaraan roda empat, roda dua atau berjalan kaki. Namun saat ini kondisi jembatan yang butuh dibangun ulang, karena kondisinya sangat mengkawatirkan,”
"Kami didatangi para warga Desa untuk mengusulkan pembangunan jembatan tersebut dan telah kami usulkan anggaran pembangunan jembatan tersebut sejak Tahun 2015 yang lalu sampai sekarang (6 tahun kami ajukan). Dalam risalahnya sudah diajukan ke tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) dengan nilai sekitar 7 miliar.
Namun ntah kenapa tiba-tiba sekarang hilang dan tidak muncul dalam Rancangan Anggaran Pembangunan Daerah (RAPD) di tahun 2021. Seharusnya ini menjadi prioritas bagi pemerintah Kabupaten Kudus, mengingat kondisi jembatan yang sudah rusak parah dan menghawatirkan bagi penggunanya.
"Kami berharap anggaran yang terdahulu kami ajukan bisa muncul lagi dalam Rancangan Anggaran Pembangunan Daerah Kabupaten Kudus di Tahun 2022, sehingga pembangunan jembatan penghubung antar Desa, antar Kabuoaten yang ada di Desa Sidorekso ini bisa terealisasikan pembangunannya. Apakah menunggu memaksan korban yang lebih parah terlebih dahulu baru dibangun atau bagaimana..!? Tegas Dedy.
Diakuinya, memang seringkali jembatan penghubung Desa Sidorekso - Desa Blimbing Kidul tersebut pada awal Bupati Tamzil pernah di Survey tapi tidak kunjung dibangun, yang sering survey dari pihak Dinas PUPR Kudus yang dilakukan hanya penambalan disana-sini oleh pihak Dinas, namun menurutnya kondisinya sudah terlalu parah untuk hanya dilakukan penambalan, saat ini. Seharusnya ada perbaikan atau pembangunan jembatan," pungkasnya.
Reporter ; Luqman

0 Komentar