Proyek Pengecoran Jalan Resahkan Warga Temas dan Sekitarnya

BLORA- Proyek pengecoran yang terletak di Dukuh Temas,Desa Sonokidul,Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora,meresahkan warga.


Kontraktor pelaksana proyek yang asalnya tidak memberikan akses untuk melintas.

Pengecoran jalan dilakukan secara menyeluruh. Tidak dilakukan secara bergantian dari sisi lajur kanan atau kiri

Salah satu warga Desa Sonokidul, yang meminta namanya tidak disebutkan, warga protes kepada kontraktor yang mengerjakan proyek ini karena mengganggu aktivitas warga.

“Sebab warga tidak diberikan akses jalan,” katanya,Senin, (27/8/2023).

Dia mengatakan, warga tidak bisa melewati akses jalan satu-satunya di Desa Sonokidul khususnya dukuh temas. Sebab, jalan tersebut akan dicor secara langsung, tidak bergantian.

“Pagi tadi sudah mediasi bersama pemerintah desa dan lembaga lainnya untuk membongkar jalan yang sudah dikasih batu batu agar masyarakat tidak bisa lewat tersebut,sudah tak ingatkan,proyek sak imit dowone,malah gawe gegere wargaku,bok tutup kabeh,gak iso lewat sepeda motor,opo mobil dalan pintasan tak kei alangan ben gak iso liwat kabeh,sing go lewat pintasan,dibangun warga swadaya.(bahasa jawa),Jelas kepala 

Kepala Desa Sonokidul,Subari. 


Sehingga saat pengerjaan jalan cor di Desa Sonokidul,Kecamatan Kunduran,Kabupaten Blora,sempat menyebabkan warga protes karena tidak diberi akses jalan.


Padahal saya sudah mengingatkan dan jangan di cor seutuhnya,” katanya.

Dari kejadian itu, lanjut dia, warga sempat tak bisa melintas selama rencana pengecoran jalan dilakukan secara langsung. Harusnya, pengecoran dilakukan secara bergantian agar warga bisa tetap melintas.

“Sebab,ada jalan alternatif lain untuk warga aktivitas keluar desa, apalagi untuk mobil dan truk. Tapi jaraknya jauh sekali,dan ada jalan tapi di bangun dengan swadaya,” kata Subari

Dia mengungkapkan, sebenarnya sudah diingatkan kalau ngecor sebagian,dan warga kasih jalan,biar tidak ramai,tapi tidak diindahkan akhirnya warga gejolak.Pungkas Subari.


Sampai berita ini diterbitkan pihak kontraktor belum ditemui karena tidak ada pekerja,untungnya kami dari media langsung lapor Bupati langsung ditanggapi.

Dan lebih parahnya lagi tidak ada papan informasinya.

Bahkan ada warga yang bilang ada anak sekolah yang jatuh saat jalanya mau ditutup total,dan akhirnya warga bongkar batu batu sebagai penghalang jalan keluar.

(Bambang)

0 Komentar

bumdes
Redaksi https://www.pertapakendeng.com/2023/02/redaksi.html