ASAR HUMANITY Dirikan Tenda Bagi Anak Sekolah Korban Gempa Cianjur

CIANJUR - Pertapakendeng.com., Bencana Gempa yang menimpa Kabupaten Cianjur kini sudah lebih dari 1 (satu) bulan. Para penyintas masih terselimuti dengan Trauma, tidak hanya orang dewasa bahkan juga berdampak kepada kaum rentan seperti balita, Anak-anak, dan lansia. Rabo, 21 Desember 2022.


Infrastruktur lembaga pendidikan mulai dari Paud hingga SMA banyak yang hancur data yang dihimpun ASAR HUMANITY mencatat lebih dati 500 Sarana Pendidikan yang hancur.


Dalam data yang kita Himpun ada 544 data sekolah yang terdampak, dari jenjang Paud hingga SMA sederajat. Ada yang rusak ringan hingga berat.


Abdul Latif selaku PUSDATIN ASAR HUMANITY kepada wartawan mengatakan kami melihat kondisi saat ini Tim Asar Humanity bergerak mendirikan tenda Sekolah darurat. Untuk saat ini Sekolah darurat sudah berdiri untuk Yayasan Khodijah yang menaungi Paud Khodijah dan Diniyyah Khodijah, yayasan ini memiliki lebih dari 200 anak didik. Yayasan tersebut teletak di Kp. Cadot, Desa Sukamanah, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.


"Anak-anak tersebut mengungkapkan pada kami ingin banget sekolah lagi, udah kangen belajar sama teman-teman di kelas. Sudah sebulan lebih anak-anak ke tenda saya minta belajar" Ujar Ibu Hj. Khodijah Pendiri Yayasan Khodijah", jelas Latif.


Saat ini tampak terlihat anak-anak korban gempa sangat bahagia sekali sudah punya tempat belajar dan bermain kembali.


Dalam program Sekolah Darurat ini Asar Humanity di Support Oleh Monica Sahara dan teman-teman media Online.


Siti Hodijah ketua yayasan Hodijah mengatakan "Hatur Nuhun sangat, untuk Asar Humanity dan Para donatur, udah membantu kami. Dengan mendirikan Tenda Sekolah Darurat untuk yayasan kami" imbuh Hj. Hodijah"


Mari Sahabat Kita Saling Dukung, Saling Jaga, dan Saling DO'A. Terus tebar energi kebermanfaatan bagi sahabat yang ingin membersamai saudara-saudara kita di Cianjur bisa melalui Asar Humanity.

(Red. Tim Luq dan Madya)

0 Komentar

bumdes
Redaksi https://www.pertapakendeng.com/2023/02/redaksi.html