Menarik Perhatian!! Dalam Kegiatan Mlampah Sareng Santri Kudus, Menyongsong Satu Abad NU
KUDUS - Pertapakendeng.com., Dalam rangka menyemarakkan hari santri 2022, sekaligus menyongsong 1 abad Nahdlotol Ulama (NU), DPC. GP. Anshor Kudus menggelar Anshor Kudus Hybrid Expo. Acara berlangsung mulai 26-30 Oktober 2022 di Alun-alun Simpang 7 Kudus.
Tampak dalam pantauan dilapangan media Pertapakendeng.com., Kegiatan tersebut sangat meriah. MSS digelar dalam rangka memeringati Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2022.
Lima Puluh ribu santri, ikut ambil bagian dalam kegiatan MSS yang mengambil start dan finish di Alun-alun Simpang 7 Kabupaten Kudus.
Peserta Mlampah Sareng Santri antara lain berasal dari madrasah seperti MI, MTs dan MA se-Kabupaten Kudus, IPNU-IPPNU, Anshor, Fatayat, Muslimat, NU, dan Pondok Pesantren (Ponpes).
Diantara peserta MMS yang mencuri perhatian para pengujung acara tersebut adalah dari Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Qur'an Krandon Ds. Singocandi, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus pimpinan Kyai Muiz.
Fazar Lazuardi, Rudi Irfansyah, dan Najih mereka mengatakan; Senang mengikuti kegiatan MMS yang diselenggarakan oleh GP. Anshor Kudus, karena sebagai wadah silaturrahim antar santri di Kabupaten Kudus dan sekitarnya.
Mereka mengikuti MMS dengan mengerahkan 134 santri dengan menggunakan budaya Jawa (Barongan), menurutnya ini merupakan kearifan lokal yang kita jaga dan lestarikan. Santri harus bisa mengaji, juga bisa nguri-nguri (melestarikan-red) budaya lokal. Oleh karena itu kami mengikuti kegiatan ini dengan membawa Barongan ala Santri.
"Kami mengikuti MMS dengan suka cita, ini merupakan kegiatan yang sangat baik guna untuk mempererat tali silaturrohim dan ukhuwah antar santri. Kami berpentas dengan menggunakan kebudayaan Jawa (barongan), hal ini kami lakukan untuk melestarikan budaya Jawa yang ada di Kabupaten Kudus", ungkapnya.
Semenyara itu, salah satu ustadz MI NU Nurul Haq Prambatan Kidul Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, KH Nor Hadi mengapresiasi adanya MSS dalam rangka HSN ini.
"MSS ini sangat menarik, sebagai ruang silaturahmi para santri dari madrasah maupun pondok pesantren,” katanya.
Para santrinya yang ikut dari kelas 4-6. Selain itu, lanjutnya, momentum seperti ini juga menjadi sarana untuk menunjukkan kebesaran madrasah dan pondok pesantren. “Kebesaran dalam arti tidak sekadar kuantitas, juga perannya dalam mendidik para santri dan menyiapkan kader-kader calon pemimpin bangsa yang tidak hanya cerdas, juga berkarakter,” tuturnya.
Lebih lanjut Nor Hadi menambahkan untuk hari ini, kelas 1-3 sementara belajar dirumah, karena bapak, ibu gurunya mengikuti kegiatan ini semua.
"Untuk para santri-santriwati yang tidak mengikuti kegiatan MMS pada hari ini, mereka belajar dirumah. Untuk besok pagi kegiatan belajar mengajar (KBM) seperti biasa. Semoga saja santri kami yang mengikuti MMS ada yang dapat hadiah Amin", tambahnya.
(Luq)
0 Komentar