Pelantikan Pejabat Blora di TPA Tersirat Kepekaan, Pesan Moral dan Komitmen



Minggu, 26 September 2021

Blora- pertapakendeng.com - Pasca pelantikan lima  orang pejabat Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama oleh Bupati Blora Arief Rohman pada Rabu, (22/9/2021) kemarin menarik simpati, apresiasi serta kesan dari mantan Sekda Blora Bambang Sulistya.


Menimbulkan berbagai kesan dan penilaian yang sangat beragam serta mengundang pertanyaan banyak pihak.


"Bagi saya sebagai anggota masyarakat pelantikan itu termasuk Bersejarah karena baru pertama kali terjadi di Bumi Mustika Blora, pelantikan pejabat di kompleks Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah," ungkapnya, di Blora, Minggu (26/9/2021).


Disamping itu, menurut Bambang Sulistya, pelantikan itu penuh dengan kepekaan dan pesan moral secara simbolik serta tersirat suatu komitmen yang perlu segera ditindaklanjuti oleh para pejabat yang mendapat amanah baru.


"Kalau bahasa lugas dan transparannya adalah pelantikan perdana itu termasuk kategori monumental yang bersimbolisasi sebuah akronim KPK," ujarnya.


Bukan berarti bermakna Komisi Pemberantasan Korupsi, namun memiliki pengertian, K-Kepekaan, artinya bahwa dalam situasi sulit disaat pandemi Covid-19 perlu dihadirkan para pejabat yang memilki kepekaan tinggi baik dalam memahami kebijakan pemerintah maupun dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.


"Ada ungkapan Jawa, para pemimpin/pejabat saat ini hendaknya bisa mengamalkan Moco Tanpo Tulisan (membaca tanpa Tulisan)," ucapnya.


Seperti dalam pelantikan pejabat kemarin dilaksanakan secara sederhana namun penuh makna dan tetap memiliki kepekaan untuk melaksanakan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin.


Hal itu terbukti tidak menghadirkan tamu undangan yang banyak dan dilaksanakan dalam waktu yang singkat.


Kemudian, P-Pesan, artinya dalam pelantikan Bupati Blora memberi sambutan penuh dengan pesan secara simbolik di antaranya, pertama bahwa pelantikan pejabat sudah biasa di pendopo dan saat dilantik biasanya memakai Pakaian Seragam Resmi (PSR).


Dari ungkapan tersebut, Bupati Blora ingin mengajak kepada seluruh pejabat yang dilantik agar memiliki keberanian untuk mengabil sikap dalam melaksanakan tugas keluar dari kelaziman.


"Atau dalam bahasa kerennya berani berakrobatik namun untuk memperoleh nilai manfaat yang lebih baik dan tetap memenuhi norma yang ada," kata Bambang Sulistya yang juga Ketua Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kab. Blora.


Selanjutnya, kedua, pemilihan tempat di TPA mengandung pesan simbolis agar para pejabat segera melakukan bersih-bersih dalam arti untuk melaksanakan perbaikan dan menciptakan inovasi baru.


Dalam melaksanakan tugas agar ke depan para pejabat lebih baik dan lebih bersih sehingga mampu memberikan peningkatan pelayanan kepada masyarakat.


"Pesan itu merupan pesan istimewa apalagi kalau dilandasi tekad dan semangat agar para pejabat baru dilantik juga siap melaksanakan reformasi diri seperti Sesanti Pak Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah "Ora Kurupsi lan Ora Ngapusi (tidak korupsi dan tidak menipu)," jelasnya.


Berikutnya, ketiga, Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah yang sudah digunakan sebagai tepat pelantikan pejabat Pimpinanan Tinggi Pratama tentu mengandung maskud agar di TPA ke depan harus bisa menjadi tempat wisata baru.


Syukur bisa menjadi tempat menghasilkan kreasi baru dan sumber energi sehingga bisa menjadi tempat berekreasi dan menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). 


Sedangkan, K-Komitmen, dalam arahan Bupati juga mengingatkan agar para pejabat tetap memegang komitmen yang tinggi untuk bekerja keras, cerdas dan ikhlas dalam mengabdi dan melaksanakan pelayanan prima kepada masyarakat.


"Karena tuntutan masyarakat saat ini berharap adanya peningkatan kwalitas kerja salah satunya kualitas pelayanan," tegasnya.


Mengingat pelayanan yang baik merupakan upaya untuk memberikan rasa puas dan menumbuhkan kepercayaan baru dari masyarakat.


Sehingga sangat diharapkan kedepan para pejabat mampu mewujudkan pelayan yang mudah, murah, cepat, transparan dan terukur.


Serta mampu meninggalkan pola pikir yang sudah menjadi kebiasaan, yaitu "Mengapa harus dipermudah kalau masih bisa dipersulit. Semestinya harus berubah menjadi, Mengapa harus dipersulit kalau masih bisa dipermudah"


"Semoga melalui pelantikan perdana dalam kepemimpinan Pak Arief Rohman dan Bu Tri Yuli Setyowati menjadi tonggak sejarah yang mampu mengawali terwujudnya harapan masyarakat agar Kabupaten Blora menjadi semakin maju, sejahtera, aman dan damai," tuturnya.


Diinformasikan sebelumnya, Bupati Blora Arief Rohman didampingi Wakil Bupati Tri Yuli Setyowati, melantik lima (5) orang pejabat Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama, Rabu  (22/9/2021) siang.


Prosesi pelantikan dan pengambilan sumpah pejabat Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama atau pejabat eselon 2 di Kabupaten Blora kali ini unik karena dilakukan di kompleks Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah di Desa Temurejo, Kecamatan Blora.


Dengan memakai seragam Korpri, Bupati mengambil sumpah jabatan lima pejabat baru hasil assessment 2020 disaksikan Inspektur Daerah, Asisten Administrasi dan pejabat terkait lainnya tidak jauh dari tumpukan sampah yang menggunung.


Pelantikan di pendopo sudah biasa. Kenapa saya dan Bu Wabup memilih TPA ini untuk melantik. Ya dari momentum inilah kita ingin bersih-bersih.


"Kita ingin para pejabat yang dilantik ini segera melakukan bersih-bersih, dalam arti perbaikan dan inovasi pemerintahan. Banyak yang harus kita benahi bersama. Kita minta semuanya harus kompak,” tegas Bupati.


Dan saat itu pun pihaknya dan yang dilantik menggunakan seragam Korpri beda dengan biasanya menggunakan PSR. 


"Hal ini sengaja kami minta untuk mengingatkan kembali jiwa dan semangat kita selaku pelayan masyarakat. Saya mengajak bapak- bapak untuk sesarengan bekerja keras mengabdi dan melayani masyarakat,” tambah Bupati Arief.


Adapun lima pejabat yang dilantik, yakni Heru Eko Wiyono, yang sebelumnya sekretaris Badan Kepegawaian Daerah, dilantik menjadi Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kab. Blora. 


Kemudian Edi Widayat, yang sebelumnya Camat Todanan, dilantik menjadi Kepala Dinas Kesehatan.


Selanjutnya Catur Pambudi Amperawan, sebelumnya Camat Jiken menjadi Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.


Endro Budi Darmawan, sebelumnya Kabid di BPPKAD Blora dilantik menjadi Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja, dan terakhir, Irfan Agustian Iswandaru, yang sebelumnya sekretaris DPUPR dilantik menjadi Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat.


“Ini tadi ada 5 pejabat yang kita lantik. Semuanya punya PR yang besar di jajaran birokrasinya agar bisa semakin kompak mewujudkan visi misi kami dalam rangka Sesarengan mBangun Blora,” ujar Bupati.


Pihaknya pun meminta agar seluruh pejabat atau kepala dinas bisa aktif menggunakan media sosial, baik media sosial kantor maupun pribadi untuk melayani masyarakat.


Dalam kesempatan itu Bupati menegaskan untuk aktif memanfaatkan kanal media sosial.


"Jangan ke saya terus. Selama ini yang aktif bisa dihitung jari. Kehadiran kita untuk melayani masyarakat sangat ditunggu-tunggu, salah satunya melalui media sosial di era digital seperti ini,” lanjut Bupati.


Bupati meminta menggunakan media sosial menjadi sarana menunjukkan hasil kerja keras perangkat daerah yang  dipimpin. 


"Serap aspirasi, ide-ide dari warga masyarakat. Media sosial ini sangat cepat perkembangannya,” pintanya.


Bupati juga mengaku, setelah pelantikan lima pejabat ini nantinya akan ada gelombang selanjutnya untuk pengisian sejumlah jabatan yang kosong.


“Yang kita lantik ini adalah hasil assessment 2020, dan sisanya nanti akan dilantik pada gelombang selanjutnya. Karena kemarin kita baru saja lakukan penilaian kinerja kerjasama dengan Mabes Polri. Hasilnya akan kita konsultasikan dengan KASN dahulu agar bisa dilantik di gelombang selanjutnya,” jelas Bupati.


Pelantikan pejabat itu untuk pertama kali Arief Rohman dan Tri Yuli Setyowati dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati Blora oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo  mewakili Menteri Dalam Negeri Tito Karnawian lewat daring pada hari Jumat Pon tanggal 26 Februari 2021. (MC Kab. Blora/Teguh/toeb)

(Sukisman/Liswanto)

0 Komentar

bumdes
Redaksi https://www.pertapakendeng.com/2023/02/redaksi.html