Warga Tigajuru, Mayong, Jepara, Melaksanakan Penyembelihan Korban Di Hari Raya Iedul Adha


Warga Tigajuru, Mayong, Jepara,  Melaksanakan Penyembelihan Korban Di Hari Raya Iedul Adha

Pertapakendeng.com,

JEPARA- Bagi warga Desa Tigajuru, pandemi bukan merupakan halangan berarti untuk tetap melaksanakan rutinitas ibadah yang dilangsungkan setiap tahun sekali. Adalah ibadah korban, warisan leluhur ummat Islam, yaitu Nabi Ibrahim As dan Isma'il as, yang waktu itu berkorban nyawa untuk Allah SWT. Namun atas keadilan Allah SWT, yang seharusnya Ismail as yang jadi korban, namun digantikan dengan domba yang diturunkan dari surga melalui malaikat Jibril,  sebagai ganti pengorbanan Ibrahim as atas Ismail as. 

Warga Desa Tigajuru tidak ingin Moment sakral ini terlewatkan begitu saja tanpa pelaksanaan ibadah korban.  

Meski demikian pemerintah desa menghimbau kepada panitia korban agar dalam  pelaksanaannya tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Meski demikian bapak ibu panitia korban agar dalam pelaksanaannya tetap menerapkan protokol kesehatan",  Khambali,SH. Menegaskan.











Dalam keterangannya,  Khambali ,SH. menyampaikan bahwa penyembelihan korban difokuskan di Masjid dan musholla. 

Desa Tigajuru memiliki 2 Masjid dan 7 musolla. Adapun data hewan qurban yang sudah masuk di pemerintah desa terbilang ada 13 ekor sapi, dan 36ekor kambing. 

Berdasarkan laporan dari masing masing Madjid dan musholla, Masjid Jami' ada hewan korban 5 sapi dan 6 kambing, Masjid Al Mujahidin ada 4 sapi dan 2 kambing, Musholla Nurul hikmah ada korban 1 sapi dan 2 kambing, Musholla Al-Ittihad ada hewan korban 9 kambing, Musholla Al-Fattah 1 sapi 3 kambing,  Musholla Habiibullah 8 kambing, Musholla Nurul Islam ada 1 sapi, sedangkan Musholla Sabiilul Huda menyembelih korban 1 sapi dan 6 kambing. Jadi total ada 13 ekor sapi, dan 36 ekor kambing. 

Sebagai bentuk kepedulian kepada sesama, selesai pemotongan hewan korban, daging  kemudian dibagikan kepada seluruh warga dengan cara diantar dari rumah ke rumah agar tidak terjadi kerumunan massa.

Pemerintah desa beserta Babinsa memantau langsung di lapangan. Dalam acara tersebut, Pemerintah Desa juga membagikan masker kepada panitia korban yang tidak membawa masker.  Dalam pesannya Pemerintah desa menyampaikan kepada warga bahwa PPKM darurat masih berlangsung, maka harus waspada.

"PPKM darurat masih berlangsung, untuk itu agar tetap waspada dan patuhi prokes dengan 5 M", khambali.SH., mengingatkan.

Bertepatan hari Idul qurban,  salah seorang warga, Ali Suaidi A.Md., beserta istri Fitria Sugiarti A.Md., mewakafkan tanah miliknya untuk diserahkan guna pembangunan Masjid. Tanah wakaf tersebut berlokasi di Wilayah Rt 05 Rw 01, Desa Tigajuru, Mayong Jepara.

Petinggi segera memerintahkan kepada  Perangkat Desa untuk mengukur sekaligus memasang patok tapal batas tanah yang diwakafkan.

Dengan disaksikan Babinsa, pemilik tanah, perangkat desa dan pemilik tanah tapal batas, pemasangan patok berjalan tanpa ada persoalan berarti. 

Dalam keterangannya, pasangan yang mewakafkan tanah ini mengatakan bahwa rencana ke depan lingkungan di sekitar Masjid direncanakan sebagai komplek sekolah atau pondok penampungan anak yatim dll.

"Tanah yang kami wakafkan ini ke depan agar menjadi Masjid dan direncanakan sebagai komplek sekolah atau pondok penampungan anak yatim dll", terang Ali Suaidi A.Md. kepada pertapakendeng.com.

Sementara Petinggi  menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ali Suaidi A.Md., beserta istri karena telah membantu pemerintah desa Tigajuru, menyerahkan sebidang tanah guna pembinaan ummat.

"Semoga ke depan semua pihak medukung  program desa, sehingga semua berjalan sesuai rencana dan bisa digunakan sesuai maksud dan tujuan yang mewakafkan tanah untuk membina umat, serta jadi amal jariyah yang mengalir fahalanya", pungkasnya.

(hery santosa.)

0 Komentar

bumdes
Redaksi https://www.pertapakendeng.com/2023/02/redaksi.html