Terlalu!!, Proyek Pengaspalan Jalan Temulus-Sumber Senilai RP 900 Jt, Mangkrak Tak Terselesaikan
BLORA- JATENG, pertapakendeng.com– Program unggulan Pemkab Blora berupa infrastruktur nampaknya belum berjalan mulus. Salah satunya jenis pekerjaan peningkatan jalan Temulus-Sumber Kecamatan Randublatung. Hingga kontrak selesai, pekerjaan baru sekitar 20 persen.
Proses pengerjaan jalan aspal berlarut-larut, membuat warga dan para pengguna jalan setempat terkena dampak.
Kepala Dusun Temulus, Giyono, saat dikonfirmasi oleh awak media pertapakendeng.com, membenarkan bahwa, pekerjaan sampai saat ini belum selesai. Baru pemadatan. Padahal selesai kontraknya 21 November kemarin.
“Masyarakat banyak yang mengeluh karena jalanya berdebu dan kalau panas debunya sampai masuk kerumah, "ucapnya.
Bahkan, sampai ditanami pohon pisang.
“Sudah disurvei sekitar pertengahan bulan kemarin", tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Samgautama Karnajaya mengaku pekerjaan peningkatan jalan Temulus-Sumber Kecamatan Randublatung memang belum selesai dikerjakan.
“Kemarin masih 20 persen, baru segitu,” tegasnya.
Proses pengerjaan peningkatan jalan berlarut-larut, membuat warga dan para pengguna jalan setempat terkena dampak buruk.
Tidak hanya menyebabkan kemacetan namun juga debu dan material berbahaya lain yang beterbangan.
“Saking banyaknya debu, membuat sepanjang jalan jadi terlihat mirip gurun pasir saat terik panas, dan itulah yang kini kami alami sekarang, memang jalan tak lagi berlubang, tapi berdebu,” ujar KW (34), warga Desa Temulus, Kecamatan Randublatung,Blora, kepada Awak Media pertapakendeng.com- kamis (24/11/2022).
Kawasan itu sebelumnya dikenal dengan sebutan wisata “Jeglongan Sewu”, untuk menggambarkan betapa rusak dan banyak berlubang jalannya.
Bahkan, sempat menjadi perbincangan hangat warga Temulus
Namun kini, banyaknya lubang yang ada di sekitar jalan tersebut sudah tertutup dengan proses pemadatan pasir bercampur batu halus
Kondisi Jalan Temulus terkini, yang tak lagi dipenuhi banyak lubang, melainkan butiran debu yang berterbangan.
Hanya, karena tak kunjung diaspal, debu yang beterbangan pun tak terelakkan.
“Tak ada lagi jeglongan sewu, yang ada butiran debu. Sudah lihat dan rasakan sendiri kan bagaimana debu berterbangan. Satu masalah berlalu, masalah lain kini menimpa kami. Ampun,” ucap Sarjan warga Desa Temulus Kecamatan Randublatung,Blora, yang lain.
Sarjan sendiri menempati rumah di samping ruas jalan tersebut, sehingga setiap hari dia merasakan langsung dampak "debu" yang masuk ke dalam rumahnya.
Sesuai kontrak, pekerjaan senilai Rp 909.861.000 itu dikerjakan oleh CV. SETYA TIRTA JAYA. Dimulai pekerjaan 24 Agustus 2022 hingga 21 November 2022. Untuk Konsultan pengawas dari CV. BEGAWAN ABIYOSO. Dana bersumber dari ABPD Kabupaten Blora tahun 2022.
(LISWANTO)
0 Komentar