Keterbatasan Stok Logistik, Kades Jati Wetan Kudus Lakukan Penghematan Distribusi Makanan Pengungsi Banjir

KUDUS - Pertapakendeng.com., Penanganan korban banjir di Kabupaten Kudus sudah 10 hari, bahkan ada yang lebih. Tak terkecuali Pemerintah Desa (Pemdes) Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus mulai melakukan penghematan distribusi makanan karena keterbatasan logistik yang ada.

Penghematan dilakukan dengan mengurangi jatah makanan yang diberikan kepada para pengungsi yang bertahan di rumah masing-masing. Jum'at, 13 Januari 2023.

Sementara untuk jatah makanan yang diberikan di posko pengungsian masih tetap sama 3 kali sehari.

Agus Susanto Kepala Desa (Kades) Jati Wetan, mengatakan; sebelumnya pengiriman nasi bungkus kepada warga terdampak banjir yang memilih bertahan di rumah dilakukan sebanyak dua kali.

Sa'at ini ketersediaan logistik menipis maka jatah nasi bungkus dipangkas hanya sekali dalam sehari sejak akhir pekan lalu. 

Lebih lanjut Agus menegaskan, kebijakan ini diambil dalam rangka menghemat logistik yang ada.

Mengingat bencana banjir yang melanda sebagian wilayah Kota Kretek masih berlangsung, dan belum bisa dipastikan kapan selesai. 

"Kami belum tahu kapan banjir ini selesai, jadi kami lakukan antisipasi saja untuk stok logistik", tambahnya.

Menurut dia, stok logistik yang ada di pengungsian diprediksi tidak cukup untuk minggu depan. Kami juga sudah berkoordinasi kepada masing-masing ketua RT dan RW untuk membantu kebutuhan warganya. 

"Kesepakatan bersama, untuk warga yang masih bertahan di rumah masing-masing, kami jatah sekali makan. Karena saat ini, tenaganya untuk membungkus makanan juga terbatas", terangnya.

Menurutnya dapur umum (DU) posko pengungsian Jati Wetan sejak Sabtu (31/12/2022) menyiapkan 4.000 bungkus, karena logistik makin menipis maka kita pangkas jadi 3.000 bungkus makanan setiap hari.

Masing-masing untuk memenuhi kebutuhan 276 pengungsi, dan sisanya kepada warga yang terdampak banjir di rumah masing-masing. 

"Untuk kesehatan pengungsi, sudah disiapkan tenaga kesehatan setiap hari untuk mengecek kesehatan para pengungsi", tegasnya.

Kemungkinan untuk para korban banjir di Desa Jati Wetan yang berada ditempat pengungsian besuk adalah hari terakhir, mereka sudah 14 hari ditempat pengungsian yang ada di Balai Desa Jati Wetan. Semoga banjir segera surut agar warga bisa segera beraktifitas normal kembali.

"Warga Desa Jati Wetan yang berada ditempat pengungsian besuk adalah hari terakhir mereka disini. Semoga banjir ini segera surut", pungkasnya.

Sementara ditempat pengungsian yang berada di Aula DPRD Kudus, saat ini masih terdapat 247 jiwa atau 120 KK.

Terdiri dari 235 pengungsi dari Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan dan 12 pengungsi dari Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus.

Koordinator Bagian Dapur Umum DPRD Kudus, Darus Achroni menyampaikan, stok logistik untuk lauk pauk saat ini mulai menipis.

Namun demikian, untuk stok beras yang ada masih cukup untuk beberapa pekan ke depan.

"Logistik yang terbatas adalah jenis lauk tempe, tahu, daging, hingga sayur-sayuran. Sedangkan lauk jenis mie instan masih cukup banyak untuk persediaan ke depan", katanya.

Lebih lanjut Darus menambahkan saat ini kami fokus menyiapkan makanan untuk pengungsi di Aula DPRD Kudus. Untuk program pendistribusian nasi bungkus ke korban banjir lainnya, sementara kami stop, karena keterbatasan tenaga masak", tambahnya.

Namun demikian untuk makan ditempat pengungsian di Aula DPRD Kudus secara prasmanan, dan kita lengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang agar mereka bisa nyaman ditempat ini.

"Pengungsi disini kita buat senyaman mungkin karena kita fasilitasi dengan TV, WiFi, kamar mandi, Mushola, dan dapur umum yang menyediakan makan 3 kali sehari dengan cara prasmanan", pungkasnya.

Luq

0 Komentar

bumdes
Redaksi https://www.pertapakendeng.com/2023/02/redaksi.html