Lenyapkan Gratifikasi!!! Ganjar Berharap Pati Jadi Pelopor Desa Antikorupsi
PATI, JWAW TENGAH- Tantangan Gubernur Ganjar Pranowo terhadap para Kades dan Lurah se-Kabupaten Pati dijawab secara serentak 'Siaaap' oleh semua kades dengan semangat dan berapi api.
Hal itu disampaikan oleh para petinggi dalam acara Penyuluhan Antikorupsi Sebagai Upaya Mencegah Korupsi dari Desa, di pendopo kabupaten Pati pada Rabu 7 Desember 2022.
Ada 401 Kepala Desa dan 5 Lurah yang hadir untuk menandatangani Pakta Integritas serta mendengarkan arahan dari Gubernur Ganjar Pranowo.
Gratifikasi adalah pemberian atau hadiah uang, barang, discount, komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket pesawat atau fasilitas wisata dan pemberian fasilitas lain.
Gratifikasi pada pegawai negri atau penyelenggara negara akan dianggap suap bila berhubungan dengan jabatan atau kewajiban tugas-tugasnya.
Seperti yang diungkapkan Ganjar Pranowo pada setiap kunjungannya, bahwa sangat senang bila bertemu dengan para kepala desa, apalagi jika kades tersebut paham dengan kondisi masyarakatnya dan benar-benar peduli dengan desanya.
"Kades akan selalu jadi pilihan masyarakat tanpa perlu berpikir politik uang, jika itu terjadi tidak menutup kemungkinan hari di saat menjabat akan melakukan tindakan korupsi maupun gratifikasi, gratifikasi itu menerima hadiah karena mungkin ada kepentingan, bagaimana cara mengelolanya?? Laporkan", tandas Ganjar.
Cara lain untuk mencegah adanya gratifikasi dengan cara melaporkan hal tersebut secara langsung ke unit pengelolaan gratifikasi di KPK.
Untuk bisa mewujudkan anti korupsi Kades harus dibimbing dan didorong oleh bupati dan Forkopimdanya, dimana pada intinya agar pelayanan publik bagus, transparan serta akuntabel, dan hal ini harus didorong sampai ke desa.
Pada kesempatan itu pula PJ Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro dalam sambutannya sangat berharap Kepala Desa di kabupaten Pati untuk ikut mewujudkan Desa Anti Korupsi di seluruh wilayah Pati.
"Saya sangat berharap kepada Kepala Desa bersama-sama komitmen untuk mewujudkan desa Antikorupsi di wilayah desanya masing-masing", tutur Henggar.
Gubernur Jawa Tengah menambahkan bahwa se Jateng sudah dicoba satu kabupaten dan kabupaten itu adalah kabupaten Pati.
"Akan saya coba apakah para Kades di Pati betul-betul menjadi Desa Anti Korupsi, bila hal itu terwujud maka harapan kita untuk desa Anti Korupsi akan terlaksana", tegas Ganjar.
Secara simbolis Ganjar menempelkan stiker bertuliskan "STOP Gratifikasi, Terima kasih anda tidak memberikan suap atau gratifikasi kepada pegawai kami", di kendaraan Bupati, Sekda juga Kades di Pati.
Ganjar menegaskan pula, bahwa peran masyarakat juga sangat penting untuk terciptanya budaya integritas, dan tidak memberi iming-iming pada pejabat desa. Akan tetapi jangan sampai jika tidak memberi lantas akan mempersulit warganya. Peran masyarakat sangat diharapkan dan pimpinan yang ada di Pati juga mendorong hal tersebut, dan mudah mudahan bila semua ini berjalan baik hal ini akan diterapkan di seluruh Jawa Tengah.
(Wina)
0 Komentar