GN-PK Kudus Berharap Pihak Terkait Untuk Segera Benahi Proyek Pembangunan Retensi Di Kudus

KUDUS – Proyek pembangunan kolam retensi atau embung seluas 5 hektare yang berada di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, ditargetkan rampung pada Desember 2024.




Proyek pembangunan kolam retensi yang menghabiskan anggaran dari pemerintah pusat senilai Rp. 350 miliar itu dinilai oleh ketua Gerakan Nasional Pemberantasan Korupsi (GN-PK) Kabupaten Kudus Moh. Sugiyanto, ada yang kurang pas.

"Pembangunan retensi di Kudus ini dalam pengerjaannya ada yang kurang pas, pelapis dindingnya ada yang miring, ini air belum penuh karena belum musim penghujan, yang berbahaya lagi jika dindingnya roboh, maka luapan air akan ke rumah warga, kemudian jika roboh ke Utara dan menimpa orang juga akan fatal," kata Moh. Sugiyanto pada Sabtu, 30 November 2024.

Dia juga menyoroti pintu air lama masih dipergunakan, menurutnya pintu air lama sudah tidak layak karena konstruksi gorong-gorong sudah pada putus.

"Lebih baik pintu air yang lama tidak dipakai lagi, karena sudah ada pintu baru, lebih baik pintu lama ditutup dan dibuat Fasilitas umum (Fasum), seperti untuk evakuasi warga atau untuk tempat tinjau para pejabat baik legislatif maupun eksekutif," ujarnya.

Pria yang biasa disapa Mas Gi' ini menambahkan, sebagai aktivis dan sekaligus warga Desa Jati Wetan menghimbau kepada para pihak terkait agar memperhatikan apa yang menjadi keluhan dan harapan untuk kebaikan bersama.

Menurut Mas Gi', proyek pembangunan yang bersumber dari anggaran pemerintah pusat sebesar 350 milyar ini, perlu peran aktif LSM dan wartawan sebagai fungsi sosial kontrol.

"Sebagai aktivis dan sekaligus warga Desa Jati Wetan kami berkewajiban mengontrol proyek pembangunan ini, untuk kebaikan bersama dan hasilnya juga baik," terangnya.

"Semoga setelah dioperasikan nanti, pembangunan retensi ini benar-benar mampu menampung air kemudian dibuang ke Sungai Wulan, sehingga banjir yang sering terjadi di Kecamatan Jati dan sekitarnya bisa diatasi," harapnya.

Sementara itu, Yanto Pelaksana Dan Humas dari PT Wijaya Karya mengamini himbauan Sugiyanto tentang pintu air lama agar diurug dan dibuat sarana Fasum.

"Terimakasih pak Sugiyanto dan teman-teman yang mewakili warga Desa Jati  Wetan untuk masukannya, apa yang menjadi keinginan warga akan kami sampaikan pada pimpinan," ujarnya.

Yanto juga menerangkan Mengenai pelapis dinding yang miring, bahwa proyek pembangunan tersebut sudah dibahas dengan konsultan.. Dia juga menerangkan bahwa pengerjaan proyek tersebut sudah sesuai dengan rencana proyek, namun baginya tidak menutup kemungkinan, bila sekiranya ada yang kurang pas, akan dievaluasi dan akan ditindak lanjuti.

(Luq)

0 Komentar

bumdes
Redaksi https://www.pertapakendeng.com/2023/02/redaksi.html