Komunitas Sepeda Onthel Dapur Wojo Blora Kembali Bagi Paket Sembako dan Tanam Bibit Jambu
Senin, 23 Agustus 2021
Blora, Pertapakendeng.com, - Masih dalam rangka mendukung Ulang Tahun ke-76 Republik Indonesia, komunitas sepeda onthel Dapur Wojo Blora kembali menggelar kegiatan olahraga sepeda santai, Minggu (23/8/2021).
Sambil memasyarakatkan gemar bersepeda, kali ini mengusung tema, meneladani semangat para pahlawan untuk merebut kemerdekaan dari pandemi Covid-19.
"Untuk mewujudkan acara ini, hari Sabtu (21/8/2021) sudah mempersiapkan segala kebutuhan yang diperlukan baik survei rute perjalanan yang akan dilewati maupun data sararan kaum duafa yang akan menerima bantuan sembako dan bibit jambu kristal," terang Galih atau dikenal Mbah Ngatman , Ketua Komunitas Sepeda Onthel Dapur Wojo.
Ia menjelaskan, membawa mobil bak terbuka yang disopiri sendiri, bersama para anggota tim survei menuju lokasi.
Hal itu sebagai bentuk teladan yang baik dari sosok pemimpin di masa pandemi, selain peduli kepada kaum lemah, suka berbagi, juga memahami kondisi lingkungan yang akan dilewati para anggotanya.
Bambang Darmo, salah satu penggerak Komunitas Onthel Dapur Wojo, mengemukakan bahwa gowes hari ini sengaja dilewatkan ke daerah-daerah yang memadai dan membutuhkan andrenalin tinggi dan kunjungan ke masyarakat yang sangat menyetuh hati.
"Biar seperti para pejuang dulu butuh kesabaran, semangat yang tinggi, rela berkorban karena harus membantu teman-temannya yang mengalami kesulitan dan menunggu teman yang lain," ujarnya.
Hal senada disampaikan Daryanto. Ia menambahkan, gowes kali ini melewati jalan yang cukup berat, selain banyak naik, kondisi jalan masih alami bebatuan bertebaran.
Ia menyebut, dari start di depan Perumnas Karangjati Kec. Blora sampai finish di dukuh Karangrejo desa Plantungan, Kecamatan Blora membutuhkan waktu 1,5 jam, tapi hampir 45 menit utuk menuntun speda.
"Jadi itulah gambaran perjalanan yang mengekspresikan semangat juang dalam mendukung hari kemerdekaan ala para anggota gowes speda Dapur Wojo," kata dia.
Sementaera itu sambutan dari para warga yang hadir ketika para peserta pergi ke lokasi, sangat luar biasa.
Dengan antusias tinggi terwujud suasana kekeluargaan, keakraban dan kegembiraan bahkan di luar dugaan berbagai dugaan dihidangkan mulai ketela godok, pisang godok, tahu isi, jadah goreng, kacang godok dan nasi jagung beserta sayur ikan panggang dicampur tempe.
Acara diagendakan secara sederhana dimulai dari ucapan selamat datang dari Purwadi yang sudah lama mengenal baik dengan masyarakat dukuh Karangrejo yang hampir 90% penduduknya berasal dari Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta sehingga sikap sopan santun masyarakatnya sangat kental dan penuh rasa persaudaraan.
"Saya mewakili teman-teman komunitas sepeda Dapur Wujo menyampaikan dan tujuan hadir disini. Selain wujud untuk menumbuhkan semangat dan kemerdekaan, juga ada panggilan hati untuk berbagi kepada kaum duafa," kata Bambang Sulistya, pesepeda yang dituakan, karena masuk kelompok rentan.
Di lokasi memberikan bantuan paket sembako sembako sebanyak 21 buah dan bibit jambu kristal yang sangat cocok dikembangkan di desa Plantungan.
Selain itu ada aspirasi serapan tentang keinginanan masyarakat untuk memiliki tempat penampungan air bersih.
Bambang Sulistya yang juga mantan Sekda Blora itu mengemukakan ada pelajaran yang sangat berharga saat masa pandemi Covid-19.
"Yaitu memperoleh resep mujarab dari bapak Ngarpin yang saat ini jadi ketua RT untuk meningkatkan kekebalan diri untuk melawan penyakit virus Corona," terangnya.
Resepnya, minum setiap hari satu gelas berisi air kunir ,air temu lawak, madu 3 sendok dan satu buah telur ayam jawa. Dicampur, diminum setiap pagi sebelum makan.
Karena resep itu, hampir 50% anggota masyarakat yang terpapar virus corona sembuh dan tak ada yang meninggal serta sekarang di dukuh Karangrejo masyarakatnya dipercaya aman. Meski demikian diimbau tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19.
Acara penutupan dengan penanaman jambu kristal dan ucapan terima kasih dari seluruh warga dengan pesta kebun nasi jagung dengan sayur ikan panggang dan tempe.
"Terasa nikmat dan bahagia karena bisa melebur segala kepenatan dan beban hidup yang semakin berat," ucapnya.
Dikatakan Bambang Sulist, ada sebuah pelajaran berharga yang berharga, yang ternyata merupakan momentum untuk berbagiya tujuh belasan Agustus dapat dilakukan untuk berbagiya raga, berolah raga, dan bersedekah dengan menanam tanaman seperti yang dilakukan oleh Komunitas Sepeda Dapur Wojo Blora.
Ia berharap, mudah-mudahan aktivitas tersebut bisa menjadi inspirasi dan motivasi di masa pandemi.Karena saat ini setiap orang bisa menjadi pahlawan di tengah keluarga, masyarakat dan bangsa Indonesia dengan memanfaatkan semangat semangat 45, yaitu rela berjuang dan berkorban untuk membantu kaum duafa yang saat ini ini sedang menderita.
Ada sebuah semangat perjuangan yang dipersembahkan oleh salah satu anggota komunitas Sepeda Dapur Wojo, yaitu kobarkan semangat gotong-royong dan saling membantu ,saling berbagi.
Lumpuhkan rasa iri, dengki, srei dan takut, saat ini tujuan segera bergerak menuju sebuah untuk tercapainya Sebuah Kemerdakaan Nusantara bebas dari penyakit Virus Corona. (MC Kab. Blora/Teguh/toeb).
(Sukisman)
0 Komentar