UD Adi Jaya Segera Bangkit dan Meraih Kejayaan Kembali.


PATI-pertapakendeng.com -15 November 2021, merebaknya covid -19 di awal 2020 menjadi catatan pahit sejarah dunia. Bukan hanya memakan korban jiwa, Covid-19 juga mengancam adanya krisis ekonomi global. Menjadi tantangan terberat bagi semua pelaku usaha ekonomi kecil maupun besar guna mempertahankan kelangsungan usahanya.


Jutaan orang terancam kehilangan pekerjaan mereka di tengah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM) oleh pemerintah Indonesia demi memutus rantai penyebaran virus Corona. Tak terkecuali usaha rumahan yang digeluti oleh Purwadi warga desa Sembaturagung dukuh Gangmalang kecamatan Jakenan kabupaten Pati.


Purwadi menggeluti usaha produksi Tikar Lipat Piknik sejak awal tahun 2018, awal produksi beromset puluhan juta dengan memperkerjakan 2 tenaga produksi dan 4 tenaga pemasaran. Dengan bermodalkan kemampuan memasarkan produk secara langsung ke konsumen yakni menawarkan langsung ke kelompok - kelompok pertemuan baik tingkat pertemuan RT hingga tingkat Desa, Purwadi merekrut 4 orang untuk menjadi tenaga pemasaran Direct yang handal dan guna mendukung produksi dia memperkerjakan 2 tetangganya.


Usaha Purwadi memproduksi tikar dengan beberapa varian motif berbahan kain Microsatin impor dari Jepang kwalitas Grade A

Kuat, Elastis, Anti air, Merekat di lantai licin sekalipun, dan halus empuk,

didesign bentuk tas, tinggal lipat langsung berbentuk tas cantik. Ukuran 200 cm x 150 cm dengan ketebalan 1 mm.


Usaha berkembang seiring berkembangnya kemampuan tenaga pemasaranya. Awal tahun 2019 mulai melebarkan wilayah pemasaran hingga ke luar propinsi Jawa Tengah dan mengembangkan dengan sistem keagenan di luar pulau Jawa. Tenaga produksi ditambah 2 orang dan tenaga pemasaran ditambah 4 orang, dengan demikian usaha Purwadi yang dinamai UD Adi Jaya ini mempunyai 4 tenaga produksi dan 8 tenaga pemasaran.


Tikar Lipat Piknik merk Marvel sudah terdaftar di Disdakperin ( Dinas Perdagangan Dan Perindustrian ) Pati ini sudah mulai familiar di masyarakat namun awal tahun 2020 tepatnya bulan Maret lumpuh seketika karena terdampak Covid - 19. Banyak tagihan di konsumen yang mulai macet usahapun mati suri hingga hampir dua tahun. Dalam masa sulit UD Adi Jaya ini terpaksa mengurangi karyawanya dan sempat beralih memproduksi masker kain namun cuma bisa bertahan beberapa bulan . 


Usaha mulai bangkit lagi bulan Oktober 2021, dengan modal yang tersisa Purwadi merajut kembali harapanya dan memperjuangkan pekerjanya supaya meraih kejayaanya kembali.

Saat diwawancara awak media Purwadi mengisahkan perjuanganya dengan keharuan dan di akhir cerita mengatakan , " bagaimanapun hidup harus dilanjutkan dan saya optimis badai pasti berlalu semua akan kembali seperti sedia kala , Allah akan memberi jalan bagi mereka yang mau berusaha ".  

" ke depan saya yakin pertumbuhan usaha saya ini akan menyerap lebih banyak lagi karena akan ekspansi produk ", imbuhnya.


UMKM ( Usaha Mikro Kecil dan Menengah ) merupakan soko guru perekonomian Indonesia yang perlu perhatian Pemerintah tak terkecuali usaha Purwadi yang butuh bantuan modal dari per Bankan ,terlebih untuk bangkit dari masa pandemi yang mendera, namun tak sedikit pelaku UMKM yang kokoh tanpa mengharap bantuan seperti Purwadi ini. UD Adi Jaya yang dipunyai  tetap dijalankan tanpa pinjaman Bank dan lebih memilih merangkak dengan modal seadanya.

( Mury )

0 Komentar

bumdes
Redaksi https://www.pertapakendeng.com/2023/02/redaksi.html