Prihatin Seorang Anak Menendang Nenek, Ketua KPAI Sambangi Rumah Nenek Sulastri.


PATI- pertapakendeng.com, Beredar Vidio Anak Tendang Neneknya menjadi konsumsi publik dan Viral di alpikasi Tik Tok, Akun milik  @alantika94.  yang  menuai cercaan dari warga Net. Hal tersebut mengundang keprihatinan Ketua Komnas Perlindungan Anak Indonesia Pati, A.S Agus Samudra.

Berdasar kabar dari Danramil Pati Kota, Kapten Inf. Suyani dan Camat Pati Kota, Drs, Didik Rusdiartono, keduanya menjelaskan bahwa anak tersebut adalah Her, berdomisili di Desa Blaru, Kecamatan Pati Kota Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah

 Berbekal dari Penjelasan Camat dan Danramil Pati Kota, kemudian Ketua KPAI Pati, A.S Agus Samudra, menyambangi ke balai desa dan ditemui langsung oleh Mulyanto, Kepala Desa Blaru, Sabtu (30/10/21).


Dalam Pertemuan singkat, Kepala Desa Blaru Mulyanto Berkata kepada Ketua KPAI Pati, bahwa, 

"anak tersebut memang kurang perhatian dari kedua orang tuanya, dan kisah anak tersebut dulunya memang sering diajak orang tua cowok belanja di supermarket".


"Tetapi setelah kedua orang tuanya cerai, anak tersebut memang jarang ketemu  bapaknya, mungkin hal tersebut menjadi alasan anak itu menjadi nakal dan sering dibully oleh temen-temannya", imbuhnya.

Mulyanto menambahkan, "di sisi lain, anak bernama Her ini memang sudah sering pindah sekolah dengan alasan nakal dan sering dibully temen-temen Sekolah," kata Kepala Desa Blaru lebih lanjut.


Usai mendapat penjelasan dari Kades Blaru, A.S Agus Samudra melanjutkan kunjungan ke kediaman Her. Di sana KPAI Pati bertemu langsung dengan nenek Sulastri, Sang nenek-pun berkisah tentang video yang viral tersebut.

"Awalnya, saya ditendang Her itu karena ia meminta uang untuk beli makanan kucing, tetapi saya tidak punya uang, serta baru kita carikan, tetapi anak ini tidak sabar, sehingga saya keluar rumah untuk jemur pakaian dulu, malah tiba-tiba dia tendang saya dan bawa Sajam juga",


"Aku pun tidak tau kalau vidio ini sempat viral di medsos dan alpikasi Tik Tok".

 "Bukan karena minta uang aja dia marah, tetapi dia minta charger Hp juga marah ke saya, alasan Her marah mungkin karena kangen ayahnya, dan waktu ia sunatan juga pengen ketemu, tetapi ayahnya tidak hadir di acara sunatan Her ini", kisah Sulastri di hadapan Ketua KPAI Pati.


Menurut  A.S Agus Samudra sendiri, Ketua KPAI, bahwa anak tersebut memang kurang perhatian dari kedua orang tua.

"Melihat kondisi anak tersebut, sepertinya memang kurang perhatian dari kedua orang tua, dan juga anak ini mengalami gangguan psikis", ujar Agus.


Sementara itu, Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Dinsos Pati, Etik Trihartanti Menambahkan bahwa,

 "anak ini memang mengalami gangguan psikis, hal ini lantaran dipicu faktor perceraian orang tuannya dan juga kurang perhatian". tutur PPPA Dinsos Pati ini.


Maka dari itu, lanjutnya, "kami dari PPPA Kabupaten Pati dan Komnas Perlindungan Anak Indonesia bersama Kades Blaru, mengagendakan untuk mengundang bapak dan ibunya Her, agar dipertemukan pada hari senin depan, Supaya ada kejelasanya tentang anak", pungkas Etik.

Sumber: @gus, 

Kontributor: Zahra.

Editor/ Publisher: Sumadi.


2 Komentar

  1. Anak tsb sangat membutuhkan perhatian
    Semoga lembaga terkait bisa membantu.

    BalasHapus
  2. Maaf selain karena efek dari perceraian ortu kayaknya kurangnya didikan faktor agama..

    BalasHapus

bumdes
Redaksi https://www.pertapakendeng.com/2023/02/redaksi.html